
Desain rumah Jengki bukan sekadar gaya arsitektur lama, tetapi simbol kebebasan dan ekspresi khas Indonesia yang muncul di masa awal kemerdekaan. Gaya ini lahir dari semangat untuk melepaskan diri dari pengaruh kolonial dan menciptakan identitas arsitektur yang benar-benar “Indonesia banget.”.
Dengan bentuk atap yang miring tak simetris, fasad geometris, dan permainan sudut yang berani, rumah Jengki menghadirkan tampilan unik yang tetap memikat meski sudah puluhan tahun berlalu.
Menariknya, kini desain rumah Jengki kembali dilirik oleh generasi muda karena dianggap timeless, berkarakter, dan mudah dikombinasikan dengan gaya modern.
Banyak arsitek bahkan mulai menghadirkan versi modern-minimalis dari rumah Jengki yang cocok untuk hunian masa kini tanpa kehilangan identitas klasiknya.
Kalau kamu ingin punya rumah dengan tampilan yang sesuai selera, berkarakter, dan tahan waktu, kamu bisa menemukan banyak pilihan rumah menarik di CariProperti.
Mulai dari hunian klasik, industrial, hingga modern seperti Jengki, semuanya tersedia dengan beragam harga dan lokasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu.
Selanjutnya, mari kita bahas lebih dalam tentang asal-usul, ciri khas, dan inspirasi desain rumah Jengki yang membuatnya begitu ikonik dan relevan hingga saat ini.
Table of Contents
Sejarah dan Asal-Usul Desain Rumah Jengki
Kalau kamu pernah melihat rumah dengan atap miring tajam, dindingnya sedikit serong, dan jendelanya besar-besar, kemungkinan besar itu adalah desain rumah Jengki.
Gaya arsitektur ini lahir sekitar akhir tahun 1950-an, tepat setelah Indonesia merdeka, ketika para arsitek muda ingin melepaskan diri dari pengaruh kolonial Belanda dan menciptakan gaya khas Indonesia.
Nama “Jengki” sendiri berasal dari plesetan kata Yankee, sebuah sebutan untuk orang Amerika, karena pada masa itu Indonesia mulai terinspirasi dengan gaya arsitektur Amerika yang modern dan bebas. Namun, arsitektur Jengki tidak sekadar meniru.
Para perancangnya menyesuaikan gaya tersebut dengan iklim tropis Indonesia, misalnya dengan membuat atap lebar, ventilasi besar, dan material lokal agar rumah terasa lebih sejuk.
Menurut artikel Detik Properti, gaya ini lahir sebagai bentuk perlawanan simbolis terhadap gaya kolonial. Bagi banyak orang saat itu, membangun rumah Jengki berarti ikut menegaskan kemandirian dan kebanggaan nasional. Tak heran, di era 1960-an, rumah Jengki sempat jadi tren besar di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Kini, arsitektur Jengki kembali dilirik karena tampilannya yang unik, ekspresif, dan timeless. Menurut Good News From Indonesia, gaya ini dianggap sebagai warisan arsitektur nasional yang mencerminkan semangat kebebasan dan kreativitas bangsa.
Desain rumah Jengki pun terus berevolusi. Banyak arsitek modern kini mengadaptasinya menjadi versi minimalis dan kontemporer, tanpa meninggalkan ciri khasnya yang penuh karakter.
Baca juga: 10 Ide Rumah 100 Jutaan, Rumah Cantik Gak Sampe Miliaran
Ciri Khas Desain Rumah Jengki
1. Bentuk Atap Asimetris dan Menyudut
Rumah Jengki umumnya menampilkan atap berbentuk pelana atau perisai dengan kemiringan antara 30-35° atau lebih, yang memberikan tampilan dinamis dan berbeda dari atap simetris gaya kolonial.
2. Permainan Bentuk Geometri dan Fasad Dinamis
Dinding dan fasad sering menggunakan bidang miring, segi lima, ataupun bentuk tak simetris sebagai elemen estetis. Hal ini menandakan kebebasan ekspresi arsitektur di era pasca-kemerdekaan.
3. Penggunaan Material Lokal dan Ventilasi Alami
Material batu alam, kayu, dan beton sederhana banyak digunakan. Bukaan besar seperti jendela dan kisi-kisi dipakai agar sirkulasi udara dan pencahayaan alami optimal sesuai iklim tropis.
4. Teras Luas atau Portico
Teras atau serambi rumah dirancang lebih luas dari rumah-rumah gaya sebelumnya, menjadi ruang sosial terbuka yang mencerminkan budaya lokal menerima tamu dan berkumpul.
Inspirasi Desain Rumah Jengki untuk Hunian Modern
Gaya desain rumah Jengki memang klasik, tapi fleksibel untuk berbagai konsep hunian masa kini. Mulai dari tampilan sederhana hingga versi dua lantai yang mewah, semua tetap bisa menonjolkan karakter khasnya: bentuk atap asimetris, fasad geometris, dan sentuhan lokal yang kuat. Berikut beberapa inspirasi desain rumah Jengki yang bisa kamu jadikan referensi.
1. Rumah Jengki Modern
Sumber: instagram.com/lalumuhammadaliakbar
Gaya ini cocok buat kamu yang ingin tampilan rumah unik tapi tetap kekinian. Rumah Jengki modern menggabungkan bentuk atap miring khas Jengki dengan material modern seperti beton ekspos, kaca besar, dan cat berwarna netral.
Kombinasi ini menciptakan kesan tegas dan elegan tanpa kehilangan unsur lokalnya. Jendela lebar juga membuat rumah terasa lebih lapang dan terang alami.
2. Rumah Jengki Minimalis
Sumber: jendela360.com
Kalau kamu menyukai desain sederhana, rumah Jengki minimalis bisa jadi pilihan tepat. Gaya ini memanfaatkan struktur asimetris khas Jengki tapi dikemas lebih simpel, dengan warna dominan putih dan abu-abu, serta sedikit aksen kayu atau batu alam.
Fungsionalitas jadi fokus utama. Setiap ruang dibuat efisien tanpa mengorbankan nilai estetika khas gaya arsitektur Jengki.
3. Rumah Jengki Mewah
Untuk tampilan lebih eksklusif, rumah Jengki mewah memadukan fasad bertekstur, jendela besar berbingkai hitam, serta taman minimalis di depan rumah.
Ciri khasnya ada pada permainan bentuk: atap curam yang berani dan sudut bangunan yang tajam, memberikan kesan modern tropis yang menonjolkan identitas Indonesia.
Konsep ini populer di kalangan profesional muda dan eksekutif karena tampilannya yang elegan dan berkarakter.
4. Rumah Jengki Modern Minimalis
Versi ini merupakan perpaduan antara dua tren populer: Jengki dan minimalisme. Desainnya mempertahankan ciri khas atap miring namun dengan struktur yang lebih ringan dan palet warna monokrom.
Gaya ini sering ditemukan pada hunian berukuran 9x30 meter yang menonjolkan kesan rapi, modern, tapi tetap hangat. Cocok untuk keluarga muda yang ingin tampil beda.
5. Rumah Jengki Dua Lantai
Sumbe: instagram.com/swaka.indonesia
Rumah Jengki dua lantai menunjukkan bagaimana arsitektur klasik bisa diadaptasi ke hunian besar tanpa kehilangan jati diri. Atap miring khasnya tetap dipertahankan, sementara struktur lantai atas menampilkan balkon kaca dan paduan warna netral dengan aksen kayu.
Desain ini tidak hanya estetis tapi juga fungsional, memberi ruang ekstra bagi keluarga tanpa mengorbankan nilai arsitektur khas Indonesia.
6. Rumah Jengki Sederhana
Kalau kamu punya lahan terbatas, rumah Jengki sederhana bisa jadi inspirasi yang pas. Desainnya mempertahankan ciri utama gaya Jengki, atap asimetris, dinding miring, dan ventilasi besar, namun dengan detail yang lebih hemat biaya.
Material seperti batu alam, semen ekspos, dan kayu bisa digunakan agar tetap terlihat natural dan hangat. Gaya ini cocok untuk menciptakan hunian kecil yang nyaman dan estetik.
7. Rumah Jengki Industrial
Ingin kesan lebih tegas dan modern? Desain rumah Jengki industrial bisa jadi pilihan. Gaya ini memadukan bentuk arsitektur Jengki dengan elemen logam, besi, dan semen polos.
Hasilnya adalah tampilan yang kuat dan maskulin, cocok untuk kamu yang menyukai konsep open space dan pencahayaan alami dari jendela besar.
8. Rumah Jengki Tropis
Sumber: arsitag.com
Adaptasi tropis dari arsitektur Jengki menonjolkan ventilasi alami, atap lebar, serta penggunaan material alami seperti kayu dan bambu.
Desain ini cocok untuk wilayah beriklim panas karena membantu menjaga suhu dalam ruangan tetap sejuk. Selain itu, tampilannya pun terasa lebih alami dan membumi menjadi simbol arsitektur khas Indonesia yang ramah lingkungan.
Baca juga: 7 Desain Rumah Santorini Paling Estetik Bikin Berasa di Yunani
Keunggulan dan Kelemahan Desain Rumah Jengki
Aspek | Keunggulan | Kelemahan |
Estetika | Desain unik, karakter visual kuat | Bisa sulit diaplikasikan pada lahan yang sangat terbatas |
Material | Adaptasi terhadap iklim tropis, material lokal masuk | Beberapa material tradisional sudah langka atau mahal |
Identitas | Nilai warisan, budaya Indonesia | Perlu pelestarian dan pengawasan agar karakter tetap terjaga |
Kenyamanan | Sirkulasi udara dan cahaya alami baik | Tata ruang mungkin tidak seefisien rumah modern tanpa modifikasi |
Kesimpulan: Gaya Lama yang Tetap Punya Nyawa Modern
Meski lahir lebih dari setengah abad lalu, desain rumah Jengki tetap relevan dan menarik untuk diterapkan di masa kini. Gaya arsitektur ini bukan hanya soal bentuk atap miring atau dinding bersudut unik, tapi juga mencerminkan semangat kebebasan, kreativitas, dan jati diri bangsa Indonesia.
Kini, banyak arsitek muda dan desainer rumah yang kembali menghadirkan versi modern dari rumah Jengki, mulai dari gaya minimalis, tropis, hingga kontemporer.
Fleksibilitas inilah yang membuat Jengki begitu istimewa: ia bisa tampil klasik tapi tetap segar, bisa terlihat retro tapi juga modern di saat yang sama.
Kalau kamu terinspirasi untuk punya hunian dengan karakter yang kuat seperti ini, nggak perlu repot merancang dari nol. Langsung saja kunjungi CariProperti dan temukan berbagai pilihan rumah baru dengan desain interior dan eksterior yang memukau, termasuk rumah bergaya art deco, neoklasik, industrial, atau bahkan versi modern dari arsitektur Jengki.
Dengan bantuan Property Advisor CariProperti, kamu bisa langsung konsultasi dan menemukan rumah impian yang sesuai selera, tanpa ribet atur desain atau urus detail teknisnya. Cukup pilih, hubungi, dan hunian idamanmu siap jadi kenyataan.

Author
Rakay Diso
Rakay adalah seorang SEO Writer di CariProperti. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 2 tahun dalam bidang penulisan, khususnya di bidang properti. Mengkhususkan diri, tetapi tidak terbatas, pada topik desain arsitektur, interior, dan gaya hidup urban di rumah, Ia percaya bahwa konten yang berkualitas dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pembaca dalam mengambil keputusan. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn.