
Kemarin, seorang teman cerita soal tagihan listrik rumahnya yang selalu mahal. Hampir setiap bulan, tagihan listrik rumahnya selalu membebani keuangan keluarga, padahal menurutnya pemakaian hanya untuk hal-hal sederhana seperti AC, kulkas, rice cooker, dan televisi.
Setelah ditelusuri, ternyata penyebab utama dari tingginya tagihan listrik dia adalah penggunaan peralatan diatas yang terus-menerus tanpa disadari. AC dinyalakan hampir seharian, rice cooker digunakan bukan hanya untuk memasak tetapi juga menyimpan nasi, dan kulkas sering dibuka-tutup bisa jadi alat elektronik yang bikin boros listrik
Pengalaman teman saya ini sebenarnya sangat umum terjadi. Menurut data PLN, konsumsi sektor rumah tangga menyumbang sekitar 43% dari total pemakaian listrik nasional pada Semester I 2025, dan sebagian besar berasal dari perangkat elektronik berdaya tinggi. Jika tidak diatur dengan bijak, penggunaan alat-alat tersebut bisa menguras dompet sekaligus meningkatkan pemborosan energi.
Mungkin, tanpa disadari Anda sebenarnya juga memiliki atau bahkan sering menggunakan alat elektronik yang boros listrik di rumah. Lantas, apa saja alat elektronik rumah tangga yang boros listrik? Nah, biar Anda bisa lebih bijak dalam mengelola energi, berikut ini adalah daftar alat elektronik boros listrik yang sering ditemui di rumah.
Table of Contents
Mengapa Penting Mengenali Alat Elektronik Boros Listrik?
Banyak orang tidak menyadari bahwa sebagian besar tagihan listrik rumah tangga sebenarnya berasal dari beberapa perangkat tertentu saja. Dengan mengenali alat elektronik boros listrik, Anda bisa mengatur strategi penggunaan yang lebih bijak dan hemat. Ada beberapa alasan penting kenapa hal ini tidak boleh diabaikan:
1. Menghindari Tagihan Listrik Membengkak
Alat seperti AC, water heater, dan kulkas bisa menyumbang lebih dari 60% total pemakaian listrik rumah. Jika digunakan tanpa pengaturan, tagihan bulanan bisa melonjak ratusan ribu rupiah. Menurut PLN, keluarga dengan daya 1.300 VA rata-rata menghabiskan Rp400.000–Rp700.000 per bulan, sebagian besar dari perangkat berdaya tinggi.
2. Mendorong Gaya Hidup Hemat Energi
Dengan mengetahui perangkat mana yang paling boros, Anda bisa mulai membiasakan diri untuk lebih hemat. Misalnya, mencabut charger yang tidak terpakai atau mengatur timer AC. Kebiasaan kecil ini bukan hanya menghemat listrik, tetapi juga membangun kesadaran untuk hidup lebih efisien.
3. Mengurangi Beban Lingkungan
Semakin besar konsumsi listrik rumah tangga, semakin tinggi pula emisi karbon yang dihasilkan dari pembangkit energi. Data Kementerian ESDM menunjukkan bahwa sektor rumah tangga menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar karena penggunaan perangkat berdaya tinggi. Dengan mengenali alat boros listrik dan menguranginya, Anda ikut membantu menjaga lingkungan.
4. Membantu Perencanaan Anggaran Rumah Tangga
Tagihan listrik adalah pengeluaran rutin. Jika Anda tahu sumber konsumsi terbesar, Anda bisa memperkirakan biaya bulanan lebih akurat. Misalnya, dengan menurunkan pemakaian AC beberapa jam saja, biaya bisa berkurang hingga Rp100.000–Rp200.000 per bulan.
10 Alat Elektronik Boros Listrik & Rata-Rata Konsumsinya
Tidak semua perangkat di rumah menyedot listrik dalam jumlah besar. Namun, ada beberapa alat elektronik boros listrik yang diam-diam jadi penyumbang terbesar pada tagihan bulanan. Mari kita bahas satu per satu agar Anda lebih paham konsumsi energi di rumah.
1. Air Conditioner (AC)
Bisa dibilang AC adalah “raja” konsumsi listrik di rumah. Daya listriknya bisa mencapai 800–900 watt per unit, dan jika dinyalakan 8 jam sehari, konsumsi bisa tembus 7 kWh per hari. Artinya, hanya dari satu AC saja Anda bisa menghabiskan lebih dari Rp300.000 per bulan. Tidak heran kalau AC sering disebut penyumbang 45–50% konsumsi listrik rumah tangga.
Solusi hematnya, jangan menyalakan AC seharian penuh. Atur suhu pada 24–25°C yang lebih stabil, gunakan mode hemat energi, dan kombinasikan dengan kipas angin. Pastikan pintu dan jendela tertutup rapat agar udara dingin tidak bocor.
2. Water Heater / Pemanas Air
Banyak keluarga modern menggunakan water heater karena lebih praktis. Tapi tahukah Anda bahwa pemanas air listrik membutuhkan daya 1.000–2.000 watt? Jika dipakai dua kali sehari, konsumsi bulanannya bisa mencapai 60–120 kWh. Dengan tarif listrik saat ini, itu setara dengan Rp90.000–Rp180.000 per bulan hanya untuk mandi air hangat.
Cara menghematnya, gunakan timer agar water heater hanya menyala saat dibutuhkan, atau pilih alternatif lain seperti pemanas air tenaga surya atau gas.
3. Kulkas
Kulkas memang wajib ada di rumah, tapi juga termasuk peralatan rumah tangga boros listrik. Meskipun dayanya hanya sekitar 100–200 watt, kulkas bekerja nonstop 24 jam. Artinya, konsumsi bulanannya bisa mencapai 60–120 kWh. Jika dikonversi ke rupiah, biaya listrik kulkas bisa menembus Rp90.000–Rp180.000 per bulan.
Untuk hemat listrik, jangan membuka pintu kulkas terlalu sering, atur suhu secukupnya (3–5°C untuk pendingin, -15°C untuk freezer), dan rutin bersihkan kondensor agar performanya tetap optimal.
4. Mesin Cuci
Mesin cuci biasanya mengonsumsi daya antara 90–500 watt per siklus, tergantung ukuran dan fiturnya. Jika dipakai setiap hari, konsumsi bulanannya bisa mencapai 45–75 kWh, atau setara Rp70.000–Rp110.000.
Supaya tidak boros, biasakan mencuci pakaian sekaligus dalam jumlah banyak, gunakan mode hemat air dan listrik, serta pastikan mesin cuci dirawat secara berkala agar tetap efisien.
5. Setrika Listrik
Mungkin terlihat sederhana, tapi setrika juga termasuk alat elektronik boros listrik. Dengan daya sekitar 300 watt, jika dipakai 30 menit setiap hari, konsumsi bulanannya mencapai ±9 kWh, atau sekitar Rp13.500. Angkanya mungkin kecil, tapi jika ada lebih dari satu setrika di rumah, biayanya bisa bertambah.
Solusi hematnya adalah menyetrika pakaian sekaligus banyak dalam satu sesi, menggunakan suhu sesuai jenis kain, dan memakai alas setrika yang memantulkan panas agar proses lebih cepat.
6. Rice Cooker
Rice cooker rata-rata mengonsumsi 300 watt untuk memasak nasi. Masalahnya, banyak orang membiarkan rice cooker tetap menyala berjam-jam untuk menghangatkan nasi, yang justru membuat listrik boros. Jika dipakai 24 jam, konsumsi bulanannya bisa mencapai 100 kWh atau Rp150.000.
Supaya lebih hemat, gunakan rice cooker hanya untuk memasak. Setelah matang, simpan nasi di termos agar tetap hangat tanpa listrik.
7. Dispenser Panas
Dispenser dengan fitur air panas mengonsumsi daya antara 80–450 watt. Jika terus menyala 24 jam, perangkat ini bisa menyumbang konsumsi listrik hingga 50 kWh per bulan, setara Rp75.000.
Cara menghematnya sederhana, matikan fungsi pemanas saat tidak digunakan atau gunakan termos untuk menyimpan air panas.
8. Air Fryer & Oven Listrik
Alat dapur modern ini memang praktis, tapi konsumsi listriknya cukup tinggi. Air fryer membutuhkan 650–1.000 watt, sedangkan oven listrik bisa mencapai 1.500 watt sekali pakai. Jika digunakan 1 jam sehari, konsumsi bulanannya bisa mencapai 30–45 kWh, atau Rp45.000–Rp70.000.
Agar lebih hemat, gunakan air fryer dan oven hanya saat diperlukan, dan pilih perangkat dengan fitur hemat energi agar tidak membuat tagihan bengkak.
9. Televisi
Televisi rata-rata membutuhkan 70–150 watt, tergantung ukuran dan jenis layarnya. Jika dibiarkan menyala 10 jam sehari, konsumsi bulanannya bisa mencapai 30–45 kWh. Jika di rumah ada lebih dari satu TV, biaya listriknya bisa cukup signifikan.
Solusi hemat: Jangan biarkan TV menyala sebagai “teman ruangan”. Matikan jika tidak ditonton, atau gunakan fitur sleep timer.
10. Lampu Rumah
Lampu sering dianggap sepele, padahal jika masih menggunakan lampu pijar, konsumsi listrik bisa sangat tinggi. Lampu pijar 100 watt yang menyala 10 jam sehari menghabiskan 30 kWh per bulan, setara Rp45.000 hanya dari satu lampu. Bandingkan dengan lampu LED hemat energi 10 watt yang hanya menghabiskan 3 kWh atau Rp4.500 per bulan.
Untuk mengatasinya, gantilah semua lampu pijar dengan LED hemat energi, dan manfaatkan cahaya alami di siang hari untuk mengurangi pemakaian listrik.
Baca juga: Simak 10 Cara Hemat Token Listrik Prabayar, Hemat Sampai 40%
Cara Mengurangi Pemakaian Listrik dari Alat-Alat Boros
Mengetahui daftar alat elektronik boros listrik saja belum cukup. Yang lebih penting adalah bagaimana kita mengatur pemakaiannya agar tidak membuat tagihan membengkak. Berikut beberapa cara hemat listrik yang praktis dan bisa Anda terapkan di rumah:
1. Atur Jadwal Pemakaian Alat Elektronik
Salah satu penyebab listrik boros adalah penggunaan perangkat tanpa perhitungan waktu. Misalnya, AC menyala seharian penuh atau rice cooker tetap hidup untuk menghangatkan nasi. Padahal, jika Anda membuat jadwal, konsumsi bisa ditekan.
Contohnya, nyalakan AC hanya pada malam hari saat tidur, atau gunakan mesin cuci dua kali seminggu untuk pakaian keluarga sekaligus. Dengan langkah sederhana ini, tagihan bisa berkurang hingga Rp100.000–Rp200.000 per bulan.
2. Gunakan Mode Hemat Energi
Hampir semua perangkat modern sekarang dilengkapi dengan fitur hemat energi, mulai dari AC, kulkas, mesin cuci, hingga televisi. Sayangnya, banyak orang yang jarang mengaktifkan fitur ini.
Dengan menyalakan mode hemat energi di AC, konsumsi bisa turun 10–20%. Begitu juga pada kulkas yang diatur pada suhu efisien (3–5°C untuk pendingin), performa tetap optimal tanpa membuang energi.
3. Cabut Stop Kontak Saat Tidak Digunakan
Kebiasaan kecil yang sering diabaikan adalah membiarkan charger, televisi, atau dispenser tetap tercolok meski tidak dipakai. Inilah yang disebut “vampir listrik”, listrik yang tetap terpakai meski alat tidak aktif.
Menurut penelitian Kementerian ESDM, vampir listrik bisa menyumbang 5–10% dari total tagihan bulanan. Jadi, biasakan mencabut steker setelah digunakan agar listrik tidak terbuang percuma.
4. Pilih Perangkat dengan Label Hemat Energi
Sebelum membeli perangkat baru, perhatikan label energinya. Produk dengan label Energy Star atau efisiensi tinggi bisa mengurangi konsumsi listrik hingga 30% dibanding perangkat biasa.
Misalnya, kulkas berlabel hemat energi bisa menghemat Rp50.000–Rp70.000 per bulan dibanding kulkas lama yang boros listrik. Investasi awal mungkin lebih mahal, tapi dalam jangka panjang jelas lebih hemat.
5. Rutin Melakukan Perawatan Alat Elektronik
Alat elektronik yang jarang dirawat cenderung boros listrik. AC yang kotor akan bekerja lebih keras, kulkas dengan karet pintu rusak akan membuang energi, dan mesin cuci dengan filter tersumbat butuh daya lebih besar.
Dengan perawatan sederhana, seperti membersihkan filter AC setiap 2 minggu atau mencairkan bunga es di freezer, Anda bisa menghemat hingga 15% konsumsi listrik.
____
Tagihan listrik rumah tangga sering kali membengkak bukan karena semua perangkat, melainkan karena beberapa alat elektronik boros listrik seperti AC, water heater, kulkas, dan rice cooker yang dipakai tanpa pengaturan. Jika tidak dikelola, biaya listrik bisa menguras ratusan ribu hingga jutaan rupiah setiap bulan.
Namun, kabar baiknya, Anda tidak harus mengorbankan kenyamanan untuk berhemat. Dengan mengatur jadwal pemakaian, memanfaatkan mode hemat energi, mencabut stop kontak, hingga beralih ke perangkat berlabel hemat energi, konsumsi listrik bisa ditekan hingga 20–30%. Dampaknya bukan hanya terasa pada saldo token yang lebih awet, tapi juga pada kualitas hidup yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Cari Hunian Hemat Energi Bersama CariProperti
Mengelola pemakaian listrik akan semakin mudah jika Anda tinggal di rumah yang hemat energi. Bersama CariProperti, Anda bisa menemukan hunian modern yang mendukung gaya hidup hemat listrik sekaligus menjadi pilihan investasi menguntungkan.
✨ Kenapa harus CariProperti?
- 🏡 Dedicated Agent – agen profesional siap membantu dari pencarian hingga transaksi selesai.
- 🏘 Ribuan Pilihan Rumah Baru Premium – mulai dari rumah keluarga hingga apartemen modern.
- ⚡ KPR Instant Approval – proses pengajuan kredit cepat, mudah, dan transparan.
- 💰 Program DP 0% & Jaminan Harga Terbaik – investasi properti jadi lebih ringan tanpa biaya tersembunyi.
👉 Jangan tunggu sampai tagihan listrik makin membengkak. Temukan hunian idaman yang hemat energi di kota-kota besar dan berbagai lokasi strategis lainnya hanya di CariProperti.

Author
Rakay Diso
Rakay adalah seorang SEO Writer di CariProperti. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 2 tahun dalam bidang penulisan, khususnya di bidang properti. Mengkhususkan diri, tetapi tidak terbatas, pada topik desain arsitektur, interior, dan gaya hidup urban di rumah, Ia percaya bahwa konten yang berkualitas dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pembaca dalam mengambil keputusan. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn.