
Tinggal di apartemen memang menawarkan banyak kemudahan, mulai dari keamanan 24 jam, fasilitas modern, hingga lokasi strategis. Namun, di balik kenyamanan tersebut, ada beberapa biaya rutin yang wajib dipahami oleh setiap penghuni, salah satunya adalah service charge, sinking fund, dan IPL (Iuran Pengelolaan Lingkungan).
Banyak calon pembeli apartemen sering keliru memahami ketiga istilah ini, padahal masing-masing memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda.
Mengetahui perbedaan service charge, sinking fund, dan IPL bisa membantu kamu menghitung total biaya tinggal secara lebih akurat dan menghindari kesalahpahaman dengan pengelola gedung.
Kalau kamu sedang mencari apartemen baru yang pengelolaannya transparan dan gak mau ribet urusan administrasi, CariProperti punya solusinya. Dengan dedicated agent yang siap bantu kapan pun, kamu bisa temukan unit terbaik dan nyaman tanpa harus pusing soal biaya pengelolaan.
Table of Contents
🔍 Apa Itu Service Charge?
Service charge adalah biaya rutin bulanan yang dibayarkan penghuni apartemen untuk menutupi biaya operasional dan pemeliharaan fasilitas umum gedung.
Menurut Permen PUPR No. 14 Tahun 2021, biaya pengelolaan ini mencakup layanan kebersihan, keamanan, listrik area publik, lift, pompa air, taman, dan fasilitas bersama lainnya.
Contohnya, jika apartemenmu memiliki taman, kolam renang, dan area parkir bersama, seluruh biaya perawatan tersebut ditanggung dari service charge yang kamu bayarkan setiap bulan.
Cara perhitungannya biasanya menggunakan rumus:
Luas unit (m²) × tarif service charge per meter persegi
Misalnya, tarif service charge Rp25.000/m² untuk unit berukuran 40 m², maka penghuni membayar sekitar Rp1 juta per bulan. Besaran tarif ini bisa berbeda antar gedung, tergantung fasilitas dan kebijakan pengelola.
💰 Apa Itu Sinking Fund?
Berbeda dengan service charge yang bersifat rutin, sinking fund adalah dana cadangan jangka panjang yang dikumpulkan untuk perbaikan besar di masa depan.
Tujuannya adalah memastikan bangunan tetap dalam kondisi baik tanpa perlu membebani penghuni secara mendadak.
Contohnya:
- Pengecatan ulang eksterior gedung setiap 5–10 tahun
- Penggantian lift atau sistem air
- Perbaikan atap atau fasad bangunan
Berdasarkan Jendela.com, sinking fund biasanya dihitung sekitar 10–20% dari total service charge. Misalnya, jika service charge Rp1 juta per bulan, maka sinking fund yang dibayarkan sekitar Rp100–200 ribu per bulan.
Dana ini tidak digunakan setiap bulan, melainkan disimpan dalam rekening khusus yang dikelola oleh PPPSRS (Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun), lalu digunakan ketika renovasi besar diperlukan.
🏢 Apa Itu IPL (Iuran Pengelolaan Lingkungan)?
Banyak penghuni apartemen lebih familiar dengan istilah IPL (Iuran Pengelolaan Lingkungan).
Istilah ini sebenarnya merupakan sebutan umum yang mencakup dua komponen utama: service charge dan sinking fund.
Artinya, saat kamu membayar IPL bulanan, di dalamnya sudah termasuk biaya service charge (operasional rutin) dan sinking fund (dana cadangan).
Namun, penting diketahui bahwa penggunaan istilah IPL bisa berbeda di tiap pengelola apartemen. Beberapa developer menyebutnya IPL, sementara yang lain tetap memisahkan antara service charge dan sinking fund.
⚖️ Dasar Hukum Biaya Pengelolaan Apartemen
Pembayaran service charge, sinking fund, dan IPL diatur secara resmi dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun, serta diperjelas dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 13 Tahun 2021 dan Permen PUPR No. 14 Tahun 2021.
Beberapa poin penting dari dasar hukum tersebut adalah:
- Pasal 74 UU No. 20 Tahun 2011: menyebutkan bahwa pengelolaan rumah susun dilakukan oleh PPPSRS untuk menjamin keteraturan dan kenyamanan hunian bersama.
- Permen PUPR No. 14 Tahun 2021: mengatur bahwa biaya pengelolaan harus disepakati bersama antara penghuni dan pengelola, dengan laporan keuangan yang transparan.
- PP No. 13 Tahun 2021: menegaskan pentingnya akuntabilitas dalam penggunaan dana service charge dan sinking fund.
Dengan kata lain, seluruh biaya yang kamu bayarkan bukan sekadar iuran, tapi bagian dari sistem pengelolaan legal dan wajib untuk menjaga keberlanjutan apartemen.
⚙️ Perbedaan Service Charge, Sinking Fund, dan IPL
Agar lebih mudah memahami, berikut perbandingan ketiga istilah tersebut:
Komponen | Tujuan | Jenis Pembayaran | Penggunaan Dana | Contoh |
Service Charge | Biaya operasional harian | Bulanan | Keamanan, kebersihan, listrik umum, air, lift | Gaji petugas, listrik lobby |
Sinking Fund | Dana cadangan jangka panjang | Bulanan (persentase dari service charge) | Renovasi besar, perawatan struktural | Pengecatan gedung, ganti lift |
IPL (Iuran Pengelolaan Lingkungan) | Istilah umum untuk biaya pengelolaan | Bulanan | Mencakup service charge + sinking fund | Biaya total yang dibayar penghuni |
Dengan memahami perbedaan service charge, sinking fund, dan IPL, kamu bisa tahu ke mana setiap rupiah yang dibayarkan digunakan, bukan sekadar “iuran apartemen”.
📈 Cara Menghitung Service Charge dan Sinking Fund
Berikut contoh perhitungan sederhana:
Misal kamu punya unit apartemen seluas 40 m², dengan tarif:
- Service charge: Rp25.000/m²
- Sinking fund: 15% dari service charge
Maka perhitungannya:
- Service charge: 40 × Rp25.000 = Rp1.000.000
- Sinking fund: 15% × Rp1.000.000 = Rp150.000
- Total IPL (Service Charge + Sinking Fund) = Rp1.150.000 per bulan
Jumlah ini bisa berbeda tergantung lokasi, fasilitas, dan kebijakan pengelola apartemen.
⚠️ Apa yang Terjadi Jika Tidak Membayar Biaya Pengelolaan?
Keterlambatan atau penunggakan pembayaran bisa menimbulkan konsekuensi, seperti:
- Denda sesuai kesepakatan PPPSRS
- Pemutusan sementara layanan tertentu (misalnya akses kartu lift atau parkir)
- Penagihan administratif dari pengelola
Dalam beberapa kasus, tunggakan jangka panjang bisa memengaruhi proses jual-beli unit karena status kewajiban dianggap belum lunas.
💡 Tips Mengelola Biaya Service Charge, Sinking Fund, dan IPL
Agar tidak memberatkan, berikut beberapa tips cerdas yang bisa kamu terapkan:
1. Sisihkan Dana Tetap Tiap Bulan
Masukkan biaya pengelolaan dalam perencanaan keuangan rutin agar tidak terasa berat di akhir bulan.
2. Periksa Laporan Keuangan Pengelola
Pengelola wajib memberikan laporan penggunaan dana secara transparan. Jangan ragu meminta salinannya melalui PPPSRS.
3. Ikut Rapat Penghuni
Dengan ikut rapat PPPSRS, kamu bisa tahu detail keputusan soal tarif service charge, kenaikan biaya, hingga rencana perawatan bangunan.
🧮 Simulasi Perbedaan Biaya di Apartemen
Sebagai gambaran, berikut simulasi perbedaan biaya antara dua apartemen dengan fasilitas berbeda:
Apartemen | Luas Unit | Tarif Service Charge | Sinking Fund | Total IPL |
Apartemen A (Premium) | 50 m² | Rp35.000/m² | 20% | Rp2.100.000 |
Apartemen B (Menengah) | 40 m² | Rp25.000/m² | 10% | Rp1.100.000 |
Dari sini terlihat, biaya pengelolaan sangat tergantung pada fasilitas yang tersedia. Semakin lengkap fasilitasnya, semakin besar pula service charge yang dibebankan.
Kesimpulan
Memahami perbedaan service charge, sinking fund, dan IPL sangat penting bagi calon pembeli atau penghuni apartemen.
Ketiga komponen ini memiliki fungsi berbeda; service charge untuk operasional harian, sinking fund sebagai dana cadangan, dan IPL sebagai istilah gabungan keduanya. Semua diatur oleh undang-undang dan wajib dikelola secara transparan oleh PPPSRS.
Kalau kamu sedang mencari apartemen dengan pengelolaan yang profesional dan biaya transparan, langsung saja cek di CariProperti.
Dapatkan berbagai pilihan ribuan rumah dan apartemen baru berkualitas dengan:
✅ Dedicated agent yang siap bantu dari awal hingga akad
✅ KPR instant approval
✅ Promo DP 0%
✅ Jaminan harga terbaik
Dengan CariProperti, kamu bisa punya hunian impian tanpa ribet urusan biaya dan administrasi!

Author
Rakay Diso
Rakay adalah seorang SEO Writer di CariProperti. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 2 tahun dalam bidang penulisan, khususnya di bidang properti. Mengkhususkan diri, tetapi tidak terbatas, pada topik desain arsitektur, interior, dan gaya hidup urban di rumah, Ia percaya bahwa konten yang berkualitas dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pembaca dalam mengambil keputusan. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn.