
Bayangkan kamu baru saja membeli rumah impian. Desainnya oke, harganya cocok, dan lokasinya strategis. Tapi, begitu musim hujan datang, air mulai menggenang, merembes ke lantai, bahkan masuk ke dalam rumah. Ternyata... rumahmu rawan banjir!
Itulah kenapa penting banget untuk tahu cara mengetahui rumah rawan banjir sebelum memutuskan membeli. Jangan sampai salah pilih hanya karena tergiur harga murah. Risiko kerusakan dan kerugian finansialnya bisa jauh lebih besar dari yang kamu bayangkan.
Yuk, simak panduan lengkap berikut agar kamu bisa lebih cermat saat memilih rumah dan tahu persis ciri rumah rawan banjir serta tips membangun rumah anti banjir!
Table of Contents
Kenapa Harus Waspada Rumah Rawan Banjir?
Banjir bukan cuma bikin repot sesaat. Dalam jangka panjang, rumah yang sering terkena banjir akan menurun nilai jualnya, butuh renovasi besar, bahkan bisa membahayakan kesehatan keluarga. Belum lagi biaya perbaikan perabot, instalasi listrik, hingga dinding yang rusak akibat air.
Maka dari itu, mengetahui apakah lokasi rumah rawan banjir adalah langkah awal yang wajib dilakukan, terutama untuk kamu yang baru pertama kali beli rumah.
Ciri-Ciri Rumah Rawan Banjir yang Harus Kamu Waspadai
Sebelum membeli rumah, salah satu hal penting yang nggak boleh kamu lewatkan adalah memperhatikan tanda-tanda fisik di lingkungan dan bangunan. Nah, kalau kamu ingin tahu cara mengetahui rumah rawan banjir, berikut ini adalah beberapa ciri yang wajib kamu periksa dengan seksama saat survei ke lokasi:
1. Ada Bekas Noda Cokelat atau Garis Air di Dinding
Ini salah satu ciri rumah rawan banjir yang paling mudah terlihat. Biasanya, rumah yang pernah tergenang akan meninggalkan bekas garis horizontal berwarna kecokelatan di bagian luar atau dalam tembok. Kalau kamu menemukan pola seperti ini, besar kemungkinan rumah tersebut pernah kebanjiran, meskipun sudah dicat ulang. Jangan ragu untuk tanya ke pemilik atau tetangga sekitar soal riwayatnya.
2. Ketinggian Tanah Lebih Rendah dari Jalan
Perhatikan apakah lantai rumah lebih rendah dibandingkan permukaan jalan di depan. Rumah dengan posisi seperti ini sangat rawan terkena limpasan air hujan, apalagi kalau tidak ada tanggul atau pembatas yang baik. Ini menjadi salah satu cara paling ampuh dalam mengetahui lokasi rumah rawan banjir hanya dengan pengamatan visual.
3. Berada Dekat Sungai, Danau, atau Saluran Air Besar
Secara umum, rumah yang berada terlalu dekat dengan aliran sungai atau kanal besar memiliki potensi terkena banjir kiriman. Saat hujan deras turun terus-menerus, sungai bisa meluap, dan airnya mencari area terendah. Apalagi jika tidak ada tanggul atau sistem pengendali banjir yang baik di sekitarnya.
4. Saluran Air Tersumbat atau Tidak Terawat
Jalan lingkungan yang terlihat kotor dan saluran airnya penuh sampah adalah pertanda buruk. Ini menunjukkan buruknya manajemen drainase, dan bisa jadi penyebab banjir lokal meskipun hujan tidak terlalu deras. Ketika sistem drainase tidak lancar, genangan bisa dengan cepat berubah jadi banjir kecil. Jadi, saat kamu survei rumah, jangan cuma lihat bangunan, tapi juga periksa saluran air di depan rumah dan sekitarnya.
5. Tidak Ada Sumur Resapan atau Lubang Biopori
Rumah yang dibangun tanpa sistem resapan air, seperti sumur resapan atau biopori, akan kesulitan membuang air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, air akan menggenang di permukaan dan berisiko masuk ke dalam rumah. Ini penting banget terutama di kawasan padat penduduk, di mana tanah terbuka sangat terbatas. Untuk rumah yang akan kamu beli, pastikan sudah ada sistem penyerapan air yang memadai.
6. Tetangga atau Warga Mengaku Pernah Kebanjiran
Cara mengetahui rumah rawan banjir yang paling jujur adalah bertanya langsung ke orang-orang yang tinggal di sekitar lokasi. Tanya apakah area tersebut pernah tergenang, seberapa parah, dan kapan terakhir kali banjir terjadi. Kamu bisa ngobrol santai dengan satpam, tukang parkir, atau warung terdekat, mereka biasanya tahu kejadian-kejadian seperti itu.
7. Lokasi Tertutup Beton dan Minim Tanah Terbuka
Rumah yang berada di kawasan dengan banyak beton, paving block, dan minim tanah terbuka lebih berisiko mengalami banjir. Kenapa? Karena air hujan tidak bisa langsung diserap tanah dan akhirnya mengalir ke permukaan jalan, lalu masuk ke rumah-rumah yang lebih rendah. Jadi, perhatikan lingkungan sekitar apakah ada ruang terbuka hijau atau area resapan alami.
Jika kamu perhatikan semua ciri-ciri di atas, kamu bisa menghindari risiko beli rumah di daerah banjir. Pastikan saat survei rumah, kamu tidak hanya fokus pada interior dan desain, tapi juga memperhatikan lingkungan sekitar yang menentukan kenyamanan jangka panjang.
Cara Mengetahui Rumah Rawan Banjir Sebelum Membeli
1. Cek Peta Bencana atau Data Resmi dari Pemerintah
Langkah paling awal dan mudah adalah mencari informasi dari lembaga resmi seperti BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) atau BPBD daerah setempat. Mereka biasanya punya peta digital atau laporan tahunan yang menunjukkan lokasi rawan banjir berdasarkan kejadian sebelumnya. Kamu juga bisa cek di situs resmi pemerintah atau aplikasi peta digital yang terintegrasi dengan data bencana.
Dengan cara ini, kamu bisa mengetahui apakah rumah yang kamu incar berada di zona merah atau tidak, bahkan sebelum kamu menginjakkan kaki ke lokasi.
2. Cari Riwayat Banjir di Berita Online atau Forum Warga
Coba ketik nama lokasi rumah ditambah kata “banjir” di Google. Misalnya, “banjir Ciledug” atau “rawan banjir di Kemang”. Biasanya akan muncul berita atau forum diskusi warga yang menceritakan pengalaman mereka saat wilayah itu kebanjiran.
Ini adalah salah satu cara cek lokasi rawan banjir yang cepat dan akurat, apalagi kalau kamu tidak berdomisili di kota tersebut. Bahkan, ada beberapa blog lokal yang membagikan peta genangan berdasarkan pengalaman warga.
3. Tanya Langsung ke Warga atau RT/RW Sekitar
Jangan malu untuk bertanya. Warga yang sudah lama tinggal di area tersebut biasanya tahu pasti apakah lingkungan mereka pernah banjir, seberapa parah, dan kapan terakhir kali kejadian itu terjadi. Kamu juga bisa tanya ke RT/RW, satpam, atau pemilik warung di sekitar rumah.
Ini adalah cara paling “jujur” untuk mengetahui fakta di lapangan. Karena kadang, penjual atau agen properti mungkin tidak menyebutkan riwayat banjir secara terbuka.
4. Survei Lokasi Saat Hujan Lebat atau Setelah Hujan
Kalau kamu benar-benar ingin tahu kondisi sebenarnya, cobalah datang ke lokasi saat sedang hujan deras atau beberapa jam setelah hujan. Perhatikan apakah jalanan di sekitar rumah tergenang, apakah air mengalir lancar ke saluran, dan apakah halaman rumah atau garasi becek.
Ini juga cara paling praktis untuk mengevaluasi sistem drainase lingkungan dan ciri rumah rawan banjir secara langsung.
5. Periksa Ketinggian Lantai Rumah terhadap Jalan
Perhatikan apakah lantai rumah lebih tinggi, sejajar, atau justru lebih rendah dari jalan. Rumah yang berada di posisi lebih rendah sangat rentan terkena limpasan air hujan, apalagi kalau saluran air di depan rumah kecil atau mampet.
Kalau kamu ragu, kamu bisa bawa alat ukur sederhana atau bahkan menggunakan aplikasi level di ponsel untuk mengecek kemiringan dan ketinggian lahan.
6. Gunakan Platform Properti Terpercaya
Beberapa platform jual beli rumah seperti CariProperti.com sudah menyediakan informasi rumah bebas banjir yang bisa kamu jadikan pilihan utama tanpa harus repot tanya sana-sini. Kamu juga bisa bertanya langsung ke agen properti yang bekerja sama dengan platform tersebut.
Pilih platform yang transparan dan bekerja sama dengan developer ternama agar kamu tidak tertipu rumah di area berisiko banjir.
7. Perhatikan Vegetasi dan Area Resapan Sekitar Rumah
Lahan yang tertutup beton atau paving block tanpa area hijau sama sekali biasanya lebih sulit menyerap air hujan. Jika rumah yang kamu incar berada di kawasan minim vegetasi, maka kemungkinan air akan lebih mudah menggenang saat hujan turun deras.
Tips Membangun Rumah Anti Banjir
Kalau kamu berniat membangun rumah sendiri, ini beberapa tips membangun rumah anti banjir yang bisa kamu terapkan:
1. Tinggikan Pondasi Rumah
Bangun rumah setidaknya 30–50 cm lebih tinggi dari jalan. Ini akan mencegah air masuk langsung ke dalam rumah saat hujan deras.
2. Gunakan Material Tahan Air
Untuk bagian luar seperti tembok dan lantai, gunakan material seperti keramik, batu alam, atau cat waterproof yang tidak mudah rusak oleh air.
3. Sediakan Sistem Drainase dan Sumur Resapan
Pastikan kamu membuat saluran air sendiri di dalam dan luar rumah. Sumur resapan juga penting untuk mempercepat pembuangan air ke tanah.
4. Tambahkan Pompa Air dan Pintu Air
Kalau rumah di area yang agak rendah, pompa air bisa jadi solusi jika terjadi genangan. Pintu air juga bisa mencegah aliran balik dari luar.
5. Pilih Desain Lantai yang Rata
Hindari desain split level yang berpotensi menahan air di satu area. Lantai rumah harus punya kemiringan minimal ke arah saluran air.
Ingin Rumah Bebas Banjir? Cek di CariProperti Aja!
Lagi cari rumah yang nyaman, aman, dan bebas risiko banjir? Langsung saja ke CariProperti.com!
Kamu bisa temukan lebih dari 2.000 pilihan rumah dari developer terpercaya yang sudah dicek kualitas dan legalitasnya. Rumah-rumah di CariProperti juga berada di kawasan strategis dengan drainase yang baik.
🌟 Keunggulan CariProperti:
- KPR Instant Approval
- DP 0%
- Dedicated Agent yang siap bantu dari awal hingga akad
- Rumah siap huni & bebas risiko tersembunyi
👉 Yuk, langsung kunjungi CariProperti sekarang juga untuk masa depan yang lebih aman dan tenang bersama keluarga!

Author
Rakay Diso
Rakay adalah seorang SEO Writer di CariProperti. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 2 tahun dalam bidang penulisan, khususnya di bidang properti. Mengkhususkan diri, tetapi tidak terbatas, pada topik desain arsitektur, interior, dan gaya hidup urban di rumah, Ia percaya bahwa konten yang berkualitas dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pembaca dalam mengambil keputusan. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn.