
Mengetahui cara menentukan harga jual rumah atau harga sewa rumah dengan tepat adalah langkah penting bagi setiap pemilik properti yang ingin mendapatkan keuntungan optimal. Di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi properti, penentuan harga menjadi kunci agar rumah tidak hanya cepat laku, tetapi juga sesuai dengan nilai pasar.
Menurut data Indonesia Property Market Report 2024 dari Colliers, sektor residensial di Indonesia terus menunjukkan daya tarik kuat, terutama di kawasan penyangga Jakarta seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang. Hal ini didukung oleh meningkatnya permintaan rumah tapak serta kebijakan pemerintah yang mendorong kepemilikan rumah melalui program KPR subsidi maupun non-subsidi.
Namun, tantangan utama justru terletak pada bagaimana cara menentukan harga jual rumah yang sesuai. Jika harga terlalu tinggi, rumah bisa tidak dilirik calon pembeli dalam waktu lama. Sebaliknya, jika terlalu rendah, pemilik bisa merugi hingga ratusan juta rupiah. Inilah mengapa memahami strategi penentuan harga yang benar menjadi hal wajib sebelum memasang iklan properti Anda.
Table of Contents
Faktor Utama Menentukan Harga Jual Rumah
Menentukan harga jual rumah bukanlah sekadar menebak nilai pasar. Ada sejumlah faktor penting yang wajib diperhatikan agar harga yang dipasang tidak hanya kompetitif, tetapi juga menguntungkan investasi properti yang Anda lakukan. Berikut beberapa faktor utama yang harus menjadi pertimbangan Anda:
1. Lokasi Properti
Lokasi rumah atau properti selalu menjadi faktor paling krusial dalam cara menentukan harga jual rumah. Rumah yang berada di pusat kota, dekat dengan akses transportasi umum, sekolah, rumah sakit, maupun pusat perbelanjaan biasanya memiliki nilai jual lebih tinggi.
Lokasi rumah adalah penentu utama nilai properti. Properti dengan aksesibilitas dan fasilitas sekitar yang baik akan lebih cepat terjual dengan harga yang optimal. Dengan demikian, jika rumah Anda berada di kawasan strategis, jangan ragu untuk menambahkan nilai lebih pada harga jualnya.
2. Kondisi Bangunan dan Renovasi
Kondisi fisik rumah, termasuk kualitas struktur, interior, eksterior, hingga riwayat renovasi, sangat memengaruhi harga jual. Rumah yang terawat dengan baik akan lebih menarik minat pembeli dan mengurangi potensi tawar-menawar berlebihan.
Seorang konsultan properti dari Coldwell Banker Indonesia menekankan bahwa investasi kecil dalam perbaikan rumah, seperti pengecatan ulang atau perbaikan atap, bisa meningkatkan nilai jual hingga 10-15%. Artinya, memperhatikan detail kecil pada kondisi bangunan bisa memberi keuntungan besar saat dijual.
3. Luas Tanah dan Bangunan
Selain lokasi dan kondisi, luas tanah serta bangunan juga sangat menentukan harga. Properti dengan tanah lebih luas di area berkembang biasanya dihargai lebih tinggi karena potensi pengembangan jangka panjang.
Contohnya, di kawasan penyangga Jakarta, harga tanah bisa naik rata-rata 5-7% per tahun. Dengan demikian, luas tanah yang Anda miliki menjadi faktor investasi yang sangat menguntungkan.
4. Fasilitas Tambahan
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah fasilitas tambahan seperti garasi, taman, kolam renang, hingga sistem keamanan. Rumah dengan fasilitas lengkap biasanya lebih menarik bagi pembeli kelas menengah ke atas.
Menurut pakar investasi properti Panangian Simanungkalit, “Fasilitas tambahan bukan sekadar penunjang, melainkan daya tarik yang bisa menambah nilai jual hingga ratusan juta rupiah, tergantung lokasinya.”
5. Kondisi Pasar Properti
Harga jual rumah juga sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar saat ini. Jika pasar sedang lesu, harga perlu disesuaikan agar tetap kompetitif. Sebaliknya, ketika permintaan tinggi, pemilik rumah berpeluang memasang harga lebih tinggi.
Agar Anda bisa mendapatkan data yang valid, mengecek harga pasar melalui platform jual beli rumah resmi seperti CariProperti bisa Anda jadikan acuan.
6. Legalitas dan Kelengkapan Dokumen
Faktor yang sering dilupakan adalah legalitas rumah, mulai dari sertifikat tanah (SHM/SHGB), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), hingga bukti pembayaran PBB. Rumah dengan dokumen lengkap lebih mudah dijual dengan harga tinggi karena minim risiko hukum.
Seorang praktisi hukum properti, Dr. Erwin Kallo, menegaskan, “Legalitas adalah faktor non-fisik yang justru punya dampak besar. Rumah tanpa dokumen jelas bisa turun nilainya hingga 20-30% karena tingginya risiko bagi pembeli.”
Baca juga: Biaya PNBP Jual Beli Rumah: Wajib Tahu Biar Gak Kaget Pas Akad!
Cara Menentukan Harga Jual Rumah dengan Tepat
Menentukan harga jual rumah tidak bisa asal tebak. Diperlukan analisis yang matang agar harga yang dipasang sesuai pasar, tidak terlalu tinggi sehingga sulit terjual, dan tidak terlalu rendah yang membuat Anda merugi. Berikut langkah-langkah praktisnya:
1. Hitung Harga Berdasarkan Biaya Tanah dan Bangunan
Mulailah dengan menentukan harga tanah dan harga bangunan:
- Harga Tanah:
Misalnya Anda memiliki tanah seluas 60 m² dengan harga per meter Rp 5.000.000. Maka, Harga Tanah = 60 × Rp 5.000.000 = Rp 300.000.000.
- Harga Bangunan:
Jika biaya pembangunan rumah mencapai Rp 378.000.000 dan luas bangunannya 45 m²,
Harga Bangunan per m² = Rp 378.000.000 ÷ 45 m² = Rp 8.400.000/m².
Jadi Total Harga Bangunan = Rp 378.000.000.
Dengan demikian, estimasi harga pokok rumah adalah: Rp 300.000.000 (tanah) + Rp 378.000.000 (bangunan) = Rp 678.000.000.
Ini adalah dasar yang masuk akal untuk harga jual rumah Anda.
2. Hitung Berdasarkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak)
NJOP sering digunakan sebagai acuan harga minimum suatu properti.
Rumusnya sederhana:
Harga Jual Rumah = (Luas Bangunan × NJOP per m² Bangunan) + (Luas Tanah × NJOP per m² Tanah).
Misalnya:
- Luas tanah = 60 m², NJOP tanah = Rp 2.000.000/m² → Rp 120.000.000
- Luas bangunan = 45 m², NJOP bangunan = Rp 3.000.000/m² → Rp 135.000.000
Sehingga harga berdasarkan NJOP: Rp 120.000.000 + Rp 135.000.000 = Rp 255.000.000
Namun perlu diingat, NJOP tidak mencerminkan harga pasar yang sesungguhnya, melainkan batas nilai minimal untuk perhitungan pajak. Untuk mendapatkan harga jual yang realistis, Anda perlu menyesuaikan dengan kondisi pasar dan faktor lainnya.
3. Bandingkan Harga Rumah di Kawasan Sekitar
Lakukan survei harga rumah di lingkungan sekitar dengan ukuran, fasilitas, dan lokasi yang mirip. Agar Anda dapat memiliki harga acuan yang tepat, Anda bisa langsung mengeceknya di situs CariProperti yang menyediakan pilihan rumah dengan harga ter-update.
Contoh:
- Rumah A (tipe 70/100) dijual Rp800 juta
- Rumah B (tipe 80/100) dijual Rp850 juta
- Rumah C (tipe 70/120) dijual Rp900 juta
Jika rumah Anda tipe 80/100, maka rata-rata harga pasaran = (800 + 850 + 900) ÷ 3 = Rp850 juta.
4. Tambahkan Biaya Renovasi
Jika rumah sudah direnovasi atau ditambah fasilitas (misalnya dapur baru, pagar, atau kanopi), nilai tambah ini bisa dimasukkan.
Contoh:
- Renovasi dapur Rp50 juta + kanopi Rp15 juta = Rp65 juta.
- Harga dasar Rp850 juta + Rp65 juta = Rp915 juta.
5. Kurangi Biaya Perbaikan (Jika Ada)
Sebaliknya, jika rumah butuh perbaikan (atap bocor, dinding retak, cat kusam), biaya ini biasanya akan dinegosiasikan oleh pembeli.
Contoh:
- Perbaikan atap Rp20 juta + cat ulang Rp10 juta = Rp30 juta.
- Maka, Rp915 juta – Rp30 juta = Rp885 juta.
6. Tambahkan Margin untuk Negosiasi
Umumnya penjual menambahkan 5–10% dari harga target agar masih ada ruang untuk tawar-menawar.
Contoh:
- Harga target Rp885 juta.
- Tambahkan 7% margin = Rp885 juta × 7% = Rp61,95 juta.
- Harga jual dipasang = Rp885 juta + Rp61,95 juta ≈ Rp947 juta.
7. Konsultasi dengan Agen Properti
Jika masih ragu, agen properti bisa memberikan estimasi harga sesuai tren pasar terbaru. Peran agen adalah membantu pemilik rumah agar tidak salah pasang harga, karena harga terlalu tinggi bisa membuat rumah tidak laku lebih dari 6 bulan, sedangkan harga terlalu rendah bisa merugikan pemilik.
8. Tetapkan Harga Secara Rasional
Pada akhirnya, harga jual harus mempertimbangkan kondisi pasar, kebutuhan likuiditas, dan target keuntungan. Jangan pasang harga yang jauh di atas rata-rata, karena pembeli saat ini sangat mudah membandingkan harga lewat portal properti.
Baca juga: Beli Rumah Lagi? Kenali Pajak Progresif Rumah & Tarifnya
Strategi Menjual Rumah agar Cepat Laku
1. Perbaiki Tampilan Rumah (Home Improvement)
Kesan pertama sangat penting bagi calon pembeli. Pastikan rumah terlihat rapi, bersih, dan terawat. Perbaikan kecil seperti mengecat ulang dinding, mengganti keran rusak, atau membersihkan taman bisa meningkatkan daya tarik rumah secara signifikan. Rumah yang terawat cenderung lebih cepat menarik minat pembeli karena terlihat siap huni.
2. Manfaatkan Foto dan Iklan Berkualitas
Di era digital, calon pembeli biasanya melihat rumah melalui iklan online terlebih dahulu. Gunakan foto dengan pencahayaan yang baik, sudut yang tepat, serta deskripsi yang jelas dan jujur. Menurut riset dari National Association of Realtors (NAR), 87% pembeli rumah memutuskan untuk melihat rumah berdasarkan kualitas foto iklan yang mereka temukan secara online.
3. Tentukan Harga yang Kompetitif
Harga yang terlalu tinggi membuat rumah sulit terjual, sementara harga terlalu rendah bisa merugikan Anda. Gunakan perhitungan harga jual yang telah dibahas sebelumnya, lalu pasang harga kompetitif sesuai pasar. Jangan lupa beri ruang negosiasi agar pembeli merasa lebih leluasa.
4. Promosikan Lewat Berbagai Kanal
Jangan hanya mengandalkan satu platform. Pasarkan rumah di portal properti, media sosial, grup WhatsApp, hingga forum komunitas lokal. Semakin banyak kanal pemasaran yang digunakan, semakin besar peluang rumah dilihat calon pembeli potensial.
5. Sediakan Dokumen Lengkap dan Transparan
Calon pembeli akan lebih yakin jika dokumen rumah seperti sertifikat, IMB, dan bukti PBB tersedia dengan lengkap. Transparansi dalam legalitas membuat proses transaksi lebih aman dan cepat, serta meningkatkan kepercayaan pembeli terhadap penjual.
____
Mengetahui cara menentukan harga jual rumah dengan tepat adalah kunci agar properti Anda cepat laku dan tetap menguntungkan. Faktor lokasi, kondisi rumah, fasilitas sekitar, serta tren pasar harus dipertimbangkan secara cermat.
Dengan riset pasar, perhitungan sederhana, dan strategi pemasaran yang tepat, Anda bisa menetapkan harga yang realistis sekaligus kompetitif. Hindari kesalahan umum seperti memasang harga terlalu tinggi atau terlalu rendah agar peluang penjualan semakin besar.
Menetapkan harga yang tepat bukan hanya soal angka, tetapi juga strategi untuk meraih keuntungan maksimal dari investasi properti Anda.
Temukan Rumah Impian & Investasi Menguntungkan di CariProperti
Setelah memahami cara menentukan harga jual rumah, kini saatnya Anda mengambil langkah nyata untuk memiliki atau berinvestasi di properti dengan harga terbaik. Di CariProperti, setiap transaksi memberikan rasa aman karena tersedia rumah dengan jaminan harga terbaik, sehingga Anda tidak perlu khawatir membayar lebih mahal dari pasaran.
Mengapa CariProperti menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin membeli rumah untuk hunian atau investasi?
- 🏡 Ribuan pilihan rumah premium di berbagai kota besar Indonesia
- 💰 Program DP 0% yang meringankan pembelian
- ⚡ KPR Instant Approval untuk proses cepat dan praktis
- ✅ Jaminan harga terbaik sehingga cocok untuk investasi jangka panjang
- 👩💼 Dedicated Agent yang siap membantu setiap kebutuhan Anda
Jangan biarkan kesempatan memiliki rumah idaman atau investasi menguntungkan terlewat begitu saja. Kunjungi CariProperti sekarang, dan wujudkan properti impian Anda dengan cara yang lebih mudah, cepat, dan aman!

Author
Rakay Diso
Rakay adalah seorang SEO Writer di CariProperti. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 2 tahun dalam bidang penulisan, khususnya di bidang properti. Mengkhususkan diri, tetapi tidak terbatas, pada topik desain arsitektur, interior, dan gaya hidup urban di rumah, Ia percaya bahwa konten yang berkualitas dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pembaca dalam mengambil keputusan. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn.