
Di tengah gaya hidup serba cepat dan konsumtif, muncul sebuah tren yang justru mengajak kita untuk berpikir bijak dalam mengelola keuangan bernama frugal living. Bukan sekadar gaya hidup hemat, frugal living adalah seni menjalani hidup dengan penuh kesadaran tanpa merasa kekurangan.
Tapi, apakah frugal living itu berarti pelit ke diri sendiri? Atau justru gaya hidup yang layak dicoba? Yuk, kita kupas tuntas di artikel ini!
Table of Contents
Apa Itu Frugal Living?
Frugal living adalah gaya hidup yang menekankan pentingnya mengelola pengeluaran dengan bijak. Ketika menerapkan gaya hidup ini, bukan berarti Anda harus menghindari semua bentuk kesenangan. Sebaliknya, Anda justru belajar membedakan mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang sekadar keinginan.
Perlu diingat bahwa frugal living bukan berarti pelit. Sifat pelit adalah enggan mengeluarkan uang meskipun untuk urusan penting. Frugal living justru sebaliknya, dimana Anda akan mengeluarkan uang, namun dengan penuh pertimbangan yang bijak.
Dengan berfokus pada prioritas, frugal living dapat membantu Anda untuk membentuk kebiasaan finansial yang lebih sehat. Gaya hidup ini sangat cocok bagi siapa pun yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang, seperti menabung untuk membeli rumah atau investasi lainnya.
Manfaat Frugal Living
Konsep hidup frugal living bisa membawa banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Lebih Bijak Secara Finansial
Dengan menjalani frugal living, Anda akan lebih sadar dan terkontrol dalam mengatur keuangan. Setiap pengeluaran dipikirkan dengan matang, sehingga keuangan Anda tidak "bocor" ke hal-hal yang sebenarnya tidak perlu. Alhasil, Anda jadi lebih bijak dalam mengambil keputusan finansial.
2. Fokus Pada Hal yang Penting
Salah satu pelajaran terpenting dari frugal living adalah kemampuan membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Dalam keseharian, kita sering kali tergoda untuk membeli sesuatu hanya karena tren atau keinginan sesaat. Dengan hidup hemat, kita belajar untuk lebih bijak dengan memprioritaskan hal-hal yang penting untuk tujuan jangka panjang.
3. Mengurangi Stres Keuangan
Salah satu bonus besar dari hidup hemat adalah ketenangan pikiran. Ketika Anda punya tabungan dan dana darurat karena menerapkan frugal living, Anda dapat menghadapi kejadian tak terduga dengan tenang.
4. Lebih Peduli Lingkungan
Tanpa banyak disadari, menerapkan frugal living juga berarti ikut berkontribusi dalam menjalani gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Di tengah tren konsumtif seperti fast fashion dan kuliner yang berlebihan, limbah yang dihasilkan pun semakin menumpuk dan merusak lingkungan.
Gaya hidup hemat mendorong kita untuk lebih sadar dan selektif saat berbelanja, dimana kita hanya membeli yang benar-benar dibutuhkan serta memaksimalkan penggunaan barang yang sudah dimiliki. Hasilnya, bukan hanya keuangan yang lebih terjaga, tapi juga berdampak positif bagi kelestarian bumi.
Tips Frugal Living yang Bisa Anda Mulai Sekarang Juga
1. Susun Anggaran Bulanan dan Disiplin Menjalankannya
Anggaran adalah pondasi utama dari hidup hemat. Tanpa anggaran, uang Anda akan mudah "menghilang" tanpa jejak. Coba mulai dengan mencatat semua pengeluaran dan pemasukan setiap bulan. Bagi ke dalam beberapa kategori: kebutuhan pokok, tagihan, tabungan, hiburan, dan lainnya.
Gunakan aplikasi keuangan atau spreadsheet sederhana. Intinya, Anda harus tahu uang digunakan untuk apa saja. Jangan lupa juga untuk disiplin dengan anggaran yang sudah dibuat.
2. Masak di Rumah Agar Lebih Hemat
Coba hitung berapa pengeluaran Anda untuk makan di luar dalam seminggu. Mungkin Anda akan terkejut karena biayanya yang berkali-kali lipat dibandingkan dengan masak di rumah. Masak sendiri tidak hanya jauh lebih hemat, tapi Anda juga punya kendali penuh atas apa yang Anda konsumsi.
Untuk memulainya, pelajari cara masak menu sederhana seperti tumisan, nasi goreng, atau sup. Buat meal plan mingguan agar Anda tahu apa yang harus dibeli dan tidak ada bahan makanan yang terbuang. Selain hemat uang, Anda juga hemat waktu dan energi karena sudah tahu apa yang akan dimasak setiap hari.
3. Pilih Transportasi yang Lebih Hemat
Biaya transportasi sering kali menjadi pengeluaran besar yang tidak disadari. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi kembali kebiasaan mobilitas Anda. Untuk menentukan pilihan transportasi yang paling hemat, Anda bisa membandingkan total pengeluaran bulanan dari masing-masing opsi. Misalnya, jika Anda menggunakan motor, perhitungkan biaya bensin harian, servis rutin, parkir, dan pajak kendaraan. Sementara itu, jika menggunakan transportasi umum, hitung tarif harian dikali jumlah hari kerja.
Agar lebih hemat, Anda juga bisa memanfaatkan kartu langganan transportasi atau aplikasi transportasi yang menyediakan promo dan cashback. Intinya, pilihlah moda transportasi yang sesuai kebutuhan, nyaman, dan efisien, baik dari sisi waktu maupun keuangan.
4. Belanja Saat Diskon
Diskon memang selalu menggoda, namun jika tidak bijak, belanja saat promo justru bisa menjadi jebakan yang menguras dompet. Dalam prinsip frugal living, belanja bukan hal yang dilarang. Anda tetap bisa membeli barang-barang yang dibutuhkan.
Salah satu cara efektif untuk tetap hemat adalah dengan membuat daftar kebutuhan sebelum berbelanja. Tulis secara rinci apa saja barang yang memang benar-benar Anda perlukan, lalu patuhi daftar tersebut saat belanja. Hindari tergoda oleh penawaran seperti “buy 2 get 1” atau “flash sale” jika barangnya tidak masuk dalam daftar kebutuhan Anda. Dengan strategi ini, Anda tetap bisa memanfaatkan promo tanpa terjebak belanja impulsif.
5. Hindari Hutang untuk Gaya Hidup
Banyak orang terjebak dalam cicilan demi mengikuti gaya hidup yang tidak sesuai kemampuan. Cicilan gadget terbaru, baju branded, atau liburan mewah bisa memberi kesenangan sesaat, namun secara tidak langsung meninggalkan beban jangka panjang.
Jika Anda ingin membeli sesuatu yang sifatnya bukan kebutuhan mendesak, sebaiknya tunggu sampai uangnya terkumpul. Ingat, hidup frugal adalah tentang menunda kepuasan demi stabilitas jangka panjang.
6. Gunakan Barang Dengan Maksimal Sebelum Membeli Baru
Barang-barang seperti pakaian, alat elektronik, atau perabot rumah tidak harus diganti hanya karena model terbaru keluar. Selama masih berfungsi dengan baik, gunakan barang tersebut sampai maksimal.
Kebiasaan ini tidak hanya menghemat uang, tetapi juga mengurangi limbah. Anda akan terkejut betapa banyak uang yang bisa disimpan hanya dengan memperpanjang umur pakai barang yang Anda punya.
7. Beli Barang Second yang Masih Layak
Barang bekas tidak selalu berarti murahan. Banyak barang preloved seperti baju branded, furniture, atau alat elektronik yang masih sangat layak pakai tapi dijual dengan harga jauh lebih murah.
Anda bisa mencarinya di marketplace online, garage sale, atau toko barang bekas. Selain membantu mengurangi limbah, Anda juga bisa menemukan barang unik dan berkualitas dengan harga yang ramah di kantong.
8. Fokus Menabung dan Investasi
Salah satu prinsip penting dalam frugal living adalah menjadikan menabung dan investasi sebagai prioritas keuangan. Gaya hidup hemat bukan hanya soal mengurangi pengeluaran, namun juga tentang mengelola uang dengan bijak untuk masa depan. Dengan membatasi pengeluaran yang tidak perlu, Anda bisa mengalokasikan dana lebih untuk tabungan darurat atau investasi jangka panjang, seperti dana pensiun, pendidikan, atau bahkan membeli rumah.
Baca juga: 8 Jenis Investasi Properti dengan Keuntungan Tinggi
Kesimpulan
Menerapkan gaya hidup frugal bukan sekadar upaya untuk menghemat pengeluaran, melainkan langkah strategis dalam membangun pondasi keuangan yang lebih sehat. Dengan membiasakan diri untuk lebih selektif dalam membelanjakan uang, menghindari hutang konsumtif, serta memprioritaskan kebutuhan, Anda bisa mendekatkan diri pada tujuan keuangan jangka panjang.
Jika Anda berencana untuk membeli rumah, kunjungi Cari Properti yang menyediakan pilihan Perumahan Baru Indonesia yang berkualitas. Tersedia pilihan cluster strategis dengan harga terjangkau yang dapat menjadi pilihan Anda.
Pilihan Hunian Baru Untuk Kamu

Author
Nadia
Nadia merupakan seorang SEO Writer dan SEO Specialist di Cari Properti. Ia sudah berpengalaman lebih dari 3 tahun dalam dunia penulisan, khususnya di bidang properti. Topik-topik favoritnya adalah seputar investasi properti, interior, dan lifestyle.