7 Modus Penipuan Jual Rumah yang Harus Anda Perhatikan

Membeli rumah merupakan salah satu transaksi dengan harga yang tinggi. Biaya tersebut memang sepadan dengan tingginya nilai keuntungan dari memiliki rumah. Apalagi rumah juga bisa dijadikan investasi jangka panjang. Tak heran, banyak orang yang rela menghabiskan uang ratusan juta, bahkan milyaran untuk membeli sebuah rumah.

Namun, dalam prakteknya, banyak sekali modus penipuan jual rumah yang sering terjadi. Dari banyak kasus, penipuan dalam jual beli rumah terjadi secara langsung maupun via online. Dalam aksi penipuan, biasanya para pelaku memanfaatkan ketidaktahuan calon pembeli terkait informasi membeli rumah.

Untuk menghindari penipuan tersebut, Anda sebagai calon pembeli harus memperhatikan jenis modus penipuan jual beli rumah yang sering terjadi. Dalam tulisan ini akan dipaparkan beberapa model modus penipuan jual rumah.

Modus Penipuan Jual Rumah

1. Modus Jual Rumah Murah

Modus penipuan jual rumah murah merupakan salah satu penipuan yang sering terjadi. Biasanya rumah dijual dengan harga tidak masuk akal dan jauh di bawah pasaran. Dalam aksinya, para penipu akan mengincar orang-orang yang mudah tergesa-gesa dan tidak memahami alur dalam membeli rumah. 

Ketika melakukan transaksi, para penipu mendesak Anda untuk segera membayar setoran secara tunai. Jika transaksi yang dilakukan via online, penipu akan mendesak untuk segera mentransfer uang. 

Setelah melakukan transaksi, para penipu biasanya langsung menghilang begitu saja. Ada juga penipu yang memberikan kunci, yang ternyata merupakan kunci rumah palsu. 

2. Scam Listing 

Mencari rumah impian di internet memang tidak ada salahnya. Namun Anda harus berhati-hati dengan Scam listing atau listing palsu. Dalam praktiknya, para penipu bisa melakukan berbagai cara untuk menipu calon pembeli, seperti memasang iklan di berbagai media, hingga membajak iklan properti.

Ciri umum dari Scam listing adalah pelaku mendesak Anda untuk segera mentransfer uang. Padahal Anda belum pernah bertemu dengan orang tersebut, dan belum pernah melihat secara langsung rumah yang akan dibeli.

Ketika Anda mengajak pelaku bertemu langsung atau melihat kondisi rumah, mereka akan menggunakan berbagai alasan untuk menghindar.

Selain itu, pelaku juga tak segan meminta Anda untuk menandatangani berkas kontrak tanpa kehadiran pengacara. Mereka terkesan ingin segera mendapatkan uang tanpa melalui banyak prosedur. Sekali Anda mentransfer uang, maka uang tersebut akan sulit untuk kembali.

3. Rumah tidak sesuai

Ketika membeli rumah pertama, banyak orang yang tertipu dengan tampilan luar rumah. Biasanya mereka hanya melihat rumah dari luarnya saja, tanpa mengecek kondisi rumah secara mendetail.

Banyaknya pembeli yang minim pengetahuan dalam memilih rumah dimanfaatkan oleh para penjual rumah yang sudah mempersiapkan rumahnya secara matang. Para penipu biasanya berusaha menutupi segala kekurangan rumah dengan berbagai cara, seperti mengecat ulang tembok yang rapuh, menyembunyikan instalasi kabel listrik tak layak pakai, dan lain sebagainya.

Untuk terhindar dari penipuan ini, sebaiknya Anda mengajak profesional untuk mengecek seluruh kondisi rumah. Periksa kondisi bangunan, saluran air, listrik, dan hal mendetail lainnya. Jangan sampai Anda baru mengetahui kekurangan rumah tersebut ketika sudah Anda tempati.

4. Perumahan Fiktif

Modus penipuan jual rumah yang paling sering terjadi adalah perumahan fiktif. Para penipu spanduk rencana pembangunan rumah serta menyebarkan brosur ke wilayah yang menjadi sasaran. Ketika para korban tertarik, pelaku meminta korban untuk membayar uang muka yang cukup besar dengan alasan agar pembangunan bisa dilakukan.

Agar terhindari dari modus perumahan fiktif, sebaiknya Anda memeriksa kredibilitas developer perumahan sebelum membeli rumah. Perisa juga track record pengembang dengan cara melihat perumahan yang pernah dibangun agar Anda mengetahui kualitas bangunannya.

Baca juga : Penjelasan Biaya Notaris Jual Beli Rumah Terlengkap dan Terupdate 2021

5. Perumahan Berkedok Syariah

Investasi rumah dengan sistem syariah memang menggiurkan. Apalagi sistem syariah menerapkan konsep tanpa riba yang menarik para pembeli. Sayangnya, banyak penipu yang memanfaatkan keunggulan tersebut untuk mencari mangsa dari konsumen yang tertarik dengan perumahan syariah.

Ciri-ciri modus perumahan berkedok syariah adalah harga tanah kavling atau perumahan sangat murah. Para penipu biasanya juga memberikan tawaran DP kecil, cicilan yang ringan, serta rumah ready stock. Namun, ketika diminta menunjukan legalitas, mereka akan berusaha untuk menghindar. 

Pada umumnya, perumahan syariah memiliki DP yang cukup besar, punya legalitas lengkap, serta durasi cicilan maksimal sampai 10 tahun. Prosedur pembeliannya juga cukup ketat. Maka dari itu, Anda harus lebih berhati-hati dan jeli ketika ditawarkan unit perumahan syariah.

6. Modus Lelang Rumah

Modus lelang rumah juga merupakan salah satu modus penipuan jual beli rumah. Para pelaku biasanya mengadakan lelang menggunakan sertifikat rumah hasil curian maupun sertifikat palsu. Dalam modus ini, pelaku sudah memiliki data korban yang sedang mencari rumah. Kemudian ia akan menelpon korban dan menawarkan lelang rumah dengan harga yang sangat miring.

Ketika menawarkan rumah ke calon korban, pelaku akan mengaku dari perusahaan resmi yang melelang rumah sitaan bank. Biasanya para korban akan diminta untuk segera transfer uang sebagai tanda jadi.

Para pelaku juga tak segan untuk menunjukan sertifikat rumah yang terlihat asli. Para korban pun akan mudah tergiur dengan iming-iming rumah murah.

Untuk menghindari modus lelang rumah, sebaiknya Anda mengecek kembali legalitas dari pihak yang mengadakan lelang. Jangan lupa juga untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya terkait jual beli rumah lelang.

7. Agen Properti Palsu

Modus penipuan jual rumah selanjutnya adalah agen properti palsu. Biasanya mereka berasal dari agen yang tidak memiliki kredibilitas untuk melakukan jual beli properti. Para agen properti palsu juga tak segan untuk meminta Anda mengirim uang ke rekening pribadi mereka. Setelah uang ditransfer, ia langsung menghindar dan membawa lari uang Anda.

Agar tidak tertipu dengan agen properti palsu, pilihlah agen properti terpercaya seperti Property Advisor Cari Properti yang sudah bekerja sama dengan berbagai pengembang berkualitas.

Tips Menghindari Modus Penipuan Jual Rumah

Setelah mengetahui beberapa modus penipuan dalam jual beli rumah, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari penipuan :

• Jangan mudah tergiur dengan rumah murah
• Jangan gegabah dalam mengambil keputusan
• Periksa kelengkapan dokumen rumah yang akan dibeli
• Cek legalitas rumah 
• Cari tau harga pasaran dari rumah yang sejenis
• Periksa kredibilitas developer
• Cek alamat developer/agen properti
• Temui langsung pihak yang menjual rumah
• Periksa lokasi dan kondisi rumah secara langsung

--

Itulah beberapa modus penipuan jual rumah serta tips agar terhindar dari penipuan jual beli rumah. Jika Anda cari rumah dijual di Tangerang Selatan yang terpercaya, temukan sekarang melalui Cari Properti. Sebagai salah satu situs terpercaya dalam jual beli rumah, Cari Properti menyediakan informasi perumahan yang sudah tervalidasi keberadaannya. 

Cari Properti menyediakan pilihan cluster perumahan berkualitas di berbagai kawasan, termasuk kawasan Tangerang, Jakarta Selatan, dan yang lainnya. Tersedia juga Property Advisor yang siap membantu Anda untuk mendapatkan rumah yang sesuai dengan keinginan. Miliki segera rumah impian tanpa khawatir penipuan hanya di Cari Properti!