Simak 10 Cara Hemat Token Listrik Prabayar, Hemat Sampai 40%

Pernah merasa token listrik terasa habis lebih cepat dari yang Anda perkirakan? Anda tidak sendirian. Menurut data dari PT PLN (Persero), sektor rumah tangga menyumbang sekitar 67 tera watt-jam (TWh) atau hampir 43% dari total konsumsi listrik nasional di Semester I 2025. Artinya, pola penggunaan sehari-hari benar-benar berpengaruh besar terhadap besaran token yang dibakar.

Token listrik bisa terlihat cepat habis karena berbagai kebiasaan kecil, seperti membiarkan charger menempel terus, menyalakan AC sepanjang hari tanpa pengaturan, atau membiarkan lampu menyala di ruang kosong. Kebiasaan sederhana ini, jika dibiarkan, bisa membuat pengeluaran bulanan membengkak tanpa disadari.

Untungnya, ada banyak cara menghemat token listrik prabayar yang cepat, mudah, dan ampuh, tanpa mengorbankan kenyamanan. Nah, kali ini CariProperti akan mengajak Anda menelusuri sepuluh strategi praktis untuk mengurangi konsumsi listrik secara nyata. Jadi, jika Anda pernah merasakan listrik rumah jadi boros dan ingin bisa lebih hemat, terus scroll artikel ini sampai selesai, ya!

Apa Itu Listrik Token (Prabayar) dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Listrik prabayar, yang lebih populer dikenal sebagai listrik token PLN, adalah sistem pembayaran listrik di mana pengguna harus membeli daya listrik terlebih dahulu sebelum digunakan. Sistem ini berbeda dengan listrik pascabayar, di mana tagihan baru dibayarkan setelah pemakaian dihitung di akhir bulan.

Pada listrik token, pelanggan akan mendapatkan 20 digit kode angka (token listrik) setiap kali membeli pulsa listrik. Kode ini kemudian dimasukkan ke dalam meteran listrik prabayar yang terpasang di rumah atau apartemen. Meteran akan langsung mengisi saldo kWh sesuai jumlah yang dibeli. Begitu saldo kWh habis, listrik otomatis akan padam hingga pengguna melakukan pengisian ulang.

Kelebihan utama sistem ini adalah transparansi dan kontrol. Pengguna bisa memantau sisa kWh langsung dari layar meteran dan lebih mudah mengatur pemakaian harian. Selain itu, sistem ini juga membantu masyarakat untuk lebih sadar dalam menggunakan energi, karena setiap kilowatt-hour benar-benar tercatat.

Mengapa Token Listrik Cepat Habis?

Banyak pengguna listrik prabayar sering merasa token yang baru saja diisi cepat habis. Padahal, bukan berarti sistem token boros, melainkan ada faktor kebiasaan dan perangkat rumah tangga yang membuat konsumsi lebih tinggi. Berikut penjelasannya:

1. Kebiasaan Boros Energi

Tanpa disadari, kebiasaan sehari-hari sangat berpengaruh pada pemakaian listrik. Misalnya, membiarkan lampu menyala di ruangan yang tidak dipakai, menyalakan televisi terus-menerus meskipun tidak ditonton, atau mengisi daya ponsel semalaman. Kebiasaan ini terlihat sepele, tapi bisa mengurangi saldo token secara signifikan setiap harinya.

2. Peralatan Elektronik Berdaya Tinggi

Beberapa peralatan rumah tangga seperti AC, kulkas besar, oven listrik, atau setrika membutuhkan daya listrik tinggi. Jika digunakan secara bersamaan atau terlalu sering, konsumsi kWh akan melonjak cepat. Contohnya, AC dengan daya 900 watt yang dinyalakan 8 jam sehari bisa menghabiskan sekitar 7–8 kWh, setara hampir 10% dari token Rp100.000.

3. “Vampir Listrik” dari Perangkat Standby

Banyak perangkat elektronik tetap menarik daya meskipun tidak sedang digunakan, kondisi ini disebut vampir listrik. Contoh umumnya adalah charger yang dibiarkan menempel di stop kontak, TV yang dalam mode standby, atau modem WiFi yang menyala 24 jam. Walau konsumsi dayanya kecil, jika berlangsung terus-menerus, pengaruhnya bisa membuat token terasa cepat habis.

Baca juga: Lebih Hemat Listrik Prabayar atau Pascabaya? Jawaban Lengkap di Sini!

10 Cara Menghemat Token Listrik Prabayar agar Tidak Cepat Habis

Setelah tahu penyebabnya, sekarang waktunya kita bahas solusi. Berikut adalah 10 cara menghemat token listrik prabayar yang bisa langsung Anda terapkan di rumah atau apartemen.

1. Matikan Lampu yang Tidak Digunakan

Coba cek, apakah ada lampu di rumah Anda yang sering menyala padahal ruangan kosong? Kebiasaan ini kecil, tapi bisa mengurangi saldo token cukup banyak setiap bulannya. Gunakan cahaya alami di siang hari, dan pilih lampu LED hemat energi untuk pemakaian malam hari.

2. Cabut Perangkat dari Stop Kontak

Tahukah Anda kalau charger HP, TV, atau dispenser tetap menarik listrik walau tidak dipakai? Inilah yang disebut “vampir listrik”. Jadi, biasakan untuk mencabut perangkat dari stop kontak setelah digunakan. Selain hemat token listrik, cara ini juga membuat perangkat lebih awet.

3. Gunakan AC dengan Bijak

AC adalah salah satu penyumbang konsumsi listrik terbesar. Atur suhu pada 24–25°C, gunakan mode hemat energi, dan pastikan pintu serta jendela tertutup rapat. Sesekali kombinasikan dengan kipas angin agar token listrik Anda lebih awet.

4. Atur Pemakaian Peralatan Berdaya Tinggi

Peralatan seperti rice cooker, setrika, dan oven bisa membuat token listrik cepat habis jika digunakan tanpa aturan. Misalnya, gunakan rice cooker hanya untuk memasak, bukan untuk menyimpan nasi berjam-jam. Atau, setrika sekaligus dalam jumlah banyak agar hemat waktu dan listrik.

5. Batasi Penggunaan Dispenser Panas

Air panas dari dispenser memang praktis, tapi fitur pemanasnya menguras listrik cukup besar. Alternatifnya, gunakan termos untuk menyimpan air panas sehingga token listrik lebih hemat.

6. Masak dengan Cara Efisien

Pernah masak mie instan tapi lupa menutup panci? Akibatnya, proses masak jadi lebih lama dan listrik terbuang percuma. Gunakan tutup panci agar panas cepat merata, dan pastikan peralatan masak yang digunakan memang hemat energi.

7. Rutin Merawat Perangkat Elektronik

Filter AC atau kulkas yang kotor membuat mesin bekerja lebih keras. Semakin keras bekerja, semakin banyak listrik yang dipakai. Jadi, luangkan waktu untuk membersihkan filter AC, kulkas, dan kipas angin secara rutin agar pemakaian listrik tetap efisien.

8. Gunakan Laptop daripada PC

Jika Anda sering bekerja dari rumah, coba beralih ke laptop. Laptop hanya butuh daya sekitar 60–100 watt, sedangkan PC desktop bisa mengonsumsi 300 watt atau lebih. Selisih ini jelas membuat token listrik prabayar lebih hemat.

9. Jangan Isi Baterai Semalaman

Kebiasaan ngecas HP semalaman selain bikin baterai cepat rusak, juga membuang listrik. Biasakan isi daya di siang atau malam sebelum tidur, lalu cabut setelah penuh. Token listrik pun jadi lebih awet.

10. Pilih Perangkat Hemat Energi

Saat membeli elektronik baru, perhatikan label “hemat energi” atau bintang hemat energi dari pemerintah. TV, kulkas, atau mesin cuci dengan teknologi inverter misalnya, bisa menghemat listrik hingga 30%. Investasi awalnya memang sedikit lebih mahal, tapi dalam jangka panjang Anda bisa menghemat banyak token listrik.

Estimasi Penghematan: Berapa Banyak Bisa Dihemat?

Mungkin Anda bertanya-tanya, “Kalau menerapkan tips hemat listrik, sebenarnya berapa banyak sih yang bisa saya hemat setiap bulannya?” Mari kita lihat contoh kasus sederhana berikut ini.

Contoh Kasus 1: Rumah dengan Daya 1.300 VA

• Kebiasaan awal:
• AC dinyalakan 8 jam per hari (±7 kWh/hari).
• Rice cooker digunakan untuk memasak sekaligus menyimpan nasi (±2 kWh/hari).
• Lampu menyala di beberapa ruangan meskipun kosong (±1 kWh/hari).
• Total pemakaian rata-rata = 10 kWh/hari atau 300 kWh/bulan.
  
  
• Setelah hemat:
• AC diatur pada 24–25°C, dipadukan dengan kipas (hemat ±2 kWh/hari).
• Rice cooker hanya untuk memasak, lalu gunakan termos (hemat ±1 kWh/hari).
• Lampu LED dan disiplin mematikan lampu (hemat ±0,5 kWh/hari).
• Total pemakaian turun menjadi ±6,5 kWh/hari atau 195 kWh/bulan.
  
  

👉 Dengan tarif listrik rata-rata Rp1.500/kWh, keluarga ini bisa hemat:
(300 – 195) kWh x Rp1.500 = Rp157.500/bulan.

Contoh Kasus 2: Apartemen dengan Daya 900 VA

• Kebiasaan awal:
• TV menyala sepanjang malam (±1,5 kWh/hari).
• Charger HP dan laptop dibiarkan menempel (±0,5 kWh/hari).
• Modem WiFi menyala 24 jam (±1 kWh/hari).
• Total pemakaian rata-rata = 3 kWh/hari atau 90 kWh/bulan.
  
  
• Setelah hemat:
• TV dimatikan sebelum tidur (hemat ±1 kWh/hari).
• Charger dicabut setelah penuh (hemat ±0,3 kWh/hari).
• Modem diatur mati otomatis saat malam (hemat ±0,5 kWh/hari).
• Total pemakaian turun menjadi ±1,2 kWh/hari atau 36 kWh/bulan.
  
  

👉 Dengan tarif listrik rata-rata Rp1.500/kWh, penghuni apartemen bisa hemat:
(90 – 36) kWh x Rp1.500 = Rp81.000/bulan.

Dari dua contoh di atas, terlihat jelas bahwa dengan menghemat penggunaan token listrik prabayar bisa menekan biaya 20–40% setiap bulan. Jumlah ini mungkin terlihat kecil, tapi jika dikalikan setahun bisa mencapai Rp1–2 juta, maka uang yang bisa dialihkan untuk kebutuhan lain atau ditabung.

Supaya Anda bisa mengerti dengan lebih mudah, yuk simak grafik perbandingan penggunaan listrik sebelum dan sesudah penghematan di bawah ini!

______

Menghemat listrik token prabayar bukanlah hal yang rumit. Dari kebiasaan kecil seperti mencabut charger, mengatur suhu AC, hingga memilih perangkat hemat energi, semua bisa berdampak besar pada pengeluaran bulanan. Contoh simulasi tadi membuktikan bahwa Anda bisa menghemat hingga 20–40% tagihan listrik hanya dengan perubahan sederhana.

Dengan menerapkan cara menghemat token listrik prabayar, Anda bukan hanya menjaga saldo kWh tetap awet, tetapi juga berkontribusi pada gaya hidup ramah lingkungan. Bayangkan, setiap kilowatt-hour yang Anda hemat berarti pengeluaran lebih ringan dan lebih banyak dana yang bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain.

Investasi Hunian Hemat Energi Lebih Mudah dengan CariProperti

Kalau Anda ingin penghematan yang lebih maksimal, tinggal di hunian modern yang sudah didesain hemat energi bisa jadi pilihan terbaik. Dengan CariProperti, mencari rumah idaman yang efisien listrik kini jauh lebih mudah dan praktis.

✨ Kenapa harus CariProperti?

• 🏡 Dedicated Agent – pendamping profesional dari pencarian hingga transaksi.
• 🏘 Ribuan Pilihan Rumah Baru Premium – tersedia banyak opsi sesuai kebutuhan keluarga.
• ⚡ KPR Instant Approval – proses pengajuan kredit lebih cepat dan transparan.
• 💰 Program DP 0% & Jaminan Harga Terbaik – investasi properti jadi lebih ringan tanpa biaya tersembunyi.

👉 Saatnya wujudkan hunian hemat energi sekaligus investasi cerdas. Temukan berbagai pilihan hunian modern lainnya hanya di CariProperti.