
Salah seorang teman karib saya sempat bercerita soal pengalaman sepupunya mengambil skema take over KPR berjenjang beberapa hari yang lalu. Sepupunya, sebut saja Dimas, dan pasangannya, Rika, baru dua tahun menempati rumah pertama yang telah mereka impikan.
>Awalnya mereka masih semangat setelah akad KPR di tahun 2023 kemarin. Cicilannya juga masih aman, sekitar Rp3,5 juta per bulan; masih bisa nabung sama makan sushi seminggu sekali, lah.
Namun, waktu masuk tahun ketiga, bunga KPR mereka naik otomatis—dari bunga tetap ke bunga floating. Jadinya, cicilan yang tadinya cuma Rp3,5 juta langsung naik hampir Rp6 juta. Siapa sih yang gak waswas kalau cicilan tiba-tiba naik? Pasti dong mereka langsung hemat ketat, belanjaan dapur dikencengin dan duit jalan-jalan juga dikurangi. Sampai Dimas bilang, “Ini rumah kayaknya bukan tempat tinggal lagi, tapi tempat kita kerja rodi.”
Sampai akhirnya, Rika nggak sengaja baca obrolan di grup WhatsApp alumni. Salah satu temannya cerita soal take over KPR berjenjang—katanya, bisa pindah KPR ke bank lain yang kasih bunga lebih ringan di awal, lalu naik secara bertahap. Nggak langsung tinggi kayak bunga floating.
Rika yang awalnya cuma baca sekilas jadi penasaran. Malamnya, dia langsung buka laptop, cari info sana-sini. Dan dari situ, dia mulai paham… ternyata ada cara lain supaya cicilan rumah tetap ringan dan keuangan keluarga nggak keteteran tiap bulan.
Table of Contents
Apa Itu Take Over KPR Berjenjang?
Sumber: freepik.com
Mungkin Anda ada yang masih asing dengan istilah take over KPR berjenjang. Sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan take over KPR biasa, namun, take over KPR berjenjang memungkinkan Anda untuk memindahkan pinjaman rumah (KPR) dari bank lama ke bank baru yang menawarkan bunga bertahap (step-up)—alias bunga naik secara perlahan dan terencana, bukan langsung tinggi secara tiba-tiba seperti bunga floating. Sederhananya sih seperti itu.
Biasanya, take over ini dilakukan ketika masa bunga tetap di bank asal sudah habis dan bunga floating mulai naik tajam. Banyak orang yang awalnya cicilan Rp3 jutaan, tahu-tahu melonjak jadi Rp6 jutaan per bulan karena suku bunga pasar naik. Nah, lewat take over KPR berjenjang, Anda dapat ‘menyelamatkan’ cicilan agar tetap terkendali dan tidak menguras dompet setiap bulan.
Apa Bedanya dengan Take Over Biasa?
- Take over biasa: Anda pindah bank dan langsung dapat bunga tetap atau floating sesuai kondisi pasar
- Take over berjenjang: Anda pindah bank dan dapat skema bunga step-up; ringan dulu di awal, baru naik bertahap sesuai kesepakatan
Jadi intinya, take over KPR berjenjang itu seperti versi “lembutnya” dari take over biasa, cocok banget untuk Anda yang masih beradaptasi dengan cicilan rumah pertama. Nah, karena bunganya yang naik pelan-pelan, take over ini cocok banget buat pasangan muda, pekerja dengan gaji UMR, dan juga keluarga yang baru ingin pindah ke rumah pertama.
Contoh Skema Bunga Berjenjang yang Lebih Terjangkau
Sumber: freepik.com
Kalau begitu, ada gak sih kisaran atau skema bunga take over KPR berjenjang biar bisa jadi bahan perkiraan agar nantinya gak kelabakan nyiapin duit buat nyicil rumah?
Ya, ada dong. Yuk, coba simak contoh skema bunga berjenjang yang bisa bikin cicilan KPR lebih terencana, terutama jika Anda memilih untuk take over ke bank yang lebih ramah kantong.
Contoh sederhana skemanya begini, misalnya Anda pindah ke Bank X:
- Tahun ke-1: Bunga 4,5%
Di tahun pertama, bunga masih relatif ringan, hanya 4,5% aja! Cicilan per bulannya sekitar Rp3,2 juta. Gak terlalu memberatkan, kan? Anda bisa lebih santai menikmati rumah baru tanpa khawatir terlalu besar beban cicilan. - Tahun ke-2: Bunga 6%
Setelah tahun pertama, bunga akan naik jadi 6%, dan cicilan Anda jadi sekitar Rp3,8 juta. Memang ada kenaikan, tapi ini masih dalam tahap yang terjangkau. Anda dan pasangan bisa menyesuaikan dengan peningkatan pendapatan atau pengelolaan keuangan yang lebih baik. - Tahun ke-3: Bunga 7,5%
Di tahun ketiga, bunga akan naik lagi jadi 7,5%, dan cicilan Anda menjadi sekitar Rp4,2 juta. Memang ada kenaikan, tapi karena Anda sudah lebih siap secara finansial, ini bukan masalah besar. Malah, dengan pengalaman dua tahun sebelumnya, Anda bisa lebih mudah menyesuaikan pengeluaran. - Tahun ke-4 dan seterusnya: Masuk Bunga Floating
Nah, setelah tiga tahun, bunga akan masuk ke floating (mengikuti suku bunga pasar), tapi yang penting, Anda sudah lebih siap dengan keadaan finansial yang lebih stabil. Keuntungan lainnya, saat bunga floating, Anda sudah punya track record pembayaran yang bagus, sehingga lebih mungkin untuk mendapat penyesuaian bunga yang lebih rendah.
Kelebihan Take Over KPR Berjenjang
1. Cicilan Lebih Ringan di Awal Tahun
Kalau Anda ambil take over KPR dengan skema berjenjang, cicilan di tahun pertama biasanya jauh lebih ringan. Jadi, Anda bisa lebih santai menikmati rumah baru tanpa khawatir bayar cicilan yang besar. Ini penting banget buat pasangan muda yang baru memulai keluarga, kan? Cicilan ringan di awal bisa membantu Anda beradaptasi dengan biaya hidup baru.
2. Bunga Naik Bertahap, Nggak Mendadak
Tak hanya itu, bungannya juga naik pelan-pelan, jadi tidak akan bikin Anda kaget! Misalnya nih, di tahun pertama bunga masih sekitar 4%, dan di tahun berikutnya naik sedikit demi sedikit, 5%, 6%, 7%, hingga mengikuti bunga floating.
3. Cash FlowAnda Bisa Diatur Lebih Tenang, Cocok bagi yang Butuh Stabilitas Keuangan
Dengan cicilan yang naik pelan-pelan, Anda bisa lebih mudah mengatur cash flow. Artinya, Anda punya lebih banyak waktu untuk menyesuaikan anggaran bulanan tanpa takut keuangan berantakan. Jadi, Anda bisa fokus pada hal-hal lain yang lebih penting, seperti mempersiapkan masa depan keluarga atau investasi lainnya.
4. Bisa Manfaatkan Promo Bunga Rendah dari Bank Baru
Nah, yang paling menarik lagi, Anda bisa manfaatkan promo bunga rendah yang ditawarkan oleh bank baru. Biasanya, bank baru menawarkan bunga yang lebih kompetitif untuk menarik nasabah baru, dan ini bisa jadi kesempatan Anda untuk punya rumah dengan cicilan yang lebih ringan. Siapa yang tidak mau dapat bunga rendah di awal, kan?
Pengalaman Take Over KPR: Belajar dari Kisah Nyata
Sumber: freepik.com
Teori-teori terus kayaknya kurang afdol, deh. Kurang meyakinkan gak sih? Kalau ada cerita pengalaman langsung kayaknya lebih menarik. Nah, kalau begitu, ayo kita lihat bareng-bareng pengalaman orang-orang ini menggunakan skema take over >KPR berjenjang!
“Kami awalnya ambil KPR di tahun 2023 bunga sekitar 4% di awal masa cicilan. Awalnya sih aman-aman aja, tapi waktu cicilan naik jadi Rp6 juta dari yang sebelumnya cuma Rp3 jutaan, berat banget rasanya! Akhirnya kami take over ke bank lain yang kasih bunga 4,5% di tahun pertama dan 6% di tahun kedua. Sekarang cicilan kami kembali ringan, dan kami bisa fokus nabung buat masa depan anak.”
— Dimas & Rika, Tangerang
“Kami dulu cicil KPR di salah satu bank swasta dengan bunga fixed 6% sejak tahun 2018, cicilan awal sekitar 7 jutaan. Pada tahun 2023, KPR kami masuk ke masa floating, jadi cicilan kami melonjak jadi 12 jutaan. Akhirnya kami memutuskan untuk take over KPR ke bank lain dengan bunga di tahun pertama sekitar 4,5%, tahun kedua 6%, dan tahun ketiga 7%. Jadinya, kenaikan bunga jadi lebih jelas dan bisa kami rencanakan dengan matang.”
— Randy, Bekasi
Kesimpulan: Take Over KPR Berjenjang, Jalan Tengah Biar Tetap Punya Rumah Tanpa Tersedak Cicilan
Semua orang pasti punya mimpi untuk bisa punya rumah sendiri, apalagi buat pasangan muda dan orang yang ingin membeli rumah pertama. Namun, cicilan KPR makin lama makin berasa berat, apalagi kalau sudah masuk masa floating.
Nah, di sinilah take over KPR berjenjang hadir sebagai solusi cerdas. Bukan sekadar pindah bank, tapi pindah ke sistem yang lebih manusiawi—di mana suku bunga tidak naik mendadak, melainkan bertahap. Dengan begitu, Anda bisa bernapas lebih lega di tahun-tahun awal, sambil menyesuaikan kondisi keuangan perlahan.
Jadi, kalau Anda merasa cicilan rumah mulai bikin sesak, bukan berarti Anda harus menjual rumah atau pasrah. Bisa jadi, Anda hanya perlu pendekatan baru—dan take over KPR berjenjang adalah jawabannya.
Ayo Ambil Langkah Cerdas, Cicil Rumah Tanpa Stres!
Kalau Anda sekarang lagi pegang KPR dan merasa cicilan makin berat dari bulan ke bulan, jangan nunggu sampai tabungan terkuras dan pikiran makin terbebani. Take over KPR berjenjang bisa jadi pilihan terbaik buat Anda yang ingin tetap mempertahankan rumah, tapi dengan cicilan yang lebih aman dan bisa diprediksi.
Butuh tempat untuk mulai?
Langsung aja kunjungi Cariproperti.com, platform properti terpercaya yang siap bantu Anda temukan berbagai pilihan rumah baru di Indonesia yang sesuai kebutuhan dan kemampuan. Di sana Anda bisa:
- Cek simulasi cicilan real-time;
- Bandingkan program KPR dari berbagai bank;
- Konsultasi langsung dengan konsultan properti;
- Temukan rumah subsidi maupun rumah komersial di lokasi strategis.
Jadi, Mulai langkah baru Anda hari ini, karena rumah nyaman itu bukan cuma soal bangunan—tapi tentang keputusan bijak yang Anda ambil sejak awal.

Author
Rakay Diso
Rakay adalah seorang SEO Writer di CariProperti. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 2 tahun dalam bidang penulisan, khususnya di bidang properti. Mengkhususkan diri, tetapi tidak terbatas, pada topik desain arsitektur, interior, dan gaya hidup urban di rumah, Ia percaya bahwa konten yang berkualitas dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pembaca dalam mengambil keputusan. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn.