
Saat ini, merencanakan keuangan bukan lagi pilihan, tapi sudah menjadi kebutuhan. Banyak orang yang mulai menyadari pentingnya mengelola uang dengan bijak agar masa depan lebih terjamin. Namun, saat ingin menyimpan uang, sering kali muncul pertanyaan: lebih baik mana ya, investasi atau menabung?
Sebenarnya dua pilihan ini sama-sama bisa membantu mencapai tujuan finansial, tetapi keduanya memiliki cara kerja dan resiko yang berbeda. Mari kita bahas satu per satu agar Anda dapat menentukan pilihan yang paling sesuai.
Table of Contents
Kelebihan dan Kekurangan Menabung
Kelebihan Menabung
1. Minim Resiko
Menabung merupakan salah satu cara paling aman untuk menyimpan uang karena hampir tidak ada resiko kehilangan dana secara langsung. Uang yang disimpan di bank tidak mengalami fluktuasi nilai seperti yang terjadi pada saham atau kripto.
Di Indonesia, tabungan bahkan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga nominal tertentu per nasabah per bank, sehingga Anda tidak perlu khawatir akan kehilangan dana jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada bank tersebut. Faktor keamanan inilah yang menjadikan menabung sangat cocok bagi Anda yang masih baru dalam mengelola keuangan pribadi.
2. Mudah Diakses
Salah satu keunggulan utama dari menabung adalah kemudahan dalam mengakses dana. Dengan memiliki rekening tabungan, Anda bisa menarik uang kapan saja melalui ATM, mobile banking, atau langsung di teller bank. Hal ini membuat tabungan menjadi sangat cocok untuk dijadikan dana darurat, karena dapat dicairkan secara instan ketika dibutuhkan.
Uang tabungan tentu sangat penting untuk digunakan dalam situasi tak terduga, seperti keperluan medis, perbaikan kendaraan, atau pengeluaran mendesak lainnya.
3. Cocok untuk Tujuan Jangka Pendek
Jika Anda memiliki rencana keuangan dalam waktu dekat, menabung adalah pilihan yang tepat. Karena sifatnya yang stabil dan mudah dicairkan, menabung memungkinkan Anda mengalokasikan dana untuk keperluan tertentu. Selain itu, Anda juga bisa menyusun anggaran yang lebih pasti, karena saldo yang terkumpul tidak akan berubah nilainya.
4. Tidak Memerlukan Pengetahuan Khusus
Berbeda dengan investasi yang membutuhkan pemahaman tentang instrumen, resiko, dan strategi pasar, menabung tidak memerlukan keahlian atau pengalaman finansial. Siapa pun dapat menabung, mulai dari pelajar hingga orang yang baru pertama kali mengelola keuangan sendiri.
Cukup dengan membuka rekening bank dan menyisihkan sebagian pendapatan secara rutin, saldo akan terus bertambah. Kemudahan ini menjadikan menabung sebagai langkah awal yang sangat ramah bagi pemula untuk mulai membangun kebiasaan keuangan yang sehat.
Kekurangan Menabung
1. Nilai Uang Bisa Tergerus Inflasi
Meskipun uang yang ditabung tidak berkurang secara nominal, nilainya dapat menurun secara riil akibat inflasi. Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa naik dari waktu ke waktu, sementara bunga tabungan sering kali tidak mampu menyeimbangkan kenaikan tersebut.
Misalnya, jika bunga tabungan hanya 1% per tahun dan inflasi mencapai 4%, maka daya beli uang Anda akan menurun sebesar 3%. Artinya, uang yang Anda simpan hari ini tidak akan bisa membeli barang atau jasa yang sama di masa depan, sehingga tabungan Anda sebenarnya kehilangan nilainya secara perlahan.
2. Jumlah Bunga Kecil
Bunga yang diberikan oleh bank pada tabungan sangat rendah, terutama jika dibandingkan dengan instrumen investasi. Rata-rata, bunga tabungan berkisar antara 0,5% hingga 1% per tahun, dan bahkan deposito pun tidak jauh lebih tinggi. Setelah dikurangi pajak dan potongan administrasi, pertumbuhan uang yang ditabung menjadi sangat minim.
3. Kurang Efektif untuk Tujuan Jangka Panjang
Menabung memang ideal untuk tujuan jangka pendek, tetapi kurang cocok jika Anda ingin meraih target keuangan jangka panjang seperti membeli rumah, membangun dana pensiun, atau membiayai pendidikan anak dalam 10–20 tahun ke depan. Karena bunga yang rendah dan tergerus inflasi, Anda akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengumpulkan jumlah uang yang besar.
Dalam banyak kasus, Anda bisa kehilangan kesempatan mendapatkan pertumbuhan dana yang lebih tinggi jika hanya mengandalkan tabungan sebagai satu-satunya strategi keuangan.
4. Mudah Tergoda untuk Diambil
Sifat tabungan yang mudah diakses juga bisa menjadi kelemahan, terutama jika Anda belum memiliki kedisiplinan yang kuat dalam mengelola keuangan. Karena uang bisa diambil kapan saja, sering kali godaan untuk membelanjakan dana tabungan muncul. Hal ini bisa membuat Anda sulit mencapai tujuan keuangan yang telah direncanakan sebelumnya.
Baca juga: 12 Kelebihan dan Kekurangan Menabung di Bank: Panduan Lengkap
Kelebihan dan Kekurangan Investasi
Kelebihan Investasi
1. Potensi Keuntungan Lebih Tinggi
Salah satu keuntungan utama dari investasi adalah potensi keuntungannya yang bisa jauh lebih besar dibandingkan menabung biasa. Misalnya, jika Anda menaruh uang di saham, reksa dana, obligasi, atau properti, nilainya bisa terus bertambah seiring waktu. Sebagai gambaran, pasar saham umumnya bisa memberi keuntungan sekitar 8–12% per tahun dalam jangka panjang.
Angka ini jauh lebih tinggi dibanding bunga tabungan. Itulah sebabnya investasi cocok bagi Anda yang ingin menambah kekayaan atau mengejar tujuan keuangan besar di masa depan.
2. Dapat Mengalahkan Inflasi
Berbeda dengan menabung, investasi memiliki keunggulan karena mampu melampaui laju inflasi. Inflasi yang merupakan kenaikan harga barang dan jasa dari waktu ke waktu dapat mengurangi daya beli uang Anda jika tidak dikelola dengan baik.
Dengan berinvestasi pada aset yang tepat, seperti investasi properti, nilai dana yang Anda tanamkan berpotensi tumbuh lebih cepat dibanding laju inflasi.
3. Cocok untuk Tujuan Jangka Panjang
Investasi sangat cocok untuk Anda yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang, seperti membeli rumah, menyiapkan dana pensiun, atau membiayai pendidikan anak. Karena nilai investasinya cenderung naik, strategi ini memberikan peluang pertumbuhan dana dari waktu ke waktu. Semakin lama jangka waktu investasi, semakin besar pula potensi hasil yang bisa Anda dapatkan.
4. Banyak Pilihan Sesuai Kebutuhan
Dunia investasi sangat beragam dan fleksibel. Anda bisa memilih instrumen yang bisa disesuaikan dengan tujuan keuangan, jangka waktu investasi serta tingkat resikonya. Jika Anda ingin memilih investasi dengan resiko kecil, Anda bisa mencoba untuk investasi emas, deposito, obligasi pemerintah atau reksadana pasar uang.
Untuk resiko yang lebih “agresif”, tersedia saham hingga aset digital. Adanya berbagai pilihan instrumen investasi tentunya akan mempermudah Anda untuk memilih jenis investasi sesuai kebutuhan.
Kekurangan Investasi
1. Beresiko Mengalami Kerugian
Berinvestasi tentu tidak lepas dari resiko. Nilai investasi bisa naik, namun juga bisa turun tergantung pada kondisi pasar, ekonomi, dan faktor lainnya. Dalam kasus tertentu, investor bisa kehilangan sebagian bahkan seluruh modalnya, terutama jika tidak melakukan analisis yang matang atau memilih instrumen yang tidak sesuai dengan profil resikonya.
Oleh karena itu, penting bagi setiap investor untuk memahami resiko sebelum memutuskan untuk berinvestasi serta tidak menginvestasikan seluruh dana ke dalam satu aset saja.
2. Tidak Selalu Mudah Dicairkan
Berbeda dengan tabungan, beberapa jenis investasi tidak bisa dicairkan secara instan. Misalnya, properti membutuhkan waktu untuk dijual, dan saham atau reksadana mungkin harus menunggu hari kerja bursa agar bisa ditransaksikan. Dengan kondisi tersebut, Anda harus merencanakan kebutuhan dana dengan cermat.
3. Harus Dipelajari dan Dipantau
Berinvestasi tidak cukup hanya dengan menyetor uang, namun juga perlu memahami cara kerja instrumen yang Anda pilih. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya pelajari resiko, tren pasar, pergerakan ekonomi, serta strategi alokasi aset. Tanpa pengetahuan yang cukup, keputusan investasi bisa mengakibatkan kerugian.
Selain itu, beberapa jenis investasi seperti saham atau kripto memerlukan pemantauan berkala terhadap kondisi pasar. Meskipun saat ini banyak platform yang mempermudah proses investasi, tetap saja membutuhkan waktu untuk belajar dan memahaminya secara menyeluruh.
4. Bisa Dipengaruhi oleh Emosi dan Spekulasi
Salah satu tantangan psikologis dalam berinvestasi adalah pengaruh emosi, terutama saat kondisi pasar mengalami perubahan yang tak menentu. Banyak investor yang panik ketika harga turun dan terburu-buru menjual asetnya, padahal pasar mungkin hanya sedang mengalami perubahan sementara.
Sebaliknya, ada juga investor yang tergoda untuk berinvestasi tanpa pertimbangan rasional. Hal tersebut juga bisa menyebabkan keputusan yang merugikan. Maka dari itu, investasi membutuhkan ketenangan, kesabaran, dan kedisiplinan agar hasil yang dicapai sesuai dengan rencana keuangan Anda.
Perbandingan Menabung vs. Investasi
Aspek |
Menabung |
Investasi |
Resiko |
Sangat rendah |
Bervariasi, tergantung instrumen |
Keuntungan |
Rendah |
Lebih tinggi |
Akses Dana |
Sangat mudah |
Bisa lambat (tergantung jenis) |
Jangka Waktu |
Jangka pendek |
Jangka menengah & panjang |
Kemampuan Melawan Inflasi |
Lemah |
Kuat, tergantung instrumen |
Jadi, Lebih Baik Menabung atau Investasi?
Jadi lebih baik mana, menabung atau investasi? Jawabannya tergantung pada tujuan keuangan Anda.
Dalam menyusun perencanaan keuangan, langkah pertama yang sebaiknya Anda lakukan adalah menabung, terutama jika Anda belum memiliki dana darurat. Dana darurat sangatlah penting untuk menghadapi situasi tak terduga yang memerlukan uang tunai dengan cepat.
Setelah tabungan untuk dana darurat terpenuhi, barulah Anda bisa mulai memikirkan langkah selanjutnya, yaitu berinvestasi. Investasi bertujuan untuk keuangan jangka panjang, seperti membeli rumah atau mempersiapkan masa pensiun. Meskipun potensi keuntungannya lebih tinggi dibanding menabung, investasi juga memerlukan kesiapan untuk menghadapi resikonya.
Sebenarnya Anda tidak perlu memilih salah satu di antara menabung atau berinvestasi. Keduanya dapat berjalan berdampingan. Gunakan menabung untuk kebutuhan jangka pendek dan cadangan darurat, sementara investasi dapat difokuskan pada pencapaian tujuan keuangan jangka panjang. Dengan menyiapkan keduanya, Anda bisa memiliki kondisi finansial yang aman.
Jika Anda tertarik untuk membeli rumah atau properti untuk investasi, CariProperti menyediakan pilihan perumahan baru, ruko baru, serta apartemen dengan fasilitas terbaik. Kunjungi CariProperti dan temukan properti favorit Anda sekarang juga!
Pilihan Hunian Baru Untuk Kamu

Author
Nadia
Nadia merupakan seorang SEO Writer dan SEO Specialist di Cari Properti. Ia sudah berpengalaman lebih dari 3 tahun dalam dunia penulisan, khususnya di bidang properti. Topik-topik favoritnya adalah seputar investasi properti, interior, dan lifestyle.