Bagi anda yang terjun ke dunia bisnis properti, anda mungkin sudah tidak asing dengan istilah ROI. Namun, beberapa mungkin masih bertanya-tanya, apa itu ROI? Dan bagaimana fungsinya dalam bisnis properti?
ROI atau Return of Investment adalah merupakan pengukuran yang dilakukan untuk menghitung efisiensi dan profit investasi. Untuk menghitung ROI, besar keuntungan yang didapatkan kemudian dibagi dengan investasi dan dikalikan 100%.
ROI = (Pendapatan Investasi - Biaya Investasi) / Biaya Investasi
Penghitungan ini dapat diaplikasikan pada investasi properti anda untuk melihat tingkat return of investasi properti anda.
Sebagai contoh sederhana, anggap saja anda memiliki sebuah rumah yang anda beli sebesar Rp.1.000.000.000. Kemudian, karena harga properti yang selalu naik seiring waktu, rumah anda terjual dengan harga sebesar Rp.1.200.000.000.
Maka, jika menggunakan penghitungan return of investment, penghitungannya adalah sebagai berikut.
ROI = (Pendapatan Investasi - Biaya Investasi) / Biaya Investasi x 100%
ROI = (1.200.000.000 - 1.000.000.000) / 1.000.000.000 x 100%
ROI = 200.000.000 / 1.000.000.000 x 100%
ROI = 20%
Dari penghitungan di atas, maka bisa anda tarik kesimpulan bahwa return of investment atau ROI dari properti anda adalah sebesar 20%.
Selain mengetahui angka ROI properti anda, hal ini juga bisa dijadikan sebagai acuan untuk membantu anda menentukan strategi investasi properti kedepannya.
Properti memang bisa dikatakan sebagai investasi yang menguntungkan dan terjamin untuk jangka panjang. Harga properti dari tahun ke tahun selalu naik. Jika anda menginginkan investasi hari tua, maka investasi properti dapat menjadi pilihan yang tepat.
Namun, memilih properti sebagai instrumen investasi perlu kehati-hatian dan tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru. Perlu beberapa pertimbangan sebelum anda memutuskan untuk melakukan investasi properti.
Memilih lokasi yang tepat menjadi pertimbangan pertama ketika anda akan berinvestasi dengan properti. Lokasi yang strategis biasanya menjadi incaran banyak orang yang mencari rumah. Selain itu, rumah di lokasi yang strategis biasanya memiliki harga lebih tinggi. Sehingga, ini bisa menjadi faktor yang harus diperhatikan oleh anda.
Ketika berinvestasi dengan properti, beberapa investor pemula biasanya tidak menduga dengan biaya yang harus dikeluarkannya.
Perlu diketahui bahwa untuk berinvestasi dengan properti, anda perlu mempersiapkan budget untuk beberapa biaya seperti biaya tanda jadi, uang muka atau DP, dan angsuran. Besarnya biaya-biaya ini ditentukan atas kesepakatan anda, pengembang, dan bank ketika anda melakukan angsuran.
Sebelum melakukan investasi, anda tentunya ingin tahu berapa harga rumah di lokasi yang anda incar. Ini dilakukan agar anda dapat mematok harga terbaik yang dapat bersaing. Tentunya anda juga perlu memastikan fasilitas yang diberikan oleh properti yang anda pilih sebagai investasi.
Riset ini dapat anda lakukan dengan cara kunjungan langsung. Namun, dengan perkembangan teknologi saat ini, anda sudah bisa melakukan riset melalui internet.
Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah reputasi pengembang properti. Anda tentu tidak mau berinvestasi untuk produk properti yang dihasilkan pengembang dengan latar belakang yang buruk.
Anda perlu memastikan bahwa pengembang telah terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Perhatikan produk-produk yang telah dikeluarkan oleh pengembang dan lihat bagaimana situasinya sekarang. Jangan khawatir, informasi ini juga bisa anda dapatkan melalui internet.
Dalam melakukan investasi, anda tentu ingin memperoleh keuntungan, bukan? Lantas, jenis properti seperti apa sajakah yang paling menguntungkan dan dapat mengembalikan modal anda dengan cepat?
1. Rumah Kontrakan
Jika anda menginginkan profit yang cepat, anda bisa berinvestasi dalam bentuk rumah kontrakan. Rumah kontrakan memiliki pasar yang luas. Tidak hanya untuk mereka yang baru berkeluarga dan belum bisa memiliki rumah sendiri. Terkadang, mahasiswa yang merantau ke kota lain juga memilih untuk mengontrak rumah bersama dengan beberapa teman daripada menyewa kost.
Yang perlu anda lakukan dengan rumah kontrakan anda hanyalah dengan merawatnya sebaik mungkin. Anda juga bisa menambahkan furniture di dalam rumah yang anda kontrakkan. Dengan begitu, anda juga bisa menaikkan harga sewa.
2. Tanah
Investasi tanah sudah banyak diminati sejak dahulu, terutama di kota-kota besar. Ini karena kenaikan harga tanah bisa melambung tinggi.
Jika anda ingin berinvestasi pada tanah, carilah lokasi yang strategis atau yang memiliki potensi untuk menjadi tempat padat penduduk kedepannya. Jika anda memiliki uang berlebih, anda bisa berinvestasi di kota besar.
3. Apartemen
Agak mirip dengan rumah kontrakan, apartemen juga bisa menjadi investasi yang menguntungkan. Sebagian orang memilih untuk tinggal di apartemen karena landed house atau rumah-rumah tapak relatif lebih mahal. Selain itu, terbatasnya lahan menjadi salah satu faktor melambungnya harga rumah-rumah in.
Apartemen juga dinilai lebih menguntungkan bagi penghuni karena memiliki fasilitas yang lebih lengkap dibanding dengan sebagian besar landed house, seperti kolam renang, gym, hingga restoran. Kini banyak keluarga muda dan kaum millennials yang lebih memilih untuk tinggal di apartemen.
Kondisi ini bisa menjadi peluang bisnis bagi anda untuk berinvestasi. Anda bisa berinvestasi pada apartemen di kota-kota besar. Mengingat permintaan pasar di kota besar juga pasti lebih besar. Jangan lupa untuk memastikan bahwa apartemen memiliki kualitas baik dari pengembang terpercaya.
Baca juga: Macam-Macam Investasi Jangka Panjang ini Paling Populer, Mana Favorit Anda?
Pandemi memang sangat berpengaruh dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Dilansir dari DJKN Kementerian Keuangan Republik Indonesia, hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) BI triwulan II 2021, harga properti mengalami kenaikan sebesar 1,49%.
Akan tetapi, penjualan properti turun sebesar 10,1%. Hal ini bisa dikarenakan masalah birokrasi, mahalnya harga bahan baku bangunan, dan uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR dan perpajakan.
Meski mengalami penurunan penjualan, data ini dinilai masih bergerak ke arah yang positif. Dilihat dari sisi konsumen, mayoritas pembelian properti masih menggunakan fasilitas KPR. Sebesar 75,08% konsumen properti menggunakan KPR, 16,89% menggunakan tunai bertahap, dan 8,04% menggunakan tunai keras.
Pergerakan pasar properti yang baik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang naik pada saat yang sama, yaitu sebesar 7,07%. Angka ini merupakan yang tertinggi selama 16 tahun terakhir.
Selain itu, pada masa pandemi saat ini, pengembang cenderung memberikan promo-promo khusus. Tentunya menjadi lebih menguntungkan bagi anda yang memutuskan untuk berinvestasi pada properti.
Keterbatasan gerak karena pandemi tidak lagi jadi penghalang bagi anda untuk berinvestasi properti, karena anda kini dapat dengan mudah memilih rumah dengan penjelasan yang detail dengan CariProperti.
Dengan CariProperti, anda bisa menemukan ribuan pilihan rumah di berbagai tempat. Anda bisa mendapatkan informasi mengenai properti pilihan anda lewat penjelasan detail yang disediakan CariProperti. Selain itu, property advisor CariProperti akan dengan senang hati membantu anda dalam menentukan pilihan properti yang tepat.
30 Aug 2024
6 Perbedaan Cluster dan Perumahan Residence
26 Jan 2023
Penting! Pahami Biaya IPL Perumahan Sebelum Cari Hunian
12 Aug 2022
Inilah Biaya AJB Rumah Baru Jika Anda Ingin Membeli Rumah