CariProperti - Ketika kita ke Bali, kita pasti langsung disuguhkan dengan keindahan alam, budaya, hingga sejarahnya yang sarat akan makna, termasuk rumah adat bali. Rumah adat Bali memang selalu menarik untuk dibahas, mulai dari desain, sejarah, filosofi, hingga fakta-fakta menarik di dalamnya.
Bali menyuguhkan keindahan arsitektur tradisional yang unik dan estetik sehingga dapat memukau mata setiap orang yang melihatnya hingga seringkali diaplikasikan ke dalam desain rumah dan vila.
Maka dari itu, tidak heran jika Bali sudah menjadi destinasi wisata utama dunia yang menarik hati wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Melihat arsitektur Bali yang sangat menawan, kali ini kita akan membahas lebih dalam lagi mengenai rumah adat Bali, mulai dari sejarah, filosofi, desain, hingga seluruh fakta menarik yang ada di dalamnya. Yuk, kita simak bersama-sama!
Table of Contents
Menurut Ir. Nyoman Sudiarta, (2020), dalam artikel ilmiahnya berjudul Rumah Tradisional Bali, Bali memiliki sejarah arsitektur yang cukup panjang. Rumah adat Bali bermula dari masyarakat Bali Aga yang mendiami wilayah pegunungan. Masyarakat Bali Aga mengembangkan sebuah desain arsitektur yang menyatukan benda-benda alam ke dalam sebuah susunan harmonis yang bertujuan untuk menyeimbangkan manusia dengan alam dan lingkungan sekitarnya.
Arsitektur masyarakat Bali Aga terus berkembang hingga menciptakan sebuah konsep yang masih dikenal sampai sekarang, yaitu Bale Agung. Saat ini, kita dapat menikmati keindahan arsitektur Bale Agung yang otentik di beberapa tempat, seperti di Gunung Kawi, Tirta Empul, dan Gua Gajah.
Dalam kehidupan tradisional masyarakat Bali, Hinduisme menjadi pedoman utama dalam kehidupan sehari-hari, tidak terlepas juga dengan gaya arsitekturnya.
Masyarakat Bali mengenal beberapa konsep yang harus terkandung di dalam sebuah bangunan agar tercipta sebuah keseimbangan antara manusia dengan alam.
Menurut Suandra (1991), dalam artikel jurnal Rumah Tinggal Tradisional Bali dari Aspek Budaya dan Antropometri, Parwata (2011), menyatakan ada dua konsep yang menjadi dasar dari arsitektur tradisional Bali, yaitu:
Lebih lanjut, Suandra memaparkan dari dua konsep ini lahirlah sebuah konsep bernama Desa Kala Patra yang menjadikan ruang, waktu, dan kondisi lingkungan sebagai dasar utama dari pembuatan sebuah bangunan masyarakat Bali.
Sudiarta, (2020), menambahkan beberapa konsep yang dikenal di dalam masyarakat Bali, di antaranya adalah:
Selain beberapa konsep di atas, ada juga tiga sumbu yang menjadi pedoman penataan letak rumah adat Bali, seperti:
Berdasarkan konsep di atas dan nilai filosofi yang terkandung di dalamnya, kini kita dapat mengenal beberapa rumah adat Bali yang indah dan penuh dengan nilai-nilai budaya.
Angkul-Angkul merupakan salah satu rumah adat Bali yang memiliki ciri khas berupa memiliki atap yang terbuat dari rumput dan biasanya berbentuk seperti Candi Bentar.
Aling-Aling merupakan bangunan adat Bali yang dipercaya dapat membawa energi positif untuk keharmonisan rumah. Aling-Aling memiliki ciri khas berupa tembok pembatas berupa batur setinggi 150 cm yang dapat menjaga privasi pemilik rumah.
Bale Manten biasanya merupakan sebuah bangunan yang diperuntukkan kepada kepala keluarga atau anak perempuan yang belum menikah. Ciri khas dari bangunan ini adalah bentuknya yang berupa persegi panjang serta berada di sebelah utara bangunan utama dengan dua ruangan, yaitu bale kanan dan bale kiri.
Berbeda dengan Bale Manten, Bale Dauh diperuntukan untuk menyambut tamu atau kamar anak remaja laki-laki. Bale Dauh terletak di sebelah barat rumah utama dengan ciri khas berupa jumlah tiang yang banyak dan berbeda antara tiap rumah.
Bale Sekapat berfungsi sebagai ruang berkumpul dan bersantai keluarga dengan empat tiang di tengah sebagai penyangga serta atap berbentuk pelana.
Baca juga: 7 Keuntungan Investasi Properti di Bali, Menarik Banget!
Salah satu rumah adat Bali yang sangat unik adalah Klumpu Jineng.
Rumah ini berfungsi sebagai tempat tinggal sekaligus lumbung untuk menyimpan padi dengan ciri khas berbentuk rumah panggung dengan atap dan dinding yang terbuat dari jerami.
Di setiap rumah adat Bali wajib memiliki sebuah pura sebagai tempat sembahyang, baik itu berukuran besar atau kecil, serta biasanya pura ini berada di timur laut rumah.
Bale Gede adalah rumah adat Bali dengan ukuran yang paling besar dan berfungsi sebagai tempat perayaan besama keluarga atau masyrakat.
Pawarengan pada rumah adat Bali berfungsi sebagai dapur untuk menyimpan dan mengolah bahan makanan. Pada umumnya terdapat dua ruangan di dalam Pawarengan. Ruangan pertama berfungsi sebagai tempat memasak, sedangkan ruangan kedua berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan dan alat masak.
Kita sudah mengetahui bahwa rumah adat Bali memiliki Klumpu Jineng sebagai lumbung padi. Namun, rumah adat Bali juga memiliki tempat untuk menyimpan seluruh bahan makanan, yaitu lumbung. Lumbung umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil dari Bale dan terpisah dari rumah utama.
Dibalik semua kecantikan dan nilai filosofis yang sangat memukau dari rumah adat Bali, ternyata tersimpan beragam fakta unik yang menarik untuk diketahui. Apa saja? Yuk simak bersama-sama!
Pada kebudayaan masyarakat Bali, material bangunan dapat mencerminkan strata sosial mereka. Masyarakat kalangan atas biasanya menggunakan bata merah sebagai material utama, sedangkan masyarakat kelas bawah menggunakan tanah liat.
Baca juga: 14 Cara Efektif Investasi ke Diri Sendiri, Dijamin Glow Up!
Sebagaimana masyarakat Bali pada umumnya, ritual keagamaan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tidak terlepas pada saat ingin membangun rumah.
Sebelum membangun rumah, biasanya masyarakat Bali melakukan upacara peletakan batu atau Nasarin sebagai bentuk permintaan restu kepada bumi agar rumah mereka menjadi kuat dan tahan lama.
Selain itu, ada juga ritual untuk para pekerja yaitu Prayascita yang bertujuan untuk memohon keselamatan kepada para pekerja bangunan.
Pada rumah Bali, dinding rumah tidak hanya berfungsi sebagai pembatas area dan penjaga privasi, tetapi juga memiliki peran spiritual. Dalam tradisi Bali, tembok atau dinding dapat berguna sebagai penangkal ilmu hitam yang memberikan dampak negatif kepada seluruh anggota keluarga.
______
Itulah sejarah, fakta, filosofi, serta desain rumah adat Bali yang perlu kita semua tahu. Dengan begitu, kita semua jadi lebih mengenal lebih dalam lagi mengenai kebudayaan dan keindahan arsitektur Indonesia, khususnya Bali.
Semoga, nantinya setiap kita pergi ke Bali, kita dapat lebih menikmati dan menghargai arsitektur Bali tidak hanya alam, kuliner, dan budayanya saja. Nah, jika kamu ingin tinggal di Bali dengan rumah ala tradisional Bali yang kental, yuk datang saja ke CariProperti!
CariProperti menawarkan banyak sekali rumah di Bali dengan desain cantik dan estetik yang pastinya bisa bikin kamu berasa liburan setiap harinya. Perumahan di Bali menghadirkan rumah modern minimalis dengan sentuhan rumah adat Bali yang khas dan unik sehingga menciptakan tampilan yang berbeda dari lainnya.
Author
Rakay Diso
Rakay adalah seorang SEO Writer di CariProperti. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 2 tahun dalam bidang penulisan, khususnya di bidang properti. Mengkhususkan diri, tetapi tidak terbatas, pada topik desain arsitektur, interior, dan gaya hidup urban di rumah, Ia percaya bahwa konten yang berkualitas dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pembaca dalam mengambil keputusan. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn.
27 Apr 2022
9 Tips Lebaran di Rumah Aja Agar Tetap Seru! - Cari Properti
19 Feb 2022
15+ Inspirasi Desain Kolam Ikan Depan Rumah. Dijamin Rumah Lebih Adem!
22 Jun 2023
10 Desain Pintu Minimalis yang Elegan dan Unik Untuk Rumah
15 Oct 2021
9 Alat dan Bahan Barbeque yang Harus Ada Saat Pesta di Rumah
25 Aug 2022
5 Tips Pengendalian Keuangan Ini Akan Membuat Anda Hemat!