Perbincangan terkait kondisi perkiraan resesi di tahun 2023 akhir-akhir ini sedang ramai dibahas. Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani memprediksi bahwa resesi global akan mulai terjadi pada 2023. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral di beberapa negara, termasuk AS dan Inggris demi menurunkan inflasi.
Secara singkat, resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu yang stagnan dan lama. Kondisi resesi juga dapat memicu penurunan keuntungan perusahaan, meningkatnya pengangguran, hingga kebangkrutan ekonomi (CNBC Indonesia). Untuk itu, Anda sebaiknya mempersiapkan kondisi keuangan sebaik mungkin dalam menghadapi kemungkinan resesi.
Ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk menyiapkan kondisi keuangan, diantaranya adalah melakukan persiapan menjelang resesi dengan tepat serta investasi saat resesi. Lalu, apa saja persiapan yang harus dilakukan menjelang resesi? Instrumen investasi yang baik di masa resesi? Artikel ini akan mengulas hal yang harus disiapkan menjelang resesi serta rekomendasi instrumen investasi saat resesi yang bisa Anda coba.
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan uang tunai sebagai dana darurat untuk menjaga likuiditas di tengah ketidakpastian ekonomi. Uang tunai juga akan memudahkan Anda jika harus membayar berbagai kebutuhan.
Ketika Anda memiliki banyak cadangan uang tunai, Anda juga harus mengatur pengeluaran agar tidak menjadi konsumtif yang berlebihan. Selain itu, sebaiknya Anda tetap menyisihkan uang untuk investasi agar mendapat keuntungan tambahan.
Selain mempersiapkan uang tunai, Anda juga harus mempersiapkan dana darurat. Dana darurat sangat bermanfaat untuk berjaga-jaga jika terdapat hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan, terkena PHK, dan masih banyak lagi. Untuk memperkirakan jumlah dana darurat yang Anda butuhkan, Anda bisa mengumpulkan paling tidak 12 kali pengeluaran setiap bulannya.
Pada kondisi resesi yang serba tidak pasti, Anda juga harus peka terhadap berbagai peluang. Anda bisa memulainya dengan cara mempelajari skill baru yang bisa menambah pemasukan di masa yang akan datang. Perhatikan juga apa yang sedang dibutuhkan banyak orang dan bisa Anda jadikan peluang bisnis baru.
Jika kondisi keuangan Anda sudah stabil, Anda bisa mencoba untuk investasi saat resesi. Investasi dapat membantu Anda untuk menambah pemasukan. Selain itu, investasi juga dapat membantu Anda untuk mempertahankan nilai uang di tengah kemungkinan terjadinya inflasi.
Dalam menghadapi inflasi, sebaiknya Anda memilih jenis investasi yang minim resiko. Lalu apa saja instrumen investasi saat resesi yang paling tepat? Berikut rekomendasinya.
Rekomendasi pertama untuk instrumen investasi saat resesi adalah logam mulia seperti emas. Harga emas berpotensi menguat bila kebijakan pengetatan dari Bank Sentral sudah mendekati puncak dan ekspektasi kenaikan suku bunga mulai mereda. Emas juga digadang-gadang sebagai safe haven pada kondisi ekonomi yang tidak menentu. Bahkan, harga emas pernah naik hingga 24,6% ketika masa resesi akibat pandemi Covid 19.
Sebagai instrumen investasi, emas bisa mengalami kenaikan dan penurunan harga. Naik turunnya harga emas bergantung pada permintaan dan pasokan di pasar. Investasi emas sangat cocok untuk Anda yang berencana untuk menyimpannya dalam jangka waktu beberapa tahun.
Reksadana juga sangat direkomendasikan untuk menjadi instrumen investasi saat resesi. Investasi reksadana dianggap cukup aman karena sifatnya yang tidak fluktuatif dan memiliki resiko yang rendah. Potensi hasil reksadana pasar uang juga cukup menarik, apalagi reksadana juga tidak terkena pajak.
Ketika memilih untuk investasi reksadana, Anda dapat memilih reksadana pasar uang atau reksadana campuran. Sebelum memilih reksadana, pastikan Anda sudah mengetahui kinerja reksadana tersebut serta besaran return dan resikonya.
Jika Anda ingin mencairkan reksadana, proses pencairannya juga cukup mudah dan cepat. Biasanya proses pencairan maksimal mencapai 7 hari kerja bursa, namun banyak juga pilihan reksadana yang dapat dicairkan langsung di hari yang sama.
Investasi reksadana cocok untuk Anda yang ingin berinvestasi jangka pendek maupun jangka panjang. Cocok juga untuk dijadikan instrumen investasi tambahan saat kondisi resesi.
Pada kondisi resesi, obligasi juga dianggap sebagai salah satu instrumen investasi yang aman. Obligasi merupakan surat utang jangka panjang yang dapat diperjualbelikan.Obligasi dianggap lebih aman dari saham, namun memiliki imbal balik yang cukup tinggi.
Pada kondisi resesi, kenaikan suku bunga membuat imbal hasil obligasi cenderung menanjak. Namun sebelum Anda memutuskan untuk investasi obligasi, Anda juga harus mempelajari terkait resiko serta jenis obligasi yang cocok untuk Anda.
Properti juga merupakan instrumen investasi saat resesi yang menjanjikan. Properti akan terus memiliki peluang untuk mengalami pertumbuhan karena dapat menjadi aset. Pada situasi pandemi Covid-19 kemarin, proses jual beli properti masih sangat diminati, bahkan terus meningkat setelah masa pandemi.
Selain dapat dijadikan investasi, properti juga dapat dijadikan ladang penghasilan tambahan. Misalnya jika Anda memiliki properti berupa ruko, Anda bisa menyewakannya kepada para pebisnis. Begitu juga dengan rumah dan apartemen yang bisa disewakan secara bulanan maupun tahunan.
Untuk mendapatkan keuntungan maksimal dalam investasi properti, pastikan untuk memilih properti yang lokasinya strategis dan diperhitungkan. Perhatikan juga fasilitas umum yang tersedia di sekitar properti agar nilai jualnya semakin tinggi. Jangan lupa juga untuk memperhatikan kualitas bangunan sebelum memutuskan untuk membeli rumah, apartemen, maupun ruko/shophouse.
Jika Anda ingin investasi properti berkualitas dengan lokasi yang strategis, seperti kawasan Gading Serpong atau Depok, Anda bisa mengunjungi Cari Properti.
Cari Properti menyediakan ribuan unit yang telah diverifikasi. Jika Anda mengalami kendala, Anda juga bisa berkonsultasi dengan Property Manager yang profesional.
Itulah tips menghadapi resesi serta rekomendasi instrumen investasi saat resesi yang bisa Anda pilih. Semoga bermanfaat!
25 Jan 2022
7 Rumah BSD Gaya Jepang yang Minimalis dan Modern
07 Jul 2022
6 Trend Desain Rumah Baru 2022, Mana yang Favorit Anda?
16 Nov 2022
5 Tempat Nongkrong Hits di BSD Ini Surganya Kaum Milennial