
Banyak pemilik properti di Indonesia menghadapi pertanyaan besar: rumah kosong lebih baik dijual atau disewakan? Data dari Kementerian PUPR menyebutkan bahwa pada 2023 terdapat lebih dari 7 juta rumah kosong di perkotaan, sebagian besar merupakan properti warisan, aset investasi yang belum dihuni, atau rumah yang ditinggalkan karena pemilik pindah ke lokasi lain.
Daripada dibiarkan tidak produktif, rumah kosong sebenarnya bisa menjadi sumber keuntungan finansial. Baik melalui penjualan dengan capital gain, maupun disewakan sebagai sumber pendapatan pasif (passive income). Namun, setiap pilihan tentu memiliki kelebihan dan tantangan yang perlu dipahami dengan baik sebelum memutuskan.
Table of Contents
Rumah Kosong Lebih Baik Dijual atau Disewakan?
Menentukan pilihan terbaik antara menjual atau menyewakan rumah kosong bukanlah hal yang sederhana. Keputusan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari kondisi finansial, nilai properti, hingga tujuan investasi jangka panjang. Agar tidak salah langkah, berikut poin-poin utama yang harus dipertimbangkan:
1. Kebutuhan Keuangan Jangka Pendek vs Jangka Panjang
Jika Anda membutuhkan dana besar dalam waktu cepat, misalnya untuk melunasi hutang, biaya pendidikan anak, atau membuka usaha baru, menjual rumah bisa menjadi pilihan tepat. Uang hasil penjualan memberikan likuiditas instan yang sulit didapatkan jika hanya menyewakan.
Namun, jika Anda masih bisa mengatur keuangan tanpa menjual aset, menyewakan rumah akan lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Penghasilan pasif dari sewa bisa menambah arus kas rutin, apalagi jika lokasi rumah strategis.
π Contoh sederhana:
- Menjual rumah seharga Rp1 miliar β dana langsung tersedia Rp1 miliar.
- Menyewakan rumah Rp5 juta/bulan β dalam 5 tahun Anda bisa memperoleh Rp300 juta sekaligus rumah tetap milik Anda.
2. Kondisi Rumah
Rumah yang sudah tua atau membutuhkan renovasi besar biasanya lebih sulit disewakan. Penyewa cenderung mencari hunian yang siap pakai dan layak huni. Dalam kasus ini, menjual rumah bisa lebih bijak, terutama jika biaya renovasi terlalu tinggi dibanding potensi keuntungan sewa.
Sebaliknya, rumah yang masih dalam kondisi baik dengan fasilitas lengkap akan lebih mudah disewakan dengan harga tinggi. Bahkan, rumah yang semi-furnished bisa menarik penyewa jangka panjang seperti keluarga muda atau ekspatriat.
3. Lokasi dan Prospek Pasar Properti
Lokasi adalah faktor paling penting dalam menentukan apakah rumah lebih baik dijual atau disewakan.
- Lokasi strategis (dekat perkantoran, kampus, pusat kota, atau akses transportasi publik): Rumah seperti ini memiliki potensi sewa tinggi dengan okupansi stabil. Menyewakan rumah bisa memberikan keuntungan berkelanjutan.
- Lokasi berkembang (pinggiran kota dengan pembangunan infrastruktur): Harga jual rumah cenderung naik cepat. Menjual rumah di saat harga sudah tinggi bisa memberi keuntungan besar.
- Lokasi kurang strategis: Menjual bisa jadi lebih bijak karena permintaan sewa rendah.
π Menurut data Bank Indonesia, pertumbuhan harga properti residensial di kota-kota besar masih konsisten naik setiap tahunnya sekitar 2β3%. Ini membuat prospek menjual di lokasi berkembang cukup menjanjikan.
4. Tujuan Investasi dari Pemilik
- Jika orientasi Anda jangka pendek: Menjual rumah bisa memberikan capital gain langsung.
- Jika orientasi Anda jangka panjang: Menyewakan lebih ideal karena rumah tetap menjadi aset investasi yang nilainya terus meningkat sambil menghasilkan passive income.
Beberapa investor bahkan memilih strategi kombinasi, membeli rumah di lokasi berkembang, menyewakannya beberapa tahun untuk mendapatkan arus kas, lalu menjual ketika harga pasarnya mencapai puncak.
Keuntungan Menjual Rumah Kosong
Bagi pemilik yang sedang mempertimbangkan apakah rumah kosong lebih baik dijual atau disewakan, menjual sering kali menjadi pilihan menarik terutama jika Anda membutuhkan dana besar secara cepat. Berikut beberapa keuntungan yang bisa Anda peroleh dari menjual rumah kosong:
1. Mendapatkan Dana Segar dalam Jumlah Besar
Menjual rumah kosong memberikan likuiditas yang langsung bisa digunakan. Uang tunai hasil penjualan bisa dipakai untuk kebutuhan penting seperti biaya pendidikan, modal usaha, atau investasi lain yang lebih menguntungkan. Tidak seperti menyewakan yang hanya menghasilkan pemasukan bulanan terbatas, menjual rumah langsung memberi Anda dana besar sekaligus.
π Contoh sederhana: rumah dengan harga pasar Rp1,2 miliar yang dijual akan memberi Anda dana penuh di muka, sedangkan jika disewakan Rp6 juta per bulan, butuh hampir 17 tahun untuk mencapai nilai yang sama.
2. Bebas dari Biaya Perawatan dan Pajak Properti
Rumah kosong tetap memerlukan biaya perawatan. Dari listrik, air, hingga pajak bumi dan bangunan (PBB), semua itu akan menjadi pengeluaran rutin meskipun rumah tidak dihuni. Dengan menjual rumah kosong, Anda tidak perlu lagi menanggung beban tersebut. Hal ini penting terutama jika kondisi rumah membutuhkan renovasi berkala agar tetap layak huni, yang tentu menambah biaya.
3. Meminimalisir Risiko Properti Tidak Produktif
Membiarkan rumah kosong dalam jangka panjang justru bisa menimbulkan risiko: kerusakan karena tidak dirawat, ancaman keamanan, atau penurunan nilai estetika. Menjual rumah menghindarkan Anda dari risiko tersebut sekaligus memastikan aset tidak menjadi beban.
4. Memaksimalkan Capital Gain dari Kenaikan Harga Properti
Harga jual rumah di Indonesia cenderung meningkat seiring waktu, terutama di kawasan dengan infrastruktur berkembang. Dengan menjual rumah kosong di saat harga pasar sedang naik, Anda bisa meraih capital gain yang signifikan. Strategi ini sering dipilih investor properti yang ingin mengambil keuntungan dari apresiasi harga tanpa harus menunggu lama.
5. Fleksibilitas Investasi Ulang
Dengan dana hasil penjualan rumah kosong, Anda bisa mengalokasikan modal ke instrumen investasi lain yang lebih sesuai dengan profil risiko Anda. Misalnya, membeli properti baru di lokasi yang lebih menjanjikan, berinvestasi di saham, reksa dana, atau bahkan aset produktif lain yang memberi imbal hasil lebih cepat. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, menentukan harga jual rumah yang sesuai dengan pasar wajib Anda perhatikan.
Tantangan Menjual Rumah Kosong
Meskipun menjual rumah kosong memiliki banyak keuntungan, ada juga beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan apakah rumah kosong lebih baik dijual atau disewakan.
1. Proses Penjualan yang Tidak Selalu Cepat
Menjual rumah bukanlah proses instan. Tergantung kondisi pasar properti, lokasi, dan harga yang ditawarkan, bisa saja rumah membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan lebih lama untuk menemukan pembeli yang serius. Rumah kosong di lokasi kurang strategis cenderung lebih lama terjual dibandingkan properti yang berada di pusat kota atau dekat fasilitas umum.
2. Risiko Harga Tidak Sesuai Harapan
Pemilik sering menetapkan harga jual rumah terlalu tinggi dengan harapan mendapatkan keuntungan maksimal. Namun, jika harga terlalu jauh di atas harga pasar, calon pembeli bisa mengurungkan niat. Akibatnya, rumah bisa lama terjual, bahkan berisiko mengalami penurunan minat sehingga pemilik akhirnya harus menurunkan harga.
3. Biaya Tambahan Selama Menunggu Terjual
Selama rumah kosong belum terjual, Anda tetap harus menanggung biaya perawatan dan pajak. Misalnya, PBB tahunan, tagihan listrik minimum, atau biaya keamanan lingkungan. Biaya ini bisa terasa memberatkan terutama jika rumah kosong dibiarkan terlalu lama tanpa ada kepastian penjualan.
4. Persaingan di Pasar Properti
Pasar properti sangat dinamis. Jika di kawasan tempat rumah Anda berada terdapat banyak properti sejenis yang juga dijual, persaingan akan semakin ketat. Dalam kondisi seperti ini, strategi pemasaran menjadi kunci penting. Pemilik rumah perlu memastikan iklan properti terlihat menonjol, foto rumah menarik, dan deskripsi iklan sesuai dengan keunggulan rumah.
Keuntungan Menyewakan Rumah Kosong
Jika Anda masih bingung apakah rumah kosong lebih baik dijual atau disewakan, maka menyewakan bisa menjadi opsi menarik. Ada sejumlah keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari menyewakan rumah kosong, khususnya jika dilakukan dengan strategi yang tepat.
1. Mendapatkan Passive Income
Menyewakan rumah berarti Anda memiliki sumber pemasukan rutin tanpa harus menjual aset. Setiap bulan atau tahun, penyewa akan membayar biaya sewa yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, membayar cicilan, atau bahkan menambah tabungan investasi lain. Keuntungan ini semakin besar jika rumah berada di lokasi strategis dekat pusat bisnis, kampus, atau fasilitas umum karena permintaan sewa cenderung tinggi.
2. Properti Tetap Menjadi Aset
Berbeda dengan menjual, menyewakan rumah membuat Anda tetap memiliki properti tersebut. Artinya, Anda masih bisa memanfaatkan rumah untuk keperluan pribadi di masa depan, atau menjualnya kembali ketika harga pasarnya sudah naik. Dengan begitu, aset properti tetap berada dalam kendali Anda sambil tetap menghasilkan pemasukan.
3. Harga Properti Naik sambil Menghasilkan
Salah satu keuntungan terbesar menyewakan rumah kosong adalah nilai ganda yang didapat: Anda memperoleh uang sewa secara rutin, sekaligus menunggu kenaikan harga properti dari waktu ke waktu. Dalam kondisi pasar properti Indonesia yang cenderung stabil dan memiliki potensi pertumbuhan, rumah yang disewakan bisa menjadi investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan.
π Agar hasil sewa maksimal, penting untuk menentukan harga sewa rumah sesuai pasar. Anda bisa membaca panduan lengkap tentang cara menghitung harga sewa rumah agar properti tetap kompetitif dan menarik minat penyewa.
Tantangan Menyewakan Rumah Kosong
Meskipun terlihat menguntungkan, menyewakan rumah kosong juga memiliki beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan apakah rumah kosong lebih baik dijual atau disewakan.
1. Biaya Perawatan Rutin
Sebagai pemilik, Anda tetap bertanggung jawab terhadap kondisi rumah. Perawatan seperti pengecatan, perbaikan atap bocor, saluran air, hingga perawatan listrik harus dilakukan agar rumah nyaman ditempati penyewa. Biaya ini tentu akan mengurangi keuntungan dari uang sewa jika tidak diperhitungkan dengan baik.
2. Risiko Penyewa Bermasalah
Tidak semua penyewa memiliki kedisiplinan membayar tepat waktu atau menjaga rumah dengan baik. Beberapa kasus yang sering terjadi adalah telat bayar sewa, merusak fasilitas rumah, hingga meninggalkan properti dalam kondisi kurang layak. Untuk menghindarinya, penting melakukan seleksi penyewa yang ketat dan membuat kontrak sewa yang jelas secara hukum.
3. Lama Menemukan Penyewa
Ada kalanya rumah kosong tidak langsung terisi penyewa baru setelah kontrak lama berakhir. Kekosongan ini akan membuat pemasukan terhenti sementara, sementara biaya perawatan rumah tetap berjalan. Oleh karena itu, pemilik perlu aktif memasarkan rumah melalui platform online terpercaya agar cepat mendapatkan penyewa baru.
4. Tanggung Jawab sebagai Landlord
Menyewakan rumah berarti Anda akan berperan sebagai landlord (tuan rumah). Artinya, Anda harus siap mengurus berbagai hal terkait kebutuhan penyewa, mulai dari komplain kerusakan, perpanjangan kontrak, hingga pengelolaan pembayaran. Jika tidak ingin repot, Anda bisa menggunakan jasa manajemen properti, meski tentu ada tambahan biaya yang perlu dipertimbangkan.
Simulasi Perbandingan Jual vs Sewa
Untuk membantu Anda menentukan apakah rumah kosong lebih baik dijual atau disewakan, mari kita lihat simulasi sederhana dengan asumsi harga rumah dan biaya sewa yang umum di pasar properti Indonesia.
πΉ Opsi Jual
- Harga rumah saat ini: Rp1.000.000.000 (1 Miliar)
- Dana yang diterima langsung: Rp1 Miliar penuh
- Kelebihan: Uang bisa langsung digunakan untuk kebutuhan besar, misalnya membeli rumah baru, melunasi utang, atau investasi lain dengan potensi return lebih tinggi.
- Kekurangan: Setelah rumah terjual, Anda kehilangan potensi kenaikan harga properti di masa depan.
πΉ Opsi Sewa
- Harga sewa rata-rata: Rp5.000.000 per bulan
- Total sewa per tahun: Rp60.000.000
- Total sewa dalam 10 tahun: Rp600.000.000
- Asumsi kenaikan sewa: 5% per tahun (sesuai tren pasar di lokasi strategis) Maka, total pendapatan sewa dalam 10 tahun bisa mencapai sekitar Rp750.000.000 β Rp800.000.000.
- Kelebihan: Memberikan passive income rutin setiap bulan, rumah tetap menjadi aset, dan nilainya berpotensi naik.
- Kekurangan: Ada risiko rumah kosong tanpa penyewa, biaya perawatan, serta risiko penyewa bermasalah.
πΉ Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Simulasi
- Kenaikan harga properti: Jika harga rumah naik rata-rata 5β10% per tahun, maka rumah senilai Rp1 Miliar hari ini bisa menjadi Rp1,6β1,8 Miliar dalam 10 tahun. Menjual terlalu cepat bisa membuat Anda kehilangan potensi capital gain.
- Inflasi: Nilai Rp1 Miliar saat ini tidak sama dengan 10 tahun ke depan. Menyewakan rumah membantu melawan inflasi karena harga sewa biasanya ikut naik setiap tahun.
- Kebutuhan finansial: Jika butuh dana besar dalam waktu dekat, menjual bisa lebih tepat. Namun, jika tujuan Anda adalah cashflow jangka panjang, menyewakan lebih menguntungkan.
π Jika Anda ingin strategi lebih lanjut, baca juga artikel strategi investasi rumah untuk memaksimalkan keuntungan properti Anda.
____
Menentukan apakah rumah kosong lebih baik dijual atau disewakan bukanlah keputusan yang bisa disamaratakan. Pilihan terbaik sangat bergantung pada kebutuhan finansial, kondisi rumah, serta tujuan investasi Anda ke depan.
Jika Anda membutuhkan dana besar dalam waktu singkat, menjual rumah bisa menjadi langkah paling tepat. Namun, jika Anda ingin membangun passive income rutin sambil tetap memiliki aset yang nilainya terus naik, menyewakan rumah bisa menjadi opsi yang lebih menguntungkan.
Yang terpenting, pastikan Anda mempertimbangkan faktor lokasi, tren pasar properti, hingga potensi kenaikan harga di masa depan. Dengan strategi yang tepat, rumah kosong tidak hanya menjadi beban, tetapi bisa berubah menjadi sumber keuntungan yang maksimal.
Temukan Rumah Siap Huni & Harga Terbaik di Cariproperti
Masih bingung apakah rumah kosong lebih baik dijual atau disewakan? Bagaimanapun keputusan Anda, punya rumah siap huni dengan harga terbaik akan selalu menguntungkan. Nah, di Cariproperti, Anda bisa menemukan ribuan pilihan rumah yang langsung siap ditempati, harga transparan, dan sangat cocok dijadikan investasi jangka panjang.
Mengapa harus Cariproperti? Karena kami hadir dengan keunggulan yang sulit Anda dapatkan di tempat lain:
- π‘ Ribuan rumah premium siap huni di berbagai kota besar.
- π° Harga lebih murah & jaminan harga terbaik, cocok untuk investasi.
- π― DP 0% sehingga lebih mudah memulai investasi properti.
- β‘ KPR Instant Approval, proses cepat tanpa ribet.
- π©βπΌ Dedicated agent profesional yang siap membantu hingga transaksi selesai.
π Jangan tunda kesempatan memiliki rumah impian atau aset investasi terbaik Anda. Kunjungi Cariproperti sekarang dan temukan hunian yang paling sesuai dengan kebutuhan serta tujuan finansial Anda!

Author
Rakay Diso
Rakay adalah seorang SEO Writer di CariProperti. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 2 tahun dalam bidang penulisan, khususnya di bidang properti. Mengkhususkan diri, tetapi tidak terbatas, pada topik desain arsitektur, interior, dan gaya hidup urban di rumah, Ia percaya bahwa konten yang berkualitas dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pembaca dalam mengambil keputusan. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn.