Jika kamu ingin membeli sebuah rumah pasti kamu akan diberi pilihan apakah mau dibayar langsung secara tunai ataupun melalui sistem cicilan KPR bukan, memang benar pembayaran melalui KPR akan sangat menguntungkan karena pembayarannya dapat dicicil.
Tapi tahukah kamu mengambil pembayaran dengan sistem KPR, kamu juga harus mengerti betul istilah - istilah yang ada dalam kamus KPR seperti perbedaan floating rate dan fixed rate, serta kelebihan dan juga kekurangannya biar kamu tidak salah mengambil keputusan nantinya.
Beruntunglah kamu menemukan artikel ini karena dalam artikel ini akan dibahas mengenai floating rate dan juga fixed rate secara mendalam dan juga detail. Untuk kamu yang belum mengerti kedua istilah tersebut simaklah artikel berikut ini!
Floating rate atau suku bunga mengambang artinya nilai bunga yang ada tidak stabil bisa dikatakan kalau suku bunga dapat berubah dengan mengikuti pergerakan harga di pasar, jika terjadi suku bunga di pasar sedang naik maka suku bunga pada floating rate juga akan bertambah.
Floating rate juga biasanya juga sangat bergantung pada suku bunga Bank Indonesia (BI), karena biasanya Bank Indonesia akan melakukan evaluasi suku bunga secara berkala atau secara periodik.
Karena suku bunganya tidak stabil maka ketika suku bunga dasar dari Bank Indonesia sedang menurun maka bank juga akan melakukan penurunan suku bunga hal ini mengakibatkan cicilan pada rumah akan lebih murah.
Namun perlu diingat juga ya jika suku bunga dari Bank Indonesia sedang meningkat dan bank juga melakukan kenaikan suku bunga maka cicilan rumah yang kamu bayarkan akan semakin lebih mahal juga.
Nah jika kamu sudah mengerti apa itu floating rate, sekarang kita bahas mengenai kelebihan serta kekurangan dari floating rate ini.
Walaupun floating rate ini merupakan suku bunga yang tidak stabil karena mengikuti tren pasar, namun floating rate juga punya kelebihannya juga lho.
Seperti yang sudah disebutkan diatas salah satu keunggulan dari floating rate ini adalah suku bunganya mengikuti perkembangan pasar.
Jadi jika tren suku bunga sedang menurun maka cicilan rumah pun akan sedikit lebih ringan dan ini akan sangat menguntungkan kamu karena kamu bisa menyimpan sisa budget yang kamu punya dan dapat digunakan untuk keperluan lain.
Maka dari itu sistem floating rate ini sangat cocok untuk calon pembeli yang sudah mempunyai penghasilan tetap seperti pengusaha maupun karyawan swasta.
Fluktuasi pada bunga floating rate juga bisa dikatakan justru lebih rasional dan juga lebih sedikit lho.
Selain mempunyai kelebihan tentu yang namanya suku bunga yang mengikuti perkembangan pasar juga punya kekurangan.
Kekurangan dari sistem floating rate ini karena suku bunganya yang terus mengikuti tren perkembangan pasar maka sistem ini tidak cocok untuk kamu yang tidak berani untuk mengambil resiko dan belum memiliki penghasilan yang tetap.
Karena besaran bunga yang akan dibayarkan pada setiap bulannya tidak pasti dan akan mengalami kenaikan atau penurunan, dan yang kamu harus ingat adalah suku bunga lebih sering untuk mengalami kenaikan daripada penurunan.
Nah karena suka bunga yang tidak pasti setiap bulannya kamu tentu harus punya cadangan budget lebih untuk bisa membayar suka bunga yang naik.
Kalau tadi kamu sudah mengerti konsep dari floating rate seperti apa, sekarang mari kita bahas apa itu fixed rate.
Berbeda dengan floating rate yang suku bunganya mengikuti perkembangan pasar, nah kalau fixed rate atau suku bunga flat adalah suku bunga yang mengikuti perhitungan pada awal pembayaran, jadi setiap bulannya kamu akan membayar cicilan yang sama yang tidak terpengaruh oleh perkembangan pasar.
Besaran bunga yang dibayarkan pada setiap bulannya juga sudah ditetapkan oleh bank. Pihak bank nantinya sudah memperkirakan besaran bunga yang harus kamu bayarkan.
Kelebihan dari fixed rate karena suku bunganya flat sebagai calon pembeli tentu kamu tidak perlu memikirkan pembayaran cicilan bulan depan bahkan cicilan tahun depan lho karena harganya akan tetap sama tidak akan naik ataupun menurun.
Kalau kamu ingin mengambil cicilan jangka pendek maka sistem fixed rate ini sangat cocok untuk kamu. kalau tadi floating rate cocok untuk orang ingin berani mengambil resiko lebih tinggi, berbeda dengan fixed rate karena sistem fixed rate ini sangat cocok untuk kamu yang ingin aman dan tidak ingin mengambil resiko terlalu besar.
Karena nilai suku bunga yang lebih stabil maka calon pembeli tidak akan dipusingkan dengan adanya kenaikan suku bunga yang akan mengakibatkan jumlah cicilan yang melonjak tinggi.
Jika ada kelebihan tentu pasti ada kekurangan dong ya, nah kekurangan dari fixed rate ini penetapan suku bunga nantinya tentu akan lebih tinggi.
Angsuran yang diberikan kepada calon pembeli juga akan lebih tinggi skema cicilannya dibandingkan dengan yang menggunakan sistem floating rate.
Selain itu calon pembeli juga tidak akan bisa menikmati potensi akan penurunan suku bunga yang sesuai dengan kebijakan sertifikat Bank Indonesia.
Jika kamu mengambil metode pembayaran dengan sistem fixed rate ini jumlah yang harus kamu bayarkan pun akan lebih tinggi dibanding mereka yang mengambil metode pembayaran dengan sistem floating rate.
-------
Nah itu dia tadi perbedaan floating rate dan fixed rate, apapun metode yang kamu pilih sesuaikan lagi ya dengan budget yang kamu punya serta kebutuhan lainnya.
Jika kamu sedang mencari properti yang menggunakan sistem cicilan KPR maupun cash Cariproperti siap membantu kamu lho sampai kamu menemukan properti impian terbaik kamu!
30 Aug 2024
6 Perbedaan Cluster dan Perumahan Residence
26 Jan 2023
Penting! Pahami Biaya IPL Perumahan Sebelum Cari Hunian
12 Aug 2022
Inilah Biaya AJB Rumah Baru Jika Anda Ingin Membeli Rumah