Desain fasad rumah minimalis menjadi konsep yang banyak digemari oleh masyarakat perkotaan masa kini. Jika generasi dahulu lebih menyukai desain dengan marmer dan pilar-pilar besar ala era renaissance, kini desain yang lebih sederhana banyak digemari oleh kaum millennial.
Gaya hidup simpel dan praktis yang kini banyak digemari generasi masa kini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1950, tepatnya pada Era Edo di Jepang. Awalnya, gaya hidup minimalis tercipta karena pemahaman bahwa kita tidak perlu memiliki terlalu banyak barang.
Paham bahwa hal yang sederhana dapat membuat kita lebih bersyukur dan mengapresiasi hal kecil ini juga dipopulerkan oleh Marie Kondo lewat bukunya yang bertajuk ”The Life-Changing Magic of Tidying Up”.
Gaya hidup ini kemudian akhirnya juga merambat pada kecenderungan desain dan ornamen bangunan di mana bagian dan karakteristik yang tidak diperlukan akhirnya dihilangkan.
Meskipun begitu, desain minimalis bukan berarti sama dengan ketidakmewahan. Di tangan yang tepat, desain minimalis justru dapat membuat rumah terlihat lebih elegan dan indah dipandang.
Anda tertarik dan butuh inspirasi untuk desain rumah minimalis? Berikut ini beberapa desain fasad rumah minimalis yang bisa menjadi referensi Anda!
(Sumber: archdaily.com)
Gabungan antara desain minimalis dan kemewahan bisa Anda temukan dengan desain rumah dari arsitektur asal India berikut ini. Rumah dengan 3 lantai ini menggunakan konsep kontemporer di mana setiap ruangannya dapat terhubung.
Ruang yang bersifat umum, seperti ruang televisi atau ruang keluarga berada pada lantai dasar dan dibuat agak terbuka di mana pemandangan dari luar rumah dapat terlihat langsung melalui jendela.
Sedangkan ruangan yang lebih pribadi, seperti kamar tidur, memiliki aksen warna yang berbeda dan lebih tertutup dari luar. Untuk membuatnya terlihat lebih cantik, ruang kamar menggunakan struktur kantilever yang berada langsung di atas pintu masuk dan menghadap taman, menjadi alasan digunakannya nama ”House in the Air”.
(Sumber: archdaily.com)
Anda cari desain fasad rumah minimalis yang cocok untuk iklim dan cuaca di Indonesia? Desain tropika kontemporer yang satu ini bisa menjadi referensi Anda!
Desain yang dibuat oleh Phidias Indonesia ini dirancang agar dapat memberikan pendinginan alami di dalam rumah dengan mengoptimalisasikan sirkulasi udara. Karenanya, rumah pun dibangun menjadi tiga bagian. Selain membuat aliran udara lebih lancar, pembagian ini juga memudahkan cahaya alami dapat masuk ke dalam rumah.
Meski menggunakan jendela-jendela yang berukuran besar, privasi Anda tetap dapat terjaga dengan adanya roster bata yang menutupi hampir seluruh bagian jendela kamar. Dengan begitu, Anda masih bisa mendapatkan paparan sinar matahari dari luar tanpa harus mengorbankan privasi.
(Sumber: archdaily.com)
Sesuai dengan namanya, rumah yang didesain oleh Realrich Architecture Workshop ini mengadopsi gaya arsitektur dari candi di Indonesia, sehingga membuat rumah ini mirip dengan kastil.
Unsur tradisionalnya ini bisa Anda temukan dengan bentuk atapnya yang meruncing. Konsep ini juga menjadi simbol untuk menciptakan rumah sebagai ruang meditasi yang memberikan rasa tenang.
Dipadukan juga dengan warna putih bersih dan media tanaman yang ada di sekitar bangunan, desain fasad rumah minimalis yang satu ini terlihat semakin nyaman untuk tempat tinggal keluarga.
(Sumber: archdaily.com)
Desain rumah minimalis memang biasanya identik dengan warna putih. Desain rumah yang satu ini menjadi salah satu contohnya. Rumah ini menggunakan warna putih yang mendominasi bagian fasadnya.
Agar membuatnya tidak terlihat terlalu polos, batu bertekstur digunakan sebagai lapisan luar dinding rumah. Dipadukan juga dengan tanaman gantung yang menjuntai dari lantai atas rumah, sehingga membuat fasad terlihat lebih segar.
Pagar dengan warna abu-abu terang digunakan agar tetap senada dalam memberikan kesan minimalis tampilan rumah.
(Sumber: dezeen.com)
Rumah dengan konsep stacked planters house ini merupakan hasil karya dari arsitek asal Vietnam. Konsep ini digunakan dengan tujuan untuk mengembalikan nuansa hijau pada hunian di tengah kota sebagai simbol yang menghubungkan antara manusia dengan alam.
Lempengan beton yang menggantung pada bagian luar rumah dilengkapi dengan beberapa void, sehingga pohon dan tanaman lainnya dapat tumbuh dengan bebas dan mendapatkan sinar matahari lebih optimal.
Tidak ketinggalan juga bagian atap rumah yang dihiasi dengan sejumlah tanaman hijau untuk menjadikannya sebagai rooftop garden yang memukau.
(Sumber: archdaily.com)
Lahan rumah kecil bukan berarti rumah sudah pasti terasa sempit. Desain Linaya House dari Delution menjadi salah satu contohnya.
Desain fasadnya menggunakan warna hitam dan putih, dua warna dengan nada berbeda yang terlihat kontras. Warna hitam yang merupakan focal point eksterior rumah merupakan bagian luar dari kamar utama. Alih-alih menggunakan balkon biasa, jendela kamar dilengkapi dengan tempat duduk dan pagar minimalis sebagai penyangganya.
Bagian atas kamar tidur dimanfaatkan sebagai rooftop. Karena bentuk dindingnya tidak simetris, pinggiran rooftop pun dilengkapi dengan pagar kaca agar rumah tetap terlihat minimalis.
(Sumber: archdaily.com)
Selain untuk keamanan, memasang kisi-kisi juga dapat memberikan nilai estetika tersendiri pada fasad rumah. Agar tetap terlihat minimalis, Anda bisa memilih kisi-kisi dengan warna yang senada dengan rumah Anda.
Sebagai referensi, kisi-kisi pada rumah ini menggunakan warna putih yang senada dengan warna abu-abu muda dindingnya. Kisi-kisi yang dipilihnya pun berupa jaring-jaring yang padat. Tampilan semi transparan yang diberikannya membuat kisi-kisi ini tidak terlihat mengganggu meski digunakan pada seluruh bagian fasad rumah Anda.
Anda mungkin juga suka: 8 Rekomendasi Rumah Minimalis BSD untuk Para Millenial
(Sumber: homeadore.com)
Rumah modern memang biasanya identik dengan jendela dan ventilasi yang besar. Namun, bagaimana dengan fasad rumah minimalis yang nyaris tanpa jendela?
Desain yang satu ini bisa diterapkan untuk Anda yang menginginkan privasi penuh. Satu-satunya bagian terbuka yang ada pada fasad rumah hanya pada garasi mobil dan pintu masuk utama.
Meski bagian depannya polos dan tanpa jendela, namun bukan berarti rumah Anda tidak memiliki sirkulasi udara yang baik atau pencahayaan matahari yang optimal. Anda tetap bisa mendapatkan lingkungan yang lebih sehat dengan membuat bukaan pada bagian belakang.
Anda bisa memanfaatkan halaman belakang sebagai area terbuka di rumah. Buat juga balkon dan jendela yang menghadap ke belakang, sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan alami dapat tetap optimal tanpa mengurangi privasi keluarga Anda.
(Sumber: archdaily.com)
Satu lagi inspirasi desain untuk Anda yang tidak menginginkan fasad rumah minimalis yang terlalu terbuka. Desain rumah yang satu ini juga memiliki fasad yang sebagian besarnya tertutup.
Agar tetap mendapatkan cahaya alami meski memiliki fasad yang tertutup, desain ini menggunakan bukaan pada bagian sampingnya. Bagian terbuka ini juga dilapisi dengan roster dan kisi-kisi agar privasi di dalam rumah tetap terjaga.
(Sumber: arsitag.com)
Desain fasad rumah minimalis biasanya memang identik dengan kesan yang modern. Menambahkan kaca pada fasad dapat memberikan kesan yang demikian untuk rumah Anda.
Selain modern, penggunaan kaca juga memberikan kesan minimalis pada rumah. Untuk membuatnya terlihat lebih mewah, Anda bisa menggunakan kaca yang besar hingga menyentuh langit-langit rumah. Tidak hanya terlihat mewah, rumah Anda juga dapat terlihat lebih lega.
(Sumber: archdaily.com)
Solusi membangun rumah untuk lahan yang sempit memang dengan membuatnya menjadi beberapa tingkat. Konsep desain minimalis dapat digunakan untuk Anda yang menghindari kesan bangunan rumah yang bulky.
Tanpa menambahkan balkon, Anda tetap bisa mendapatkan cahaya alami dan sirkulasi udara yang lancar dengan adanya bukaan pada dua lantai rumah. Supaya tidak terlihat terlalu polos atau monoton, Anda bisa menggunakan kayu sebagai penutup jendela dan menumbuhkan beberapa tumbuhan besar yang dapat menghalangi penglihatan dari luar ke dalam.
(Sumber: archdaily.com)
Desain fasad rumah yang satu ini juga cocok untuk digunakan di kota-kota besar dengan lahan yang terbatas. Rumah ini merupakan hasil karya arsitektur asal Vietnam yang dibangun di atas lahan seluas 60m².
Namun, lahan yang terbatas ini tetap dapat memberikan Anda hunian dengan ruang yang nyaman. Untuk menjaga privasi tanpa menghalau sinar matahari yang masuk, bagian depan rumah didominasi oleh penutup kayu dengan rongga yang rapat.
Tanaman juga menjadi aksen pemanis agar membuat rumah terlihat lebih fresh, namun dapat membantu juga untuk berperan sebagai double facade rumah.
(Sumber: woodlife-core.co.jp)
Desain rumah ala Jepang ini bisa diterapkan untuk Anda yang memiliki lahan yang cukup luas. Bangunannya yang melebar ke samping membuatnya membutuhkan ruang lebih.
Bagi Anda penggemar earth tone, Anda pasti suka dengan desain ini. Warna cokelat muda yang mendominasi dinding rumah dipadukan dengan atap, pintu, serta pagar yang terbuat dari kayu.
Rumah ala Jepang biasanya identik dengan unsur alam. Karena itu, bebatuan dapat Anda gunakan di sepanjang jalan dari pagar menuju pintu masuk utama. Tanam juga beberapa pohon di bagian halaman agar fasad rumah terlihat lebih cantik.
(Sumber: thespruce.com)
Selain desain ala Jepang, gaya arsitektur yang banyak digemari adalah Skandinavia. Desain yang satu ini tidak kalah populer dengan desain rumah Jepang dan banyak diterapkan pada rumah-rumah di tanah air.
Seperti rumah Jepang, minimalism juga menjadi salah satu ciri khas desain rumah Skandinavia. Warna yang digunakan pun biasanya adalah warna-warna netral yang cenderung lebih lembut dan hangat.
Ciri khas lain yang dimilikinya adalah banyaknya jendela dan dinding kaca yang membuat sinar matahari dapat masuk dengan sangat optimal. Hal ini dikarenakan pada saat musim dingin tiba, kawasan Skandinavia bagian utara dan negara-negara Nordic kekurangan sinar matahari. Jendela, dinding kaca, hingga atap kaca akhirnya dibuat agar dapat memaksimalkan sinar yang masuk.
Baca juga: 5 Keunikan Desain Japandi Style Lengkap Dengan Rekomendasi Rumah Contoh
(Sumber: jyuko-cnst.co.jp)
Desain ala Jepang dan Skandinavia memang terlihat menarik. Tidak heran jika keduanya banyak diminati. Tidak sedikit pula yang berakhir menggabungkan desain keduanya dan terciptalah desain “Japandi”.
Japandi merupakan gabungan desain Jepang dan Skandinavia di mana keduanya memang identik dengan penggunaan material alami, seperti kayu, batu, dan bambu. Keduanya juga memiliki desain yang minimalis dan sederhana, sehingga cocok untuk dikombinasikan.
—
Inspirasi desain fasad rumah minimalis di atas bisa menjadi referensi untuk Anda yang akan renovasi atau baru akan membangun rumah.
Sekarang pun banyak juga developer yang menggunakan desain minimalis sebagai konsep propertinya. Beberapa hunian seperti Hiera BSD City dan Semaya Living yang ada di Jakarta Selatan menggunakan konsep minimalis sebagai desain fasadnya.
Selain keduanya, Anda juga bisa menemukan rumah minimalis lainnya dengan CariProperti. Cari jual rumah di Surabaya, Jakarta, BSD, Bogor, maupun kota lainnya lebih mudah hanya dengan sentuhan jari saja.
Kunjungi website CariProperti sekarang untuk informasi lebih lanjut!
25 Jan 2022
7 Rumah BSD Gaya Jepang yang Minimalis dan Modern
07 Jul 2022
6 Trend Desain Rumah Baru 2022, Mana yang Favorit Anda?
16 Nov 2022
5 Tempat Nongkrong Hits di BSD Ini Surganya Kaum Milennial