
Memilih lampu untuk rumah ternyata nggak semudah kelihatannya. Di toko, kamu akan menemukan banyak pilihan, mulai dari lampu LED, neon, hingga bohlam biasa. Tapi, tahukah kamu kalau masing-masing jenis lampu ini punya karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya sendiri?
Kali ini, CariProperti akan bahas perbedaan lampu LED, neon, dan bohlam secara lengkap dan mudah dipahami, supaya kamu bisa menentukan pilihan terbaik sesuai kebutuhan ruangan dan anggaran. Yuk, kita mulai!
Table of Contents
Apa Itu Lampu LED?
Sumber: freepik.com
Lampu LED, atau Light Emitting Diode, adalah jenis lampu yang menggunakan semikonduktor untuk mengubah energi listrik menjadi cahaya. Teknologi ini merupakan inovasi paling modern dalam dunia pencahayaan dan jadi primadona di rumah-rumah masa kini.
Berbeda dengan lampu neon dan bohlam yang menghasilkan panas cukup tinggi sebelum memancarkan cahaya, lampu LED langsung menyala begitu dialiri listrik. Nggak heran, banyak orang merasa LED lebih nyaman dan hemat dibanding dua saudaranya yang lebih dulu populer.
LED bekerja dengan melewatkan arus listrik melalui chip semikonduktor. Chip ini akan melepaskan partikel energi (elektron) yang kemudian memancarkan cahaya melalui lapisan bahan khusus. Proses ini sangat efisien karena nyaris tidak menghasilkan panas, sangat berbeda dengan bohlam pijar yang mengandalkan panas tinggi untuk memunculkan cahaya.
Karena itulah, dalam perbedaan lampu LED, neon, dan bohlam, LED unggul dari sisi efisiensi energi dan keamanan penggunaan.
Kelebihan Lampu LED
1. Hemat Listrik
LED hanya membutuhkan sekitar 10–20% energi dari lampu bohlam untuk menghasilkan cahaya yang sama terang. Bayangkan, tagihan listrik bisa ditekan cukup banyak hanya dari mengganti lampu rumah!
2. Umur Pemakaian Panjang
Umur pakai lampu LED bisa mencapai 15.000 hingga 25.000 jam. Itu artinya, kamu bisa memakai satu lampu selama bertahun-tahun tanpa perlu sering ganti.
3. Tidak Panas
LED menghasilkan panas yang sangat minim. Ini membuatnya lebih aman, terutama jika dipasang di ruangan kecil atau tertutup, seperti lemari, kamar tidur anak, atau plafon.
4. Lebih Ramah Lingkungan
Berbeda dengan neon yang mengandung merkuri, lampu LED tidak mengandung zat berbahaya. Jadi lebih aman saat dibuang dan tidak mencemari lingkungan.
5. Beragam Pilihan Warna & Bentuk
Dari warna putih dingin hingga kuning hangat, dari bentuk bulb klasik hingga strip fleksibel, lampu LED hadir dalam berbagai model yang bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan desain interior rumahmu.
Kekurangan Lampu LED
Meski punya banyak kelebihan, bukan berarti LED tanpa kekurangan. Salah satu kendala utama adalah harga awal yang lebih tinggi dibanding bohlam atau neon. Tapi kalau dihitung-hitung, kamu justru bisa hemat banyak dalam jangka panjang karena LED jarang rusak dan tagihan listrik lebih ringan.
Lampu Neon: Terang dan Efisien
Sumber: unsplash.com
Setelah membahas LED, sekarang kita kenalan lebih dekat dengan lampu neon. Meski namanya sering digunakan secara umum, sebenarnya lampu neon yang dimaksud dalam kehidupan sehari-hari mencakup dua jenis: lampu TL (tabung panjang) dan lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp) yang berbentuk spiral atau bulat.
Dibanding lampu bohlam, neon jauh lebih hemat energi dan lebih terang. Tapi ketika kita bicara soal perbedaan lampu LED, neon, dan bohlam, lampu neon punya karakteristik unik yang patut kamu perhatikan.
Lampu neon bekerja dengan cara mengalirkan listrik melalui gas di dalam tabung, biasanya campuran gas argon dan merkuri. Ketika listrik mengalir, gas ini memancarkan sinar ultraviolet yang kemudian mengenai lapisan fosfor di dinding tabung, menciptakan cahaya putih terang.
Proses ini memang tidak seefisien LED, karena sebagian energi berubah menjadi panas. Namun dibanding lampu bohlam, neon tetap jauh lebih hemat listrik.
Kelebihan Lampu Neon
1. Cahaya Terang dan Merata
Neon dikenal dengan intensitas cahaya yang kuat dan menyebar. Sangat cocok digunakan di ruang kerja, dapur, garasi, atau area yang butuh penerangan luas.
2. Lebih Hemat Dibanding Bohlam
Konsumsi listrik neon sekitar 50–70% lebih hemat daripada bohlam pijar. Artinya, walaupun harganya sedikit lebih mahal, tetap menguntungkan untuk pemakaian jangka menengah.
3. Umur Pakai Lumayan Panjang
Rata-rata neon bisa bertahan sekitar 5.000–10.000 jam, tergantung kualitas dan cara pemakaian. Lumayan awet, apalagi kalau digunakan secara stabil tanpa sering mati-nyala.
4. Harga Terjangkau
Lampu neon menjadi alternatif tengah bagi yang ingin lampu hemat tanpa harus mengeluarkan biaya sebesar lampu LED.
Kekurangan Lampu Neon
1. Mengandung Merkuri
Inilah kekurangan paling besar dari lampu neon. Merkuri adalah zat berbahaya, terutama jika tabung pecah. Penanganan limbahnya harus hati-hati dan tidak boleh dibuang sembarangan.
2. Butuh Waktu untuk Menyala Penuh
Neon tidak langsung terang saat dinyalakan. Biasanya butuh beberapa detik hingga mencapai tingkat kecerahan maksimal, berbeda dengan LED yang nyala seketika.
3. Kurang Tahan Terhadap On/Off Sering
Jika sering dinyalakan dan dimatikan, umur lampu neon akan lebih pendek. Ini membuatnya kurang cocok untuk ruangan dengan sensor otomatis atau ruangan yang sering berganti aktivitas.
4. Membutuhkan Ballast dan Starter
Untuk jenis TL (tabung panjang), kamu juga perlu instalasi tambahan seperti ballast/starter. Ini membuat pemasangan lebih rumit dibanding LED atau bohlam biasa.
Lampu Bohlam: Si Klasik yang Masih Bertahan
Sumber: unsplash.com
Meski sudah tergeser popularitasnya oleh lampu LED dan neon, lampu bohlam atau lampu pijar masih cukup banyak digunakan, terutama karena harganya yang murah dan nyalanya yang hangat. Buat kamu yang nostalgia dengan cahaya kekuningan ala rumah zaman dulu, lampu bohlam mungkin jadi pilihan sentimental.
Namun, dalam konteks perbedaan lampu LED, neon, dan bohlam, bohlam adalah teknologi paling lama dan paling boros di antara ketiganya.
Lampu bohlam bekerja berdasarkan prinsip pemanasan. Di dalam kaca lampu terdapat filamen logam (biasanya tungsten). Saat arus listrik mengalir, filamen tersebut menjadi sangat panas dan mulai berpijar, itulah cahaya yang kamu lihat.
Karena energi panas yang dihasilkan sangat besar, efisiensinya rendah. Hanya sekitar 10% energi listrik yang berubah jadi cahaya, sisanya hilang dalam bentuk panas.
Kelebihan Lampu Bohlam
1. Harga Sangat Murah
Ini adalah daya tarik utama lampu bohlam. Dengan uang belasan ribu rupiah, kamu sudah bisa membawa pulang satu atau dua buah. Cocok untuk penggunaan darurat atau jangka pendek.
2. Cahaya Hangat dan Nyaman
Warna cahayanya cenderung kekuningan (warm white), memberi kesan homey dan cozy. Banyak orang masih menyukai suasana ini untuk kamar tidur atau ruang baca.
3. Mudah Ditemukan dan Dipasang
Tidak perlu instalasi tambahan seperti ballast atau starter. Cukup pasang ke fitting, langsung nyala. Praktis dan instan.
Kekurangan Lampu Bohlam
1. Sangat Boros Energi
Seperti disebut tadi, sebagian besar energi listrik yang masuk justru berubah jadi panas, bukan cahaya. Artinya, kamu membayar lebih banyak listrik untuk cahaya yang sedikit.
2. Umur Pakai Pendek
Rata-rata bohlam hanya bertahan sekitar 750–1.200 jam. Dalam jangka panjang, kamu justru akan lebih sering membeli dan mengganti lampu.
3. Mudah Panas
Bagian luar bohlam bisa sangat panas saat dinyalakan. Ini bisa membahayakan jika disentuh anak-anak atau dipasang terlalu dekat ke bahan mudah terbakar.
4. Kurang Ramah Lingkungan
Karena usia pakainya pendek dan konsumsi energinya tinggi, lampu bohlam kurang ramah terhadap lingkungan dibanding LED atau neon.
Perbandingan Lengkap: Perbedaan Lampu LED, Neon, dan Bohlam
Supaya lebih jelas, berikut ini adalah perbandingan utama yang menampilkan perbedaan lampu LED, neon, dan bohlam dari berbagai aspek:
Aspek | LED | Neon (CFL/TL) | Bohlam (Pijar) |
---|---|---|---|
Efisiensi Energi | Sangat hemat (90%) | Hemat (60–70%) | Boros (hanya 10–15%) |
Umur Pemakaian | 15.000–25.000 jam | 5.000–10.000 jam | ±1.000 jam |
Cahaya | Terang, stabil, instan | Terang tapi butuh waktu | Hangat tapi redup |
Harga | Mahal di awal, hemat total | Sedang | Murah |
Ramah Lingkungan | ✔ | ✘ (mengandung merkuri) | ✘ |
Tahan Nyala-Mati | ✔ | ✘ | ✘ |
Panas yang Dihasilkan | Rendah | Sedang | Tinggi |
______
Jadi, perbedaan lampu LED, neon, dan bohlam tidak hanya soal terang atau tidak terang. Kamu perlu mempertimbangkan efisiensi energi, umur pakai, keamanan, dan tentu saja anggaran.
Kalau kamu menginginkan lampu yang tahan lama, hemat listrik, dan ramah lingkungan, lampu LED jelas jadi pilihan terbaik. Tapi kalau kamu punya kebutuhan tertentu seperti pencahayaan sementara atau tampilan retro, neon atau bohlam tetap bisa jadi solusi.
Siap Punya Rumah dengan Pencahayaan Terbaik Sepanjang Hari?
Cahaya alami dan pencahayaan buatan yang tepat bukan cuma bikin rumah lebih nyaman, tapi juga bikin suasana hati lebih baik setiap harinya. Nah, kalau kamu lagi cari rumah impian yang terang, sehat, dan estetik, CariProperti adalah tempat terbaik untuk memulainya!
Di CariProperti.com, kamu bisa menemukan lebih dari 2.000 pilihan rumah dari developer terpercaya, lengkap dengan desain pencahayaan terbaik yang membuat tiap ruangan terasa hangat dan hidup sepanjang hari.
Kenapa harus CariProperti?
- 💸 DP 0% – Beli rumah tanpa perlu nunggu nabung bertahun-tahun
- 🏦 KPR Instant Approval – Pengajuan KPR lebih cepat karena kami sudah bekerja sama dengan bank-bank besar nasional
- 🙋♂️ Dedicated Agent – Kamu akan dibantu oleh agen pribadi yang profesional dan ramah dari awal sampai akad
Tertarik cari rumah dengan pencahayaan ideal di kawasan yang berkembang pesat? Yuk, langsung cari rumah di Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Depok sekarang juga cuma di CariProperti!

Author
Rakay Diso
Rakay adalah seorang SEO Writer di CariProperti. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 2 tahun dalam bidang penulisan, khususnya di bidang properti. Mengkhususkan diri, tetapi tidak terbatas, pada topik desain arsitektur, interior, dan gaya hidup urban di rumah, Ia percaya bahwa konten yang berkualitas dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pembaca dalam mengambil keputusan. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn.