
Memiliki rumah sendiri adalah impian hampir setiap orang. Sayangnya, impian ini sering kali terasa begitu jauh: Harga rumah terus naik, pengeluaran makin banyak, dan gaji kadang belum cukup buat sekadar menabung. Tapi percayalah, punya rumah itu bukan mimpi yang mustahil. Anda hanya perlu tahu caranya dan mulai menabung dari sekarang!
Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah demi langkah cara menabung untuk beli rumah dengan strategi yang realistis, bisa diterapkan siapa saja, bahkan dengan gaji pas-pasan.
Table of Contents
Kenapa Harus Mulai Menabung dari Sekarang?
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang cara menabung untuk membeli rumah, ada beberapa hal yang perlu dipahami terlebih dahulu mengenai pentingnya memulai tabungan rumah dari sekarang:
- Harga rumah terus naik setiap tahun: Semakin lama Anda menunda, semakin tinggi harga rumah yang harus Anda bayar di masa depan.
- Biaya hidup yang meningkat: Kenaikan biaya hidup membuat kita semakin sulit untuk menabung, terutama jika tidak ada perencanaan sejak awal.
- Menabung untuk rumah butuh waktu dan konsistensi: Proses menabung bukan soal nominal besar, tetapi tentang konsistensi. Jika mulai sekarang, hasilnya bisa terasa dalam beberapa tahun ke depan.
Cara Menabung untuk Beli Rumah
1. Tentukan Target Rumah dan Estimasi Dana
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan target rumah serta estimasi dana yang harus disiapkan. Hal ini bertujuan agar Anda mengetahui target tabungan yang harus dikumpulkan.
Misalnya Anda berniat untuk membeli rumah di pinggiran Kota Depok dengan harga Rp 500 juta. Dengan target tersebut, Anda harus mempersiapkan uang yang harus ditabung dengan perhitungan sebagai berikut:
Keterangan | Biaya |
---|---|
Harga Rumah | Rp 500.000.000 |
Uang Muka/DP (10%) | Rp 50.000.000 |
Sisa Cicilan (90%) | Rp 450.000.000 |
Biaya Notaris, Pajak, dll (Sekitar 5 sampai 10% dari harga rumah) | Rp 25.000.000 |
Biaya Tambahan Lainnya | Rp 10.000.000 |
Perkiraan Biaya Awal yang Harus Disiapkan (Uang Muka + Biaya Notaris dll + Biaya Lainnya) | Sekitar Rp 85.000.000 sampai Rp 100.000.000 |
Biaya di atas merupakan hitungan perkiraan jika Anda berencana membayar sisa cicilan dengan sistem KPR. Jumlah pastinya tentunya sesuai dengan lokasi, harga properti, serta aturan yang berlaku di masing-masing wilayah. Jika Anda ingin menghitung perkiraan jumlah cicilan KPR, Anda bisa menggunakan Kalkulator KPR.
Untuk mengumpulkan biaya awal, Anda harus melakukan strategi dalam menabung. Misalnya Anda memiliki gaji Rp 7.000.000 dan berencana menabung setiap bulan, Anda bisa mencoba untuk menabung 30% hingga 50% dari pemasukan bulanan. Berikut gambaran simulasinya:
Keterangan | Jumlah |
---|---|
Gaji Bulanan | Rp 7.000.000 |
Tabungan DP Rumah (50%) | Rp 3.500.000 |
Lama Menabung | +- 2 Tahun 1 Bulan |
Total Terkumpul | Rp 87.500.000 |
Sisa Gaji Untuk Keperluan Harian | Rp 3.500.000 |
Menabung hingga 50% memang berat jika pengeluaran setiap bulannya cukup banyak. Namun jumlah tersebut masih realistis jika Anda menerapkan gaya hidup hemat. Maka dari itu, sesuaikan besaran tabungan sesuai dengan kemampuan Anda.
2. Cek Kondisi Keuangan
Setelah menentukan tujuan membeli rumah dan menghitung estimasi biayanya, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi kondisi keuangan Anda. Mulailah dengan mengetahui berapa total penghasilan bersih yang Anda terima setiap bulan. Selanjutnya, catat pengeluaran tetap seperti biaya makan, transportasi, serta cicilan yang sedang berjalan.
Jangan lupa untuk mengecek apakah Anda masih memiliki utang konsumtif seperti kartu kredit, karena hal ini bisa mempengaruhi kemampuan Anda dalam menabung. Selain itu, penting juga untuk memastikan apakah Anda sudah memiliki dana darurat, yang idealnya cukup untuk memenuhi biaya hidup selama 3–6 bulan.
Dengan mengetahui berapa penghasilan, pengeluaran tetap, utang, dan dana darurat yang dimiliki, Anda bisa membuat rencana tabungan yang realistis dan terukur. Langkah ini juga membantu mencegah risiko keuangan di waktu yang akan datang.
3. Buka Rekening Khusus Tabungan Rumah
Agar proses menabung untuk membeli rumah lebih efektif, sangat disarankan untuk memisahkan dana tabungan dari rekening utama. Caranya adalah dengan membuat rekening khusus yang memang diperuntukkan hanya untuk tabungan rumah.
Supaya lebih konsisten, Anda juga bisa mengaktifkan fitur auto-debit dari rekening gaji ke rekening tabungan setiap bulannya. Dengan begitu, uang bisa langsung tersimpan secara otomatis tanpa harus Anda pindahkan secara manual.
4. Pangkas Pengeluaran yang Tidak Perlu
Jika merasa sulit menyisihkan uang untuk menabung, cobalah untuk mengevaluasi dan memangkas pengeluaran yang tidak penting dengan menerapkan konsep frugal living. Misalnya, kurangi kebiasaan jajan atau memesan makanan secara online yang seringkali menguras dompet. Periksa juga langganan digital yang jarang digunakan, seperti layanan streaming yang tidak aktif ditonton.
Selain itu, cobalah berbelanja kebutuhan secara mingguan dengan daftar belanja yang rinci agar menghindari sikap impulsif ketika berbelanja. Untuk membantu Anda lebih sadar akan arus keluar masuk uang, gunakan aplikasi pencatat keuangan yang tersedia di smartphone atau spreadsheet sederhana di Excel.
Dengan mencatat semua pengeluaran, Anda bisa mengetahui ke mana saja yang digunakan, sehingga lebih mudah mengontrolnya dan mulai menyisihkan dana khusus untuk tabungan rumah.
5. Terapkan Metode 40/30/30
Salah satu trik menabung untuk membeli rumah adalah dengan menggunakan metode 40/30/30. Dalam metode ini, 40% dari penghasilan dialokasikan untuk kebutuhan pokok seperti sewa tempat tinggal, makan, dan transportasi.
Kemudian, 30% digunakan untuk kebutuhan hiburan atau keinginan pribadi seperti nongkrong atau nonton. Sisanya, 30% dialokasikan khusus untuk tabungan membeli rumah. Dengan metode ini, proses menabung menjadi lebih terarah dan realistis sesuai kemampuan finansial Anda.
6. Manfaatkan Program KPR Subsidi Pemerintah
Tips selanjutnya adalah manfaatkan program KPR Subsidi yang disediakan oleh pemerintah. Program ini merupakan program khusus yang menawarkan cicilan rumah subsidi maksimal 20 tahun dengan bunga fixed sebesar 5%. Saat membeli rumah, calon pembeli hanya perlu membayar uang muka atau DP sebesar 1% saja, sehingga akan mempermudah Anda dalam membeli rumah.
Untuk mengikuti program ini, tentunya terdapat beberapa persyaratan, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Memiliki penghasilan di bawah batas ketentuan
- Berusia minimal 21 tahun dan maksimal 65 tahun
- Rumah yang dibeli adalah rumah pertama atau belum pernah memiliki rumah sebelumnya
7. Cari Penghasilan Tambahan
Gaji Anda belum cukup untuk menabung? Cobalah untuk mencari penghasilan tambahan. Saat ini, banyak peluang side hustle yang fleksibel dan bisa disesuaikan dengan minat serta waktu luang Anda. Beberapa ide yang bisa dicoba antara lain bekerja sebagai freelancer di bidang penulisan, desain grafis, pengajaran, atau voice over.
Selain itu, Anda juga bisa memulai bisnis kecil-kecilan seperti berjualan online di platform seperti Shopee, Tokopedia, atau Instagram, menjadi reseller atau dropshipper, hingga membuat konten digital di YouTube atau TikTok. Anda juga bisa mengikuti program afiliasi di berbagai platform untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Baca juga: 13 Ide Passive Income Terbaru 2025, Dijamin Cuan!
8. Libatkan Pasangan atau Keluarga dalam Proses Menabung
Bagi Anda yang sudah menikah, menabung untuk beli rumah bisa dilakukan secara bersama-sama. Anda bisa berdiskusi dengan pasangan seputar target rumah yang diinginkan, lokasi rumah, budget harga, hingga tipe rumah. Jika sudah menentukan rumah yang diinginkan, buatlah kesepakatan soal porsi tabungan masing-masing. Anda juga bisa membuat goals bersama, seperti ingin punya rumah sebelum anak lahir, dan saling menyemangati agar tetap konsisten menabung.
Bagi yang belum menikah, Anda tetap bisa melibatkan keluarga dalam proses ini. Ajak orang tua berdiskusi atau bahkan dukungan jika memungkinkan. Kuncinya adalah komunikasi yang terbuka dan jujur soal keuangan agar proses menabung rumah berjalan lancar.
9. Mulailah Berinvestasi
Selain menabung, Anda juga bisa memulai investasi untuk mengumpulkan tabungan rumah. Beberapa instrumen investasi yang cocok untuk pemula antara lain reksa dana pasar uang, investasi logam mulia, atau obligasi negara ritel (ORI) yang relatif aman.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap investasi memiliki risiko. Karena itu, pastikan Anda sudah mempelajari karakteristik dan potensi risiko dari instrumen yang dipilih sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
__
Menabung untuk membeli rumah memang membutuhkan komitmen, perencanaan matang, dan kesabaran. Tapi dengan strategi yang tepat, mulai dari menentukan target, mengatur keuangan, memangkas pengeluaran, hingga mencari penghasilan tambahan, impian punya rumah bisa lebih mudah dicapai. Ingat, tak perlu menunggu sampai sempurna. Justru dengan langkah-langkah kecil yang konsisten, Anda sudah selangkah lebih dekat menuju rumah impian.
Jika Anda sudah siap memulai perjalanan menabung dan ingin mulai mencari rumah yang sesuai anggaran, jangan ragu untuk mencari rumah di Cari Properti! Cari Properti menyediakan pilihan Perumahan Baru Indonesia yang bisa dibayar dengan sistem KPR, sehingga akan mempermudah proses beli rumah. Tersedia juga banyak bonus serta pilihan sistem pembayaran yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan.
Cari Properti menyediakan cluster berkualitas di berbagai kawasan, termasuk Rumah di Depok yang super strategis. Temukan unit favorit Anda hanya di Cari Properti!
Pilihan Hunian Baru Untuk Kamu

Author
Nadia
Nadia merupakan seorang SEO Writer dan SEO Specialist di Cari Properti. Ia sudah berpengalaman lebih dari 3 tahun dalam dunia penulisan, khususnya di bidang properti. Topik-topik favoritnya adalah seputar investasi properti, interior, dan lifestyle.