
Banyak orang ingin mulai berinvestasi tapi takut salah ambil waktu, “Gimana kalau ternyata beli di harga tertinggi?” atau “Kalau nanti harga turun, rugi dong?”. Ketakutan itu wajar, terutama bagi pemula. Tapi tenang, ada satu strategi investasi yang bisa bantu kamu berinvestasi secara konsisten dan minim risiko, yaitu strategi investasi dollar cost averaging (DCA).
Dalam artikel ini, kamu akan mengenal apa itu DCA, bagaimana cara kerjanya, keunggulannya, dan siapa saja yang cocok menerapkannya. Yuk, simak sampai selesai!
Table of Contents
Apa Itu Strategi Investasi Dollar Cost Averaging?
Dollar Cost Averaging (DCA) adalah strategi investasi dengan cara menyetorkan jumlah dana yang sama secara rutin, terlepas dari kondisi pasar. Misalnya, kamu berinvestasi Rp500 ribu setiap bulan ke instrumen tertentu, seperti saham, emas, atau reksa dana, selama periode tertentu.
Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko fluktuasi harga dan menghindari keputusan impulsif akibat naik-turunnya pasar. Dengan menerapkan strategi investasi dollar cost averaging, kamu membeli lebih banyak unit saat harga turun dan lebih sedikit unit saat harga naik. Hasilnya, harga beli rata-rata akan lebih stabil dari waktu ke waktu.
Bagaimana Cara Kerja Dollar Cost Averaging?
Strategi investasi dollar cost averaging (DCA) bekerja dengan prinsip sederhana; kamu hanya perlu menginvestasikan jumlah uang yang sama secara berkala, terlepas dari naik-turunnya harga aset di pasar. Pola ini biasanya dilakukan setiap minggu, setiap bulan, atau setiap periode gajian.
Tujuan utamanya adalah untuk membagi risiko pembelian dalam jangka panjang, sehingga kamu tidak perlu menebak kapan waktu terbaik untuk beli aset. Dalam praktiknya, DCA memungkinkan kamu membeli lebih banyak unit saat harga sedang turun, dan lebih sedikit unit saat harga sedang naik. Dengan cara ini, kamu mendapatkan harga rata-rata beli yang lebih stabil dan mengurangi dampak fluktuasi pasar secara keseluruhan.
Agar lebih jelas, bayangkan skenario berikut:
Kamu ingin berinvestasi ke aset seperti emas digital atau saham blue chip. Alih-alih menyetor uang Rp6 juta sekaligus, kamu memilih untuk mengalokasikan Rp1 juta per bulan selama 6 bulan. Maka setiap bulan, kamu akan tetap membeli aset tersebut, berapa pun harga pasarnya.
Misalnya:
- Bulan 1: harga Rp1.000.000 → kamu beli 1 gram
- Bulan 2: harga turun jadi Rp900.000 → kamu beli 1,11 gram
- Bulan 3: harga naik jadi Rp1.100.000 → kamu beli 0,91 gram
- Bulan 4–6: kamu tetap lanjut dengan nilai yang sama, dan beli sesuai harga pasar
Dari contoh ini, kamu akan memiliki total aset yang dikumpulkan lebih banyak dibandingkan beli hanya sekali di harga tinggi. Inilah keunggulan dari cara kerja DCA, kamu menghindari risiko “beli mahal” dan tetap dapat membangun portofolio secara bertahap dan konsisten.
Baca juga artikel serupa: Pengertian Capital Gain dan Cara Menghitungnya
Keuntungan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging
1. Mengurangi Risiko Timing Pasar
Salah satu ketakutan terbesar dalam berinvestasi adalah membeli di saat yang salah, terutama ketika harga sedang tinggi. Dengan DCA, kamu tidak perlu menebak-nebak kapan waktu terbaik untuk masuk pasar. Karena kamu membeli secara rutin dengan jumlah tetap, kamu otomatis membeli di berbagai kondisi harga, naik maupun turun. Ini membuatmu terhindar dari risiko besar akibat kesalahan waktu beli (timing the market), dan lebih fokus pada pertumbuhan jangka panjang.
2. Membangun Disiplin Keuangan
DCA membantu kamu membentuk kebiasaan finansial yang sehat. Karena investasi dilakukan secara rutin dan terjadwal, kamu terdorong untuk menyisihkan sebagian penghasilan secara konsisten. Dalam jangka panjang, ini akan memperkuat kedisiplinan dalam mengatur keuangan pribadi, serta membiasakan kamu untuk berpikir strategis soal perencanaan keuangan masa depan.
3. Cocok di Pasar yang Volatil
Jika kamu berinvestasi pada instrumen yang punya fluktuasi tinggi seperti saham atau kripto, strategi DCA sangat efektif. Alih-alih terpancing emosi saat harga naik atau panik saat harga turun, kamu tetap berinvestasi dengan tenang dan konsisten. Dengan membeli di berbagai level harga, kamu akan mendapatkan rata-rata biaya (average cost) yang lebih optimal, sekaligus menghindari efek dramatis dari volatilitas jangka pendek.
4. Mudah Diterapkan oleh Siapa Saja
Keunggulan lain dari strategi ini adalah kesederhanaannya. DCA tidak memerlukan keahlian teknikal atau analisis pasar yang rumit. Kamu hanya perlu menentukan jumlah dana, instrumen investasi, dan frekuensi penyetoran. Strategi ini bahkan bisa diatur secara otomatis melalui fitur auto-debit atau aplikasi investasi. Inilah mengapa DCA sangat cocok untuk investor pemula, mahasiswa, hingga pekerja sibuk yang ingin mulai berinvestasi tanpa ribet.
5. Mendorong Tujuan Investasi Jangka Panjang
Dengan menyisihkan dana secara berkala, kamu akan membangun portofolio secara bertahap yang bisa digunakan untuk berbagai tujuan besar di masa depan. Mulai dari dana pendidikan anak, membeli rumah, hingga menyiapkan dana pensiun. Karena DCA bersifat konsisten dan terencana, strategi ini sangat cocok untuk mendukung goal finansial jangka panjang, sekaligus menjaga kamu tetap pada jalur investasi meski kondisi pasar sedang tidak ideal.
Contoh Simulasi Investasi dengan DCA
Bayangkan kamu berinvestasi Rp1 juta per bulan selama 6 bulan ke emas digital:
Bulan | Harga Emas/gram | Jumlah Beli (gram) |
---|---|---|
1 | Rp1.000.000 | 1,00 |
2 | Rp950.000 | 1,05 |
3 | Rp900.000 | 1,11 |
4 | Rp1.050.000 | 0,95 |
5 | Rp1.100.000 | 0,91 |
6 | Rp1.000.000 | 1,00 |
Total investasi: Rp6 juta
Total emas terkumpul: 6,02 gram
Harga rata-rata: Rp997.000 per gram
Tanpa repot memantau harga harian, kamu tetap memperoleh harga rata-rata yang bagus.
DCA Cocok untuk Investasi Apa Saja?
Berikut instrumen yang cocok untuk diterapkan dengan strategi investasi dollar cost averaging:
- Saham blue chip: stabil dan cocok untuk jangka panjang
- Reksa dana pasar uang/campuran: untuk diversifikasi risiko
- Emas digital: tahan inflasi dan mudah dicairkan
- Aset kripto: seperti Bitcoin dan Ethereum untuk yang siap hadapi volatilitas
Kesimpulan: Strategi Sederhana, Hasil Maksimal
Strategi investasi dollar cost averaging bisa jadi solusi terbaik untuk kamu yang ingin investasi tanpa stres, tanpa harus menebak-nebak kapan waktu terbaik masuk pasar. Cocok untuk semua kalangan, mulai dari pemula, ibu rumah tangga, hingga profesional muda.
Kunci sukses DCA adalah konsistensi dan disiplin. Mulai dari sekarang, sisihkan dana investasimu secara rutin, dan biarkan waktu yang bekerja untuk menumbuhkan asetmu.
Rekomendasi saham untuk investasi: 7 Saham Properti Terbaik di Indonesia untuk Masa Tua Lebih Tenang
Saatnya Diversifikasi Investasi ke Aset Nyata!
Sudah rutin investasi dengan strategi DCA? Langkah kamu sudah tepat. Tapi jangan berhenti di satu instrumen saja, saatnya memperluas portofolio dengan properti berkualitas tinggi.
CariProperti hadir sebagai solusi cerdas untuk kamu yang ingin memiliki aset nyata dengan nilai investasi jangka panjang. Di sini, kamu bisa menemukan ribuan pilihan rumah di lokasi strategis, dengan fasilitas lengkap, serta bangunan berkualitas yang cocok untuk ditinggali maupun disewakan.
💼 Jadikan properti sebagai bagian dari strategi keuanganmu hari ini!
💡 Mulai cari rumah impianmu di CariProperti.com dan temukan peluang investasi properti terbaik untuk masa depan yang lebih mapan.

Author
Rakay Diso
Rakay adalah seorang SEO Writer di CariProperti. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 2 tahun dalam bidang penulisan, khususnya di bidang properti. Mengkhususkan diri, tetapi tidak terbatas, pada topik desain arsitektur, interior, dan gaya hidup urban di rumah, Ia percaya bahwa konten yang berkualitas dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pembaca dalam mengambil keputusan. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn.