
Dulu waktu kecil, saya sering resah setiap musim hujan datang. Rumah sering kebanjiran, halaman becek, bahkan kadang air masuk sampai ke ruang tamu. Rasanya nggak nyaman banget, sepatu basah, main di luar pun susah. Belum lagi tumpukan sampah organik di selokan yang bikin air makin nggak bisa mengalir.
Tapi ada satu momen yang bikin saya terkejut. Waktu itu, hampir satu RW kompak membuat lubang biopori di pekarangan masing-masing. Hasilnya? Frekuensi banjir berkurang drastis. Air hujan yang biasanya menggenang, sekarang lebih cepat meresap ke tanah. Lingkungan juga jadi lebih bersih karena sampah organik bisa diolah langsung di lubang biopori.
Dari situlah saya sadar, solusi sederhana ternyata bisa berdampak besar bagi lingkungan. Nah, di artikel ini kita akan bahas cara membuat lubang biopori dengan mudah, manfaatnya, sampai tips perawatan agar tetap awet. Siapa tahu, langkah kecil ini juga bisa jadi solusi untuk rumah dan lingkunganmu.
Table of Contents
Apa Itu Lubang Biopori? Ini Penjelasannya Menurut Ahli
Sumber: tarubali.baliprov.go.id
Sebelum masuk ke pembahasan teknis, mari kita pahami dulu apa sebenarnya lubang biopori itu. Menurut Dr. Kamir Brata, peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga pencetus teknologi biopori di Indonesia, lubang biopori adalah lubang silindris berdiameter sekitar 10β30 cm dengan kedalaman 80β100 cm yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah. Lubang ini berfungsi untuk memperbesar daya serap air sekaligus menjadi tempat penguraian sampah organik secara alami.
Secara sederhana, cara membuat lubang biopori bertujuan agar air hujan tidak lagi menggenang di permukaan tanah, melainkan cepat meresap ke dalam tanah. Selain itu, lubang ini menciptakan habitat bagi mikroorganisme dan cacing tanah yang membantu menguraikan sampah organik menjadi kompos berkualitas.
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa lubang biopori mampu meningkatkan daya serap tanah hingga 40 kali lebih cepat dibandingkan dengan tanah biasa. Tak hanya itu, jika setiap rumah membuat minimal 4 lubang biopori, potensi sampah organik rumah tangga yang bisa diolah bisa mencapai 30β40% per bulan.
Dengan kata lain, lubang biopori bukan hanya solusi ramah lingkungan, tapi juga cara praktis untuk mengurangi risiko banjir, memperbaiki kualitas tanah, dan memanfaatkan sampah rumah tangga agar lebih berguna.
Cara Praktis Membuat Lubang Biopori
Sumber: perkim.id
Membuat lubang biopori di rumah sebenarnya cukup mudah, bahkan bisa dilakukan sendiri di rumah tanpa perlu keahlian khusus. Dengan langkah yang tepat, Anda bisa mengurangi risiko banjir sekaligus menyediakan kompos organik untuk tanaman, jadi sangat cocok untuk rumah dengan lokasi rawan banjir. Berikut langkah-langkah detailnya:
1. Tentukan Titik yang Ideal
Cara membuat lubang biopori di rumah yang pertama adalah dengan memilih titik yang paling sering terkena aliran air hujan atau rawan genangan, misalnya di taman rumah, halaman depan, atau samping rumah. Lubang biopori di lokasi strategis akan lebih cepat menyalurkan air hujan ke dalam tanah. Jika memungkinkan, buat lebih dari satu lubang di sekitar rumah agar daya resapnya maksimal.
2. Buat Lubang dengan Bor Biopori
Gunakan bor tanah khusus biopori untuk menggali lubang berbentuk silinder dengan kedalaman sekitar 80β100 cm dan diameter 10β30 cm. Ukuran ini ideal untuk menampung air sekaligus sampah organik. Jika tidak punya bor, Anda bisa menggunakan linggis atau cangkul, walaupun membutuhkan tenaga ekstra. Pastikan lubang tegak lurus agar stabil dan tidak mudah runtuh.
3. Isi Lubang dengan Sampah Organik
Setelah lubang siap, masukkan sampah organik seperti daun kering, sisa sayur, atau potongan rumput. Sampah ini akan diuraikan oleh mikroorganisme tanah menjadi kompos alami. Selain itu, proses penguraian juga menciptakan rongga tambahan di dalam tanah yang membantu meningkatkan daya serap air hujan.
4. Tutup Lubang dengan Kawat atau Pipa Berlubang
Agar lubang tetap berfungsi optimal, tutup bagian atasnya dengan kawat ram atau pipa paralon berlubang. Fungsinya adalah mencegah masuknya sampah anorganik seperti plastik yang bisa menyumbat. Dengan penutup ini, lubang biopori tetap aman, rapi, dan terhindar dari hewan kecil yang bisa mengganggu.
5. Perawatan Rutin
Lubang biopori tidak hanya sekali jadi, tapi perlu dirawat secara rutin. Caranya dengan menambahkan sampah organik baru setiap beberapa minggu agar mikroorganisme tetap aktif bekerja. Sesekali, periksa juga apakah lubang tersumbat atau mengalami keruntuhan di sisi dinding. Dengan perawatan yang sederhana, lubang biopori bisa bertahan hingga bertahun-tahun.
Manfaat Membuat Lubang Biopori
Mungkin Anda bertanya, untuk apa repot-repot menggali lubang di halaman rumah? Ternyata, lubang biopori bukan sekadar lubang biasa. Ada banyak manfaat nyata yang bisa Anda rasakan, baik untuk rumah maupun lingkungan sekitar.
1. Mengurangi Genangan dan Risiko Banjir
Lubang biopori bekerja seperti jalur cepat bagi air hujan untuk meresap ke dalam tanah. Jadi, ketika hujan deras turun, air tidak lagi menggenang lama di halaman atau jalanan depan rumah. Jika jumlah biopori cukup banyak, bahkan satu kawasan bisa terbebas dari banjir kecil yang biasanya muncul setelah hujan lebat.
2. Membantu Menyuburkan Tanah
Setiap kali Anda memasukkan sampah organik ke dalam lubang biopori, sebenarnya Anda sedang memberi βmakananβ untuk tanah. Sampah itu akan diurai oleh mikroorganisme dan cacing tanah, lalu berubah menjadi kompos alami. Hasilnya, tanah di sekitar lubang menjadi lebih gembur, subur, dan kaya nutrisi. Cocok sekali kalau Anda punya taman atau suka menanam sayuran sendiri.
3. Mengurangi Sampah Rumah Tangga
Alih-alih menumpuk atau membuang sisa makanan, daun kering, atau kulit buah ke tempat sampah, Anda bisa langsung memasukkannya ke lubang biopori. Dengan begitu, volume sampah rumah tangga berkurang drastis. Bayangkan, kalau satu keluarga saja bisa mengurangi sampah organik setiap hari, berapa banyak tumpukan sampah kota yang bisa ditekan?
4. Menambah Cadangan Air Tanah
Air hujan yang masuk melalui lubang biopori tidak hanya mengurangi genangan, tapi juga ikut mengisi cadangan air tanah. Dalam jangka panjang, ini sangat bermanfaat untuk menjaga ketersediaan air bersih, terutama di wilayah perkotaan yang rawan kekurangan air tanah. Dengan kata lain, lubang kecil di halaman rumah Anda bisa menjadi solusi sederhana untuk masalah besar.
Kesalahan Umum Saat Membuat Lubang Biopori
1. Salah Menentukan Lokasi
Banyak orang asal menggali tanpa memperhatikan letak. Lubang biopori sebaiknya dibuat di area terbuka yang sering terkena air hujan, misalnya halaman, pekarangan, atau dekat saluran air. Jika dibuat di area yang terlindung atap, air hujan jarang masuk dan fungsinya jadi tidak maksimal.
2. Kedalaman dan Diameter Tidak Sesuai
Lubang yang terlalu dangkal membuat air cepat meluap, sementara jika terlalu lebar justru sulit dimasuki sampah organik secara efisien. Idealnya, lubang biopori memiliki kedalaman 80β100 cm dengan diameter sekitar 10β30 cm. Ukuran ini sudah terbukti efektif membantu air meresap dan memberi ruang bagi mikroorganisme bekerja.
3. Mengisi Lubang dengan Sampah Anorganik
Kesalahan yang cukup sering terjadi adalah memasukkan sampah plastik, kaleng, atau material non-organik lainnya. Benda ini sulit terurai dan justru menyumbat lubang. Ingat, lubang biopori hanya untuk sampah organik seperti sisa makanan, daun kering, atau kulit buah.
4. Tidak Melakukan Perawatan Berkala
Setelah menggali lubang, banyak orang menganggap tugas sudah selesai. Padahal, biopori butuh perawatan. Lubang perlu dicek setiap 3β6 bulan untuk memastikan tidak ada penyumbatan. Sampah organik yang sudah terurai juga bisa diambil sebagai pupuk kompos. Jika dibiarkan, lubang bisa penuh dan tidak lagi berfungsi optimal.
5. Membuat Lubang Terlalu Sedikit
Ada yang hanya membuat satu lubang biopori lalu berharap masalah banjir teratasi. Faktanya, biopori baru efektif jika dibuat dalam jumlah cukup banyak sesuai luas lahan. Untuk halaman rumah standar, minimal buat 3β5 lubang. Semakin banyak lubang, semakin baik daya resapnya.
_____
Cara membuat lubang biopori di rumah itu sebenarnya mudah, murah, dan manfaatnya besar banget. Dengan langkah sederhana ini, kamu bisa membantu mencegah banjir, mengurangi sampah organik, menjaga cadangan air tanah, sekaligus menghasilkan kompos alami untuk tanaman. Jadi, nggak ada alasan untuk nggak coba cara membuat lubang biopori di rumah mulai hari ini.
Yuk, Pilih Rumah yang Bebas Banjir di CariProperti!
Capek bolak-balik mikirin banjir tiap musim hujan? Tenang, ada solusinya. Di CariProperti, banyak pilihan rumah elit di Jabodetabek dengan area resapan yang luas dan sistem drainase yang sudah didesain rapi. Jadi, Anda bisa tinggal lebih tenang tanpa khawatir halaman jadi kolam dadakan.
Kenapa CariProperti jadi pilihan tepat buat cari rumah idaman?
- π Ribuan listing rumah di lokasi strategis
- π§ Banyak rumah dengan drainase baik & area resapan luas
- π Informasi properti lengkap & transparan
- π€ Konsultasi properti gratis dengan tim profesional
π Jangan tunggu sampai banjir datang lagi. Cek ribuan rumah bebas banjir sekarang di CariProperti.com dan temukan hunian nyaman yang bikin hidup lebih tenang!

Author
Rakay Diso
Rakay adalah seorang SEO Writer di CariProperti. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 2 tahun dalam bidang penulisan, khususnya di bidang properti. Mengkhususkan diri, tetapi tidak terbatas, pada topik desain arsitektur, interior, dan gaya hidup urban di rumah, Ia percaya bahwa konten yang berkualitas dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pembaca dalam mengambil keputusan. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn.