
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah angka penting dalam dunia properti karena menjadi dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Sayangnya, masih banyak pemilik rumah atau investor yang belum memahami cara menghitung NJOP tanah dan bangunan secara benar. Artikel ini akan membahas semuanya dengan jelas, mulai dari pengertian, fungsi, komponen penilaian, hingga contoh perhitungan agar Anda bisa menerapkannya secara pasti.
Table of Contents
Apa Itu NJOP?
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah nilai dasar yang digunakan pemerintah untuk menentukan besarnya PBB. NJOP ditetapkan setiap tahun oleh pemerintah daerah melalui Peraturan Daerah (Perda) dan menjadi acuan resmi untuk menghitung nilai tanah dan bangunan yang dimiliki wajib pajak.
Secara sederhana, NJOP menggambarkan nilai wajar atas suatu objek tanah atau bangunan di lokasi tertentu, berdasarkan berbagai faktor seperti kondisi fisik, luas, material bangunan, hingga harga pasaran properti di area tersebut. Nilai ini bisa berbeda-beda antar wilayah karena setiap daerah memiliki karakteristik, permintaan pasar, dan tingkat perkembangan infrastruktur yang berbeda.
Fungsi Utama NJOP
1. Dasar Perhitungan Pajak PBB
NJOP digunakan untuk menghitung besaran PBB yang harus dibayarkan setiap tahun oleh pemilik properti.
2. Acuan Penilaian Properti
NJOP dapat menjadi gambaran awal nilai properti untuk kebutuhan administrasi, seperti pengajuan kredit, jual beli tanah, hingga perhitungan waris.
3. Instrumen Penetapan Kebijakan Daerah
Pemerintah daerah menggunakan NJOP sebagai indikator pertumbuhan nilai properti serta potensi pendapatan daerah melalui pajak.
Komponen Pembentuk NJOP
Untuk menentukan NJOP tanah dan bangunan, pemerintah memperhitungkan komponen berikut:
- Lokasi tanah (akses jalan, fasilitas umum, nilai ekonomi kawasan)
- Luas tanah dan bangunan
- Jenis dan kualitas material bangunan
- Faktor lingkungan sekitar (peruntukan lahan, tingkat perkembangan kawasan)
- Harga transaksi pasar (jika tersedia dan relevan sebagai pembanding)
Karena setiap properti memiliki karakteristik berbeda, nilai NJOP antara satu kawasan dengan kawasan lain bisa berjarak jauh, bahkan meski masih berada dalam kota yang sama. Inilah alasan mengapa memahami cara menghitung NJOP sangat penting, terutama bagi pemilik properti, investor, maupun calon pembeli.
Rumus Perhitungan NJOP Tanah
Untuk menghitung NJOP tanah, komponen yang digunakan adalah luas tanah (m²) dan nilai NJOP per meter persegi dari tanah tersebut. Nilai ini berbeda-beda tiap lokasi karena dipengaruhi oleh:
- Zona nilai tanah (ZNT)
- Akses jalan
- Peruntukan lahan
- Ketersediaan fasilitas umum
Berikut rumusnya: NJOP Tanah = Luas Tanah (m²) × NJOP Tanah per m²
Contoh ilustrasi:
- Luas tanah: 120 m²
- NJOP tanah per m²: Rp3.000.000
Maka: NJOP Tanah = 120 × Rp3.000.000 = Rp360.000.000
Rumus Perhitungan NJOP Bangunan
Berbeda dari tanah, NJOP bangunan dihitung berdasarkan:
- Luas bangunan (m²)
- Tipe bangunan (sederhana, menengah, mewah)
- Material yang digunakan
- Struktur konstruksi
- Umur bangunan (penyusutan)
- NJOP bangunan per meter persegi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah
Rumusnya: NJOP Bangunan = Luas Bangunan (m²) × NJOP Bangunan per m²
Contoh ilustrasi:
- Luas bangunan: 80 m²
- NJOP bangunan per m²: Rp2.000.000
Maka: NJOP Bangunan = 80 × Rp2.000.000 = Rp160.000.000
Menghitung NJOP Total
Setelah memperoleh nilai NJOP tanah dan bangunan, langkah terakhir adalah menjumlahkannya:
Rumus Total: NJOP Total = NJOP Tanah + NJOP Bangunan
Menggunakan contoh di atas:
- NJOP Tanah: Rp360.000.000
- NJOP Bangunan: Rp160.000.000
Maka: NJOP Total = Rp360.000.000 + Rp160.000.000 = Rp520.000.000
Sebagai catatan, Anda juga bisa menggunakan perhitungan di atas untuk menghitung nilai jual rumah berdasarkan NJOP di wilayah lainnya, misalnya ketika Anda beli rumah dijual di Graha Raya.
Baca juga: Tarif PPN KMS Terbaru 2025: Panduan Lengkap Pajak Kegiatan Membangun Sendiri
Faktor yang Mempengaruhi Besaran NJOP
Dalam memahami cara menghitung NJOP tanah dan bangunan, penting untuk mengetahui elemen apa saja yang membentuk nilai akhirnya. NJOP bukan ditetapkan secara sembarangan, ada sejumlah faktor teknis yang diperhitungkan oleh pemerintah daerah. Berikut penjelasan tiap faktor dalam format subheading dan narasi yang lebih menarik.
1. Lokasi Properti
Lokasi menjadi faktor paling dominan dalam penentuan NJOP. Semakin strategis lokasi tanah atau bangunan, misalnya dekat pusat kota, fasilitas umum, atau memiliki akses transportasi yang baik, semakin tinggi NJOP per meter persegi. Properti di kawasan premium biasanya memiliki NJOP beberapa kali lipat lebih besar dibanding area pinggiran.
2. Peruntukan dan Kondisi Lingkungan
Lingkungan sekitar juga ikut menentukan besaran NJOP. Daerah yang berkembang menjadi kawasan komersial atau pusat bisnis akan mengalami kenaikan nilai tanah secara signifikan. Begitu pula area yang sedang menjadi lokasi pembangunan infrastruktur baru.
3. Luas Tanah dan Bangunan
Semakin luas tanah atau bangunan, semakin besar pula nilai NJOP yang harus dihitung. Pemerintah menetapkan NJOP tanah dan NJOP bangunan per meter persegi, sehingga luas area sangat menentukan jumlah akhirnya.
4. Kondisi dan Kualitas Bangunan
Bangunan dengan konstruksi baik, material berkualitas, dan usia yang masih relatif baru akan memiliki NJOP lebih tinggi dibanding bangunan tua atau yang sudah mengalami penurunan fungsi. Hal ini berkaitan langsung dengan biaya perolehan dan nilai penyusutan bangunan.
5. Aksesibilitas dan Fasilitas Publik
Ketersediaan fasilitas publik seperti jalan besar, transportasi umum, sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, hingga akses menuju jalan tol akan meningkatkan nilai tanah dan bangunan. Semakin mudah dijangkau, semakin tinggi NJOP yang ditetapkan.
6. Kebijakan Pemerintah Daerah
Setiap daerah memiliki kebijakan pajak dan penyesuaian NJOP yang berbeda. Pemerintah daerah melakukan evaluasi dan penetapan NJOP secara periodik berdasarkan data pasar, perkembangan wilayah, dan kebutuhan fiskal daerah.
7. Nilai Pasar Properti di Sekitar Lokasi
Pergerakan harga properti di pasar menjadi salah satu acuan utama dalam menentukan NJOP. Jika harga jual tanah di suatu daerah naik, maka NJOP biasanya ikut disesuaikan agar mendekati harga pasar yang wajar.
Pahami Cara Menghitung NJOP Tanah dan Bangunan untuk Keputusan Properti yang Lebih Cerdas
Memahami cara menghitung NJOP tanah dan bangunan bukan hanya penting untuk urusan pajak, tetapi juga menjadi dasar pengambilan keputusan saat ingin membeli, menjual, ataupun menilai potensi investasi properti. Dengan mengetahui rumus perhitungan NJOP, memahami faktor–faktor yang memengaruhinya, serta melihat bagaimana nilai NJOP ditetapkan pemerintah, Anda bisa memiliki gambaran yang lebih akurat tentang nilai wajar sebuah properti.
Bagi Anda yang sedang mencari rumah baru dengan NJOP kompetitif, kesempatan untuk mendapatkan properti bernilai investasi tinggi semakin terbuka lebar. Properti dengan NJOP menarik umumnya memiliki prospek pertumbuhan nilai yang baik, baik untuk ditempati maupun dijadikan aset investasi jangka panjang.
Kalau Anda ingin proses beli rumah yang lebih cepat, aman, dan tanpa ribet, langsung saja cari proyek dan perumahan terbaik di CariProperti. Di sana, Anda bisa menemukan banyak pilihan rumah baru dengan NJOP menarik, lokasi strategis, serta potensi kenaikan nilai yang kuat di masa depan.
👉 Mulai cari rumah impian Anda di CariProperti sekarang! Prosesnya mudah, cepat, dan jauh dari drama!

Author
Rakay Diso
Rakay adalah seorang SEO Writer di CariProperti. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 2 tahun dalam bidang penulisan, khususnya di bidang properti. Mengkhususkan diri, tetapi tidak terbatas, pada topik desain arsitektur, interior, dan gaya hidup urban di rumah, Ia percaya bahwa konten yang berkualitas dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pembaca dalam mengambil keputusan. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn.