BI Rate 2025 Turun Jadi 5%, Apa Dampaknya untuk Properti & KPR?

icon date 04 Sep 2025

Share:

whatsapptwitterfacebook
link
featured image

Bagi banyak orang, istilah BI Rate mungkin sering terdengar di berita ekonomi, tetapi belum semua memahami betul dampaknya. BI Rate adalah suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan menjadi tolok ukur bagi perbankan dalam menentukan bunga kredit, tabungan, hingga deposito. Artinya, setiap kali BI Rate naik atau turun, efeknya langsung terasa pada berbagai aspek keuangan masyarakat, mulai dari cicilan KPR (Kredit Pemilikan Rumah), bunga pinjaman usaha, hingga minat investasi.

Tahun 2025 menjadi salah satu momen penting karena Bank Indonesia menurunkan BI Rate menjadi 5% pada Agustus 2025, sebuah langkah strategis setelah periode kenaikan suku bunga di tahun-tahun sebelumnya. Keputusan ini memunculkan banyak pertanyaan, apa alasan BI Rate diturunkan; bagaimana dampaknya terhadap ekonomi; dan terutama apa peluang yang bisa dimanfaatkan keluarga maupun investor properti dari kondisi ini?

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk membeli rumah, mengajukan KPR, atau menambah aset investasi, memahami BI Rate 2025 adalah hal yang sangat krusial. Dengan memahami besaran suku bunga acuan BI, Anda bisa membeli rumah impian di CariProperti dengan harga yang lebih terjangkau. Dengan adanya penurunan suku bunga, plus jaminan harga terbaik dari CariProperti, maka Anda bisa mendapatkan rumah tanpa harus takut kantong bolong.

Nah, maka dari itu, agar Anda bisa lebih paham mengenai penurunan BI rate 2025 ini, CariProperti akan mengupas tuntas mengenai BI rate di tahun 2025 ini, mulai dari perubahannya, alasan perubahan, hingga pengaruhnya terhadap dunia properti.

👉 Yuk, simak artikel ini sampai selesai agar Anda tidak ketinggalan informasi penting dan bisa mengambil keputusan finansial yang lebih cerdas.

Penurunan BI Rate 2025 dan Tren 5 Tahun Terakhir

penurunan bi rate 2025

Sumber: freepik.com

Tahun 2025 menjadi salah satu periode penting dalam kebijakan moneter Indonesia. Setelah sempat berada di level 6,25% pada awal tahun, Bank Indonesia resmi menurunkan BI Rate menjadi 5% pada Agustus 2025. Keputusan ini menandai sinyal positif bagi perekonomian nasional sekaligus membawa angin segar bagi sektor properti dan KPR.

Penurunan ini bukan terjadi secara tiba-tiba, melainkan bagian dari tren panjang dalam lima tahun terakhir:

  • 2021 – 2022: BI Rate berada di level rendah, sekitar 3,5%–4%, sebagai bentuk dukungan pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Pada periode ini, sektor properti sempat bangkit karena cicilan KPR lebih ringan.

  • 2023 – 2024: BI Rate mengalami kenaikan bertahap hingga 5,75%–6,25%. Kenaikan ini dipicu oleh tekanan inflasi global dan gejolak pasar keuangan internasional, sehingga masyarakat merasakan bunga pinjaman dan KPR yang lebih tinggi.

  • 2025: Tren berbalik, BI Rate diturunkan ke 5%. Menurut pernyataan resmi Bank Indonesia, alasan utamanya adalah inflasi yang terkendali di kisaran target 2,5% ±1% dan pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5%.

Mengapa tren ini penting bagi masyarakat dan investor? Karena pergerakan suku bunga BI selalu menjadi indikator utama kondisi ekonomi. Saat bunga tinggi, masyarakat cenderung menunda pembelian rumah atau investasi properti. Namun, ketika bunga turun, daya beli meningkat dan pasar properti biasanya bergerak lebih dinamis.

Dengan kata lain, BI Rate 2025 bukan hanya sekadar angka, melainkan sinyal peluang. Bagi keluarga muda, ini saat yang tepat untuk mengajukan KPR dengan cicilan lebih ringan. Sementara bagi investor, tren penurunan suku bunga membuka jalan untuk ekspansi portofolio properti dengan biaya pinjaman yang lebih murah.

 

Baca juga: Cara Menghitung Bunga KPR Berdasarkan Jenisnya: Panduan Lengkap untuk Pemula

 

Alasan Perubahan BI Rate 2025

Penurunan BI Rate 2025 menjadi 5% pada Agustus lalu bukanlah keputusan yang diambil secara tiba-tiba, melainkan hasil evaluasi menyeluruh atas kondisi ekonomi nasional dan global. Bank Indonesia menegaskan bahwa langkah ini merupakan strategi menjaga keseimbangan antara stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Ada beberapa alasan utama yang mendasari perubahan kebijakan ini:

1. Inflasi Terkendali

Inflasi Indonesia pada semester I 2025 tercatat stabil di kisaran 2,5% ±1%, sesuai target Bank Indonesia. Kondisi ini memberikan ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan tanpa khawatir memicu kenaikan harga yang berlebihan.

 

2. Pertumbuhan Ekonomi Positif

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 mencapai 5,12%, tertinggi dalam dua tahun terakhir. Pertumbuhan ini didorong konsumsi rumah tangga yang kuat, peningkatan investasi, serta ekspor yang tetap stabil.

 

3. Stabilitas Rupiah

Nilai tukar rupiah relatif terjaga di tengah ketidakpastian global. Bank Indonesia menyebut intervensi pasar valas dan cadangan devisa yang kuat menjadi faktor pendukung dalam menjaga stabilitas ini.

 

Alasan ini sejalan dengan pernyataan resmi dari Gubernur Bank Indonesia (BI) dalam paparan hasil rapat RDG BI, Rabu (20/8/2025), yang dikutip dari laman CNBC Indonesia pada 20 Agustus 2025, yang menyatakan:

 

"BI akan terus mencermati sejalan dengan rendahnya perkiraan inflasi dengan mempertahankan stabilitas nilai tukar," CNBC Indonesia, 20 Agustus 2025.

 

Bagi masyarakat, keputusan ini memberikan dampak nyata. Suku bunga pinjaman, termasuk KPR dan kredit investasi, berpotensi turun sehingga cicilan menjadi lebih ringan. Sementara itu, bagi investor properti, kondisi ini membuka peluang untuk memperoleh pendanaan dengan bunga lebih rendah, sehingga meningkatkan potensi keuntungan jangka panjang.

Dengan demikian, perubahan BI Rate 2025 bisa dipandang bukan hanya sebagai kebijakan moneter, melainkan juga katalis yang mendorong pertumbuhan sektor properti, perbankan, hingga investasi di Indonesia.

 

Dampak Penurunan BI Rate 2025 terhadap Investasi Properti

dampak penurunan BI rate 2025 terhadap investasi properti

Sumber: freepik.com

Turunnya BI Rate 2025 ke 5% membuat biaya pinjaman properti lebih murah. Investor kini bisa mendapatkan kredit dengan bunga rendah, sehingga margin keuntungan lebih besar.

Permintaan hunian juga meningkat karena cicilan KPR lebih ringan, dan hal ini berpotensi mendorong kenaikan harga properti di masa depan. Bagi investor, kondisi ini adalah momentum tepat untuk masuk sebelum harga naik lebih tinggi.

Selain hunian, sektor properti komersial seperti ruko dan perkantoran juga ikut terdorong karena ekspansi bisnis lebih terjangkau. Dengan inflasi terkendali dan rupiah stabil, properti semakin unggul dibandingkan instrumen investasi lain yang imbal hasilnya stagnan.

 

Baca juga: Suku Bunga KPR BCA 2025: Skema Terbaru & Simulasinya

 

Pengaruh BI Rate 2025 pada KPR dan Cicilan Rumah

Penurunan BI Rate 2025 ke level 5% membawa dampak langsung pada KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Dengan bunga acuan yang lebih rendah, bank biasanya menurunkan bunga KPR, baik skema fixed maupun floating. Hasilnya, cicilan bulanan rumah menjadi lebih ringan dan terjangkau bagi banyak keluarga muda.

Misalnya, penurunan bunga sebesar 0,25% saja dapat menghemat jutaan rupiah per tahun pada cicilan rumah dengan tenor panjang. Kondisi ini tidak hanya meringankan beban pembeli, tetapi juga meningkatkan peluang pengajuan KPR lebih mudah disetujui karena rasio cicilan terhadap pendapatan (debt service ratio) menjadi lebih sehat.

Selain itu, penurunan suku bunga juga memberi kepercayaan diri lebih besar bagi masyarakat untuk segera membeli rumah daripada menunda, karena mereka melihat biaya kredit berada di titik yang lebih ramah di kantong. Bagi pasar properti, efek domino ini berarti meningkatnya transaksi rumah baru maupun rumah second.

 

Strategi Memanfaatkan Penurunan BI Rate 2025

Turunnya BI Rate 2025 ke level 5% adalah momentum yang jarang terjadi. Agar tidak sekadar menjadi penonton, berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan keluarga maupun investor properti:

1. Ajukan KPR Saat Bunga Masih Rendah

Dengan bunga KPR yang lebih ringan, inilah saat terbaik bagi keluarga muda untuk mewujudkan rumah pertama. Mengajukan KPR sekarang berarti Anda bisa mengunci cicilan dengan suku bunga rendah sebelum kemungkinan naik lagi di masa depan.

 

2. Pilih Lokasi Properti Strategis

Penurunan suku bunga akan mendorong permintaan, terutama di area sekitar Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Investor bisa fokus pada kawasan dengan infrastruktur berkembang, karena kenaikan harga properti biasanya lebih cepat di lokasi strategis.

 

3. Diversifikasi Portofolio Investasi

Bagi investor berpengalaman, kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk menambah aset, baik rumah tapak, apartemen, maupun properti komersial. Diversifikasi akan memperkuat nilai portofolio sekaligus melindungi dari risiko fluktuasi pasar.

 

4. Bandingkan Penawaran KPR dari Berbagai Bank

Setiap bank punya strategi berbeda dalam menurunkan bunga KPR. Meluangkan waktu untuk membandingkan penawaran fixed rate, tenor, hingga promo DP 0% bisa menghemat jutaan rupiah dalam jangka panjang.

 

5. Fokus pada Properti dengan Potensi Sewa Tinggi

Investor juga bisa mengincar rumah atau apartemen di sekitar pusat bisnis, kampus, atau transportasi publik. Dengan cicilan rendah dan potensi sewa tinggi, return on investment (ROI) akan lebih optimal.

_____

Penurunan BI Rate 2025 menjadi 5% bukan hanya sinyal stabilitas ekonomi, tetapi juga peluang nyata bagi masyarakat dan investor. Dengan inflasi terkendali, rupiah stabil, serta bunga kredit yang lebih rendah, sektor properti dan KPR kini berada di momentum terbaiknya.

Bagi keluarga muda, kondisi ini adalah saat tepat untuk mewujudkan rumah impian dengan cicilan lebih ringan. Sementara bagi investor, penurunan bunga membuka ruang untuk ekspansi portofolio properti dengan potensi imbal hasil lebih tinggi di masa depan.

Singkatnya, BI Rate 2025 adalah katalis yang memperkuat daya beli, mendorong transaksi, sekaligus menjadi pintu masuk menuju pasar properti yang lebih sehat dan prospektif.

 

Investasi Properti Lebih Mudah dengan CariProperti

Penurunan BI Rate 2025 ke level 5% adalah momentum emas untuk membeli rumah atau memulai investasi properti. Dengan bunga KPR yang lebih rendah, biaya cicilan jadi semakin ringan. Pertanyaannya, bagaimana cara menemukan properti terbaik dengan proses yang cepat dan tanpa ribet? Jawabannya ada di CariProperti.

CariProperti menghadirkan ribuan rumah baru yang berkualitas dengan harga terbaik sehingga cocok sekali untuk investasi. Terlebih lagi, CariProperti sudah bekerjasama dengan berbagai bank dengan suku bunga KPR terendah.

Kenapa Harus CariProperti?

  • 🏡 Dedicated Agent
    Anda tidak perlu bingung memilih properti. Agen profesional siap mendampingi dari awal pencarian hingga proses transaksi tuntas.

  • 🏢 Pilihan Hunian Terlengkap
    Dari rumah keluarga yang nyaman, apartemen modern, hingga hunian premium di lokasi strategis, semua ada dalam satu platform.

  • KPR Instant Approval
    Ajukan KPR langsung melalui platform dengan proses lebih cepat, transparan, dan minim birokrasi.

  • 💰 Program DP 0% & Harga Terbaik
    Kini memiliki rumah tidak harus menunggu lama. Dengan opsi DP 0% dan harga properti yang kompetitif, investasi jadi lebih ringan dan aman.

CariProperti hadir untuk mempermudah perjalanan Anda memiliki rumah atau properti investasi. Jangan biarkan peluang emas ini lewat begitu saja.

Rakay adalah seorang SEO Writer di CariProperti. Ia sudah berpengalaman selama lebih dari 2 tahun dalam bidang penulisan, khususnya di bidang properti. Mengkhususkan diri, tetapi tidak terbatas, pada topik desain arsitektur, interior, dan gaya hidup urban di rumah, Ia percaya bahwa konten yang berkualitas dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pembaca dalam mengambil keputusan. Kenali Rakay Diso lebih dekat di LinkedIn.

Artikel Lainnya

28 July 2025

Investasi Properti di Tangerang Bisa Bikin Cuan Besar, Modal Kecil!

Dira awalnya hanya ingin beli rumah kecil untuk tempat tinggal saat menikah. Tapi siapa sangka, rumah tapak yang ia beli di kawasan Gading Serpong, Tangerang pada 2020 lalu kini sudah naik hampir 50% dari harga awal. Ia pun mulai menyewakan unitnya d...

21 February 2025

12 Tips Persiapan Pensiun Dini agar Hidup Tenang

Pensiun dini sering kali menjadi impian banyak orang. Dengan pensiun di usia produktif, Anda bisa melakukan berbagai hobi atau sekedar istirahat dari rutinitas bekerja.  Namun, agar tetap happy setelah pensiun dini, tentunya perlu persiapan yan...

13 July 2025

Ajukan KUR Mandiri 2025, Modal Usaha hingga 500 Juta!

Memiliki usaha sendiri adalah impian banyak orang, tapi sering kali terhambat oleh keterbatasan modal. Untungnya, di tahun 2025 ini, Bank Mandiri kembali menghadirkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan berbagai kemudahan yang ditujukan khusus u...

31 August 2025

Rumah Kosong Lebih Baik Dijual atau Disewakan? Untung Mana?

Banyak pemilik properti di Indonesia menghadapi pertanyaan besar: rumah kosong lebih baik dijual atau disewakan? Data dari Kementerian PUPR menyebutkan bahwa pada 2023 terdapat lebih dari 7 juta rumah kosong di perkotaan, sebagian besar merupakan pro...

28 February 2025

13 Ide Passive Income Terbaru 2025, Dijamin Cuan!

Di era saat ini, banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan passive income atau pendapatan pasif. Dengan strategi yang tepat, passive income bisa menjadi cara efektif untuk bebas secara finansial di masa yang akan datang.  Lalu, ba...