
Mengelola keuangan usaha merupakan salah satu fondasi penting dalam menjaga keberlangsungan bisnis. Banyak pelaku UMKM di Indonesia mengalami kesulitan bukan karena kurangnya permintaan pasar, melainkan karena pengelolaan arus kas yang tidak tertata, pencatatan transaksi yang berantakan, hingga tidak adanya pemisahan antara keuangan pribadi dan bisnis.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah pelaku UMKM di Indonesia kini telah mencapai lebih dari 65 juta unit usaha, dengan kontribusi sekitar 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Dalam 5 tahun terakhir, jumlah UMKM terus bertumbuh meskipun sempat melambat akibat pandemi. Kini tren pertumbuhannya kembali positif, terutama dengan adanya digitalisasi yang mendorong banyak usaha kecil masuk ke platform online.
Namun, tantangan terbesar masih ada pada satu hal: bagaimana cara mengelola keuangan usaha dengan baik. Tanpa strategi finansial yang tepat, usaha sekecil apa pun bisa mengalami kerugian, kesulitan modal, hingga akhirnya gulung tikar. Artikel ini akan membahas berbagai tips, strategi, dan praktik terbaik dalam mengatur keuangan usaha, baik untuk UMKM maupun bisnis skala menengah.
Table of Contents
Pentingnya Mengelola Keuangan dalam Usaha
Manajemen keuangan adalah salah satu pilar utama yang menentukan arah dan keberlangsungan sebuah bisnis. Tidak peduli apakah usaha yang dijalankan berupa UMKM dengan modal terbatas atau perusahaan skala besar, kemampuan dalam mengelola keuangan usaha akan menjadi faktor penentu kesuksesan.
Banyak survei menyebutkan bahwa salah satu penyebab utama kegagalan usaha adalah pengelolaan keuangan yang buruk. Data dari International Finance Corporation (IFC) menunjukkan bahwa lebih dari 50% bisnis kecil gagal bertahan karena tidak memiliki strategi keuangan yang jelas, meskipun sebenarnya mereka memiliki pasar dan pelanggan.
Berikut beberapa alasan mengapa manajemen keuangan dalam usaha sangat penting:
1. Menjaga Stabilitas Arus Kas
Arus kas yang sehat memastikan usaha bisa membayar kewajiban tepat waktu, mulai dari gaji karyawan, cicilan utang, hingga biaya operasional harian. Tanpa kontrol arus kas, usaha rawan mengalami kesulitan meskipun penjualannya tinggi.
2. Menghindari Kerugian dan Pemborosan
Dengan pencatatan keuangan yang rapi, pemilik usaha bisa mendeteksi biaya yang tidak efisien atau transaksi yang tidak produktif. Hal ini membantu mengurangi pemborosan dan meningkatkan margin keuntungan.
3. Membantu Pengambilan Keputusan Bisnis
Data keuangan yang akurat memberi dasar kuat dalam membuat keputusan, seperti menambah cabang baru, membeli mesin produksi, atau meningkatkan anggaran pemasaran. Tanpa data keuangan, keputusan cenderung berdasarkan intuisi yang bisa berisiko.
4. Meningkatkan Akses ke Modal
Lembaga keuangan, seperti bank atau investor, selalu menilai laporan keuangan sebelum memberikan modal tambahan. Usaha yang memiliki catatan keuangan transparan dan sehat lebih mudah mendapatkan pinjaman atau investasi.
5. Menjaga Kepatuhan Pajak dan Legalitas Usaha
Dengan manajemen keuangan yang baik, usaha bisa lebih tertib dalam membayar pajak sesuai regulasi. Hal ini tidak hanya menghindarkan dari sanksi, tetapi juga meningkatkan citra profesional bisnis di mata klien dan mitra kerja.
6. Menjadi Fondasi Pertumbuhan Jangka Panjang
Manajemen keuangan bukan hanya tentang bertahan, melainkan juga tentang bertumbuh. Dengan strategi keuangan yang disiplin, bisnis dapat merencanakan ekspansi, inovasi produk, dan diversifikasi usaha secara lebih terarah.
Baca juga: 17 Ide Bisnis di Ruko Tahun 2025 yang Super Cuan!
9 Cara Mengelola Keuangan Usaha agar Bisnis Lebih Terkontrol
1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha
Langkah pertama dalam cara mengelola keuangan usaha adalah memisahkan keuangan pribadi dari bisnis. Banyak UMKM yang gagal berkembang karena dana operasional bercampur dengan pengeluaran pribadi. Dengan membuka rekening khusus usaha, Anda bisa lebih mudah melacak pemasukan, menghitung keuntungan bersih, dan memastikan setiap rupiah benar-benar digunakan untuk kebutuhan bisnis.
2. Buat Rencana Keuangan yang Realistis
Rencana keuangan usaha adalah panduan agar bisnis berjalan sesuai jalur. Susun anggaran bulanan yang mencakup biaya produksi, operasional, hingga pemasaran. Dengan perencanaan yang jelas, Anda bisa menghindari pengeluaran berlebihan dan memastikan dana digunakan sesuai prioritas. Inilah dasar penting dalam manajemen modal usaha.
3. Catat Semua Transaksi dengan Teliti
Tidak ada cara mengelola keuangan usaha yang lebih penting selain pencatatan transaksi. Setiap pemasukan dan pengeluaran harus tercatat, sekecil apa pun nilainya. Catatan yang rapi bukan hanya membantu Anda mengontrol arus kas, tetapi juga menjadi dasar penyusunan laporan keuangan bisnis yang akurat. Gunakan aplikasi pembukuan digital untuk mempermudah proses ini.
4. Siapkan Dana Darurat Usaha
Dana darurat usaha berfungsi sebagai penyangga saat kondisi tak terduga, seperti penurunan penjualan atau masalah produksi. Idealnya, simpan cadangan dana yang setara dengan 3–6 bulan biaya operasional. Dengan adanya dana darurat, usaha Anda tetap bisa bertahan tanpa harus berutang atau mengorbankan arus kas utama.
5. Kelola Stok Barang Secara Efisien
Manajemen stok juga bagian penting dari cara mengelola keuangan usaha. Penumpukan stok membuat modal terjebak dalam barang yang tidak segera laku, sementara stok kosong bisa menghilangkan pelanggan. Gunakan sistem inventaris yang memantau pola penjualan agar stok selalu seimbang dan modal usaha tetap berputar dengan sehat.
6. Manfaatkan Teknologi Digital
Kini banyak tersedia aplikasi akuntansi, manajemen stok, hingga sistem pembayaran yang dapat membantu pencatatan keuangan usaha lebih efisien. Pemanfaatan teknologi digital bukan hanya mempercepat pencatatan, tetapi juga mengurangi risiko human error. Selain itu, data yang tersimpan secara digital memudahkan evaluasi keuangan bisnis kapan saja.
7. Tetapkan Sistem Pembayaran yang Disiplin
Salah satu penyebab arus kas terganggu adalah pembayaran yang tertunda. Maka dari itu, tetapkan sistem pembayaran yang jelas dengan pelanggan maupun supplier. Misalnya, berikan insentif untuk pembayaran lebih cepat atau kenakan denda untuk keterlambatan. Sistem ini membantu menjaga kelancaran arus kas usaha dan memastikan kewajiban dapat dipenuhi tepat waktu.
8. Sisihkan Dana untuk Pengembangan Usaha
Jangan habiskan semua keuntungan untuk kebutuhan operasional saja. Sisihkan sebagian laba, misalnya 10–20%, untuk pengembangan usaha, seperti membuka cabang baru, memperbarui peralatan, atau memperluas pemasaran digital. Strategi ini adalah bentuk investasi jangka panjang agar usaha bisa terus tumbuh.
9. Evaluasi Keuangan Usaha Secara Berkala
Evaluasi rutin adalah kunci untuk memastikan kondisi finansial usaha tetap sehat. Lakukan analisis bulanan pada laporan laba rugi, arus kas, dan neraca. Dari evaluasi ini, Anda bisa mengetahui produk atau layanan mana yang paling menguntungkan, biaya mana yang bisa ditekan, serta strategi apa yang perlu diperbaiki. Evaluasi keuangan bisnis secara berkala membantu usaha lebih adaptif terhadap perubahan pasar.
Baca juga: Ajukan KUR Mandiri 2025, Modal Usaha hingga 500 Juta!
Jenis-Jenis Keuangan dalam Usaha yang Harus Dikelola
Dalam menjalankan bisnis, memahami jenis-jenis keuangan usaha sangat penting agar pengelolaan lebih terarah. Berikut beberapa aspek utama yang wajib diperhatikan oleh setiap pelaku usaha:
1. Arus Kas (Cash Flow)
Arus kas usaha adalah aliran keluar masuknya uang dari kegiatan bisnis sehari-hari. Jika arus kas negatif, usaha akan kesulitan memenuhi kewajiban, meskipun omzet terlihat besar. Dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran secara rutin, pelaku usaha bisa mengetahui apakah bisnis berjalan sehat atau justru mengalami kebocoran finansial. Pengelolaan arus kas juga membantu menyiapkan dana darurat dan menghindari ketergantungan pada pinjaman jangka pendek.
2. Modal Usaha
Modal adalah sumber daya awal yang digunakan untuk membangun bisnis, baik berupa uang, barang, maupun aset lain. Manajemen modal usaha yang baik memastikan bahwa dana digunakan secara efektif untuk kebutuhan prioritas, seperti pembelian bahan baku, pengadaan peralatan, hingga strategi pemasaran. Banyak UMKM gagal berkembang karena modal tidak dialokasikan dengan benar, sehingga usaha terhambat sejak awal.
3. Laba dan Rugi
Laporan laba rugi mencatat total pendapatan dan biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu. Dari laporan ini, pemilik usaha dapat menilai apakah bisnis menghasilkan keuntungan atau justru kerugian. Analisis laporan laba rugi juga membantu menentukan strategi, misalnya mengurangi biaya operasional, menaikkan harga produk, atau menambah lini usaha baru. Tanpa laporan laba rugi, pelaku usaha berjalan tanpa gambaran jelas tentang kondisi keuangan bisnisnya.
4. Utang Usaha
Utang dalam bisnis bukanlah hal yang sepenuhnya buruk, asalkan dikelola dengan bijak. Banyak pelaku usaha menggunakan pinjaman untuk memperbesar modal kerja atau membiayai ekspansi. Namun, jika cicilan utang melebihi kemampuan bayar, hal ini dapat mengganggu stabilitas keuangan. Karena itu, utang usaha harus dihitung secara proporsional, dengan memperhatikan kemampuan arus kas dalam menutup kewajiban bulanan.
5. Piutang Usaha
Piutang adalah tagihan yang belum dibayar oleh pelanggan atau mitra bisnis. Jika jumlah piutang terlalu besar dan penagihannya tidak terkontrol, usaha bisa mengalami krisis likuiditas meski penjualannya tinggi. Oleh karena itu, penting bagi pemilik usaha untuk membuat sistem penagihan yang disiplin agar arus kas bisnis tetap lancar. Manajemen piutang yang baik memastikan usaha memiliki modal kerja yang stabil.
Contoh Perbandingan Keuangan Usaha: Dikelola vs Tidak Dikelola
Mungkin di luar sana masih ada pelaku usaha yang tidak terbiasa untuk mengelola keuangan usaha dengan baik. Padahal, dengan pengelolaan yang benar, sebuah usaha dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Maka dari itu, untuk memberi gambaran yang lebih jelas, berikut adalah perbandingan kondisi keuangan antara usaha yang tidak dikelola dengan baik dan usaha yang dikelola secara sehat.
1. Usaha yang Tidak Dikelola dengan Baik
Neraca Usaha "ABC Jaya" per 31 Desember 2024
Aset | Jumlah (Rp) | Kewajiban & Ekuitas | Jumlah (Rp) |
---|---|---|---|
Kas & Bank | 5.000.000 | Utang Dagang | 30.000.000 |
Piutang Usaha | 25.000.000 | Utang Bank | 40.000.000 |
Persediaan Barang Dagang | 15.000.000 | Total Kewajiban | 70.000.000 |
Aset Tetap (Peralatan) | 10.000.000 | Modal Pemilik | -15.000.000 |
Total Aset | 55.000.000 | Total Kewajiban + Ekuitas | 55.000.000 |
Dari tabel tersebut terlihat jelas bahwa utang jauh lebih besar daripada aset lancar. Kas yang hanya Rp5 juta tentu tidak cukup untuk menutup kewajiban jangka pendek. Piutang yang menumpuk juga menandakan arus kas tidak lancar, sementara modal pemilik bahkan negatif. Kondisi ini menggambarkan usaha yang berisiko tinggi gagal bayar dan sulit bertahan dalam jangka panjang.
2. Usaha yang Dikelola dengan Baik
Neraca Usaha "ABC Jaya" per 31 Desember 2024
Aset | Jumlah (Rp) | Kewajiban & Ekuitas | Jumlah (Rp) |
---|---|---|---|
Kas & Bank | 40.000.000 | Utang Dagang | 20.000.000 |
Piutang Usaha | 10.000.000 | Utang Bank | 15.000.000 |
Persediaan Barang Dagang | 25.000.000 | Total Kewajiban | 35.000.000 |
Aset Tetap (Peralatan) | 20.000.000 | Modal Pemilik | 60.000.000 |
Total Aset | 95.000.000 | Total Kewajiban + Ekuitas | 95.000.000 |
Berbeda dengan contoh sebelumnya, kondisi neraca ini jauh lebih sehat. Kas yang besar menunjukkan arus kas lancar untuk mendukung operasional harian. Piutang relatif kecil sehingga perputaran uang lebih cepat. Utang pun terkendali dan proporsional, tidak membebani bisnis. Yang paling penting, modal pemilik positif dan terus bertumbuh, mencerminkan usaha yang dikelola dengan baik dan berpotensi berkembang.
Dengan melihat dua contoh ini, kita bisa memahami bahwa cara mengelola keuangan usaha benar-benar menentukan keberlangsungan bisnis. Usaha yang disiplin dalam mencatat, mengendalikan arus kas, dan menjaga proporsi utang akan lebih mudah berkembang daripada usaha yang mengabaikan laporan keuangan.
____
Mengelola keuangan usaha dengan benar adalah kunci utama agar bisnis tetap sehat dan bisa berkembang. Bagi pelaku UMKM, langkah sederhana seperti memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, membuat anggaran, serta mencatat transaksi secara detail sudah cukup untuk meningkatkan kesehatan finansial usaha.
Dengan semakin banyaknya dukungan dari pemerintah dan berkembangnya teknologi finansial, kini UMKM memiliki lebih banyak peluang untuk meningkatkan literasi keuangan dan memperkuat pondasi bisnisnya.
Siap Memulai Usaha? Wujudkan Bersama CariProperti! 🚀
Mengelola keuangan usaha dengan baik memang penting, tetapi langkah pertama yang tak kalah krusial adalah memilih lokasi usaha yang strategis. Ruko yang tepat bisa menjadi pondasi kuat bagi perkembangan bisnis Anda.
CariProperti hadir dengan ratusan pilihan ruko baru di lokasi terbaik, dekat dengan fasilitas publik, berada di pinggir jalan raya yang ramai, serta menawarkan harga paling kompetitif. Dengan dukungan fitur unggulan, Anda bisa memulai usaha lebih cepat, lebih mudah, dan lebih menguntungkan.
✅ Bersama CariProperti Anda akan mendapatkan:
- Dedicated agent yang siap membantu dari awal hingga akhir transaksi
- Jaminan harga terbaik tanpa repot membandingkan
- DP 0% untuk memudahkan langkah awal memulai usaha
- KPR instant approval sehingga proses beli lebih cepat dan praktis
💡 Jangan menunda lagi, karena peluang bisnis selalu berpihak pada mereka yang berani memulai lebih awal. Temukan ruko impian dengan lokasi strategis Anda sekarang juga di CariProperti dan mulailah perjalanan sukses bersama kami!

Author
Rakay Diso
Rakay adalah seorang SEO Writer di CariProperti. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 2 tahun dalam bidang penulisan, khususnya di bidang properti. Mengkhususkan diri, tetapi tidak terbatas, pada topik desain arsitektur, interior, dan gaya hidup urban di rumah, Ia percaya bahwa konten yang berkualitas dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pembaca dalam mengambil keputusan. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn.